Pengalaman Menjadi Brand Executive di Sebuah Brand

 

pengalaman-bekerja-brand-executive
Dokpri: Gudang sebuah brand

Bismillah, halo teman-teman semuanya. Setelah lebih dari satu bulan aku terakhir ada di pekerjaan sebelumnya, aku sangat-sangat merasa bersyukur karena pernah memiliki pengalaman bekerja di sebuah brand dan job desc aku saat itu adalah menjadi brand executive pada brand tersebut.

Mungkin teman-teman ada yang beberapa kali sudah pernah aku ajak bekerjasama dalam beberapa campaign digital, tahu sekali aku bekerja di brand apa ya. Mungkin aku bisa mention jika ada yang bertanya by personal ya haha.

So aku mulai bercerita serba-serbi saat aku bekerja di brand dan ini bisa sebagai portofolio yang mungkin bisa membantu aku suatu saat nanti saat dipertemukan dengan kesempatan kerja baru.

Brand Executive

Saat itu aku langsung diberikan job description sebagai brand executive karena melihat backgorund aku yang sudah ada di dalam dunia content creator untuk konten aku sendiri sebagai travel blogger, share cerita pengalaman jalan-jalan ke suatu tempat, review kuliner yang ngga biasa dan biar berkah juga jualan orang-orang trsebut sehingga ditemukan oleh para wisatawan, sesimpel itu sih/

Karena pandemi juga, aku mulai tertarik dan banyak menonton film. Aku ini tipe yang kalau kebanyakan informasi tuh gampang skip dan lupa, aku sayang banget kalau film-film yang sudah aku tonton dan aku coba ceritakan ulang di blog (jujur ini juga masih ada kendala di aku yang mungkin kurang rajin ya untuk menulis review film di blog).

Selama menjadi content creator, tentu aku banyak bekerja sama dan networking dengan teman-teman content creator lainnya dalam beragam persona. Ada Moms blogger, travel blogger, foodies, home decor enthusiast dan beauty blogger. Dan bahkan saat ini pergeseran konten sudah berada pada kebutuhan akan KOL (key Opinion Leader), talent, Influencer.

Alhamdulillah sekali aku  sangat bersyukur, BOD dan manager marketing di company aku yang sebelumnya memberikan aku kesempatan untuk bisa prove untuk mencari, contact, deal dan sampai pada tahap KOL selesai posting content tersebut.

Brand executive itu sendiri, aku memegang beberapa brand yang lebih dari 2 brand utama yang aku perhatikan mulai dari engagement, activity dan juga tentu kepada hasil akhir berupa konversi.

Selama menjadi brand executive, aku juga banyak belajar dan harus belajar banyak dalam dunia marketing, terutama digital marketing. Aku masih belajar dalam membuat EDM, SEM aku juga menulis artikel dalam seminggu sesuai dengan seasonal atau regular konten.

1. Social Media Content

Dalam social media ini, aku memegang beberapa account untuk aku buatkan content plan yang nantinya akan di share ke team design untuk dibuatkan content fix nya. Ini aku jadi belajar banget mengenai create content, gimana cari ide-ide yang bisa memancing orang untuk komen, orang akan penasaran dan tentu saja beritanya harus valid. 

Ngga hanya itu, sosial media itu menurut aku sangat challeging buat brand yang mau engage costumer bahkan followers. Harapannya dari followers jadi customer dan dari customer akan menjadi royal customer dan top of mind brand untuknya. Seru-seru sedap kalau pengalaman aku kemarin, dan jadi sangat belajar juga mengenai wording, kalimat singkat yang persuasif dan bagaimana memancing CTA (Call To Action) dalam sebuah konten.

2. KOL Specialist

Saat menjadi brand executive di brand ini, aku juga melakukan marketing melalui influencer marketing. Sehingga aku mengerti persona-persona dari beberapa list KOL yang cocok dengan kategori brand. Brand yang aku pegang ini juga ada beberapa kategori gitu, in general aku bisa reach siapapun.

Namun waktu di brand, terbatas untuk beberapa persona KOL (Key Opinion Leader) saja. Misal ada untuk Moms yang baru hamil atau newly wed, menyusui, beauty or travel person. Sedangkan untuk KOL specialist ini seharusnya memang expertise nya untuk handle KOL mulai dari reach out sampai dealing untuk kerjasama dan melakukan payment.

KOL specialist ini membutuhkan skill komunikasi yang cukup baik untuk sama-sama menemukan win-win solution saat campaign sedang ada kendala. Serunya menjadi KOL specialist di brand ini tuh bisa bekerja sama dengan para influencer dengan tier Nano, Micro, Mid-Tier dan Macro beberapa. Waktu di brand, aku belum sampai tahap bekerja sama dengan Mega atau selebrity.

3. Store Visit

Waktu itu, sebagai brand executive, harus memiliki kerangka berpikir untuk membangun brand dengan menjadwalkan kunjungan ke store-store dan melihat penjualan secara offline gimana. Dan saat di store, kita bisa melihat produk-produk yang seharusnya lebih di highlight perbulannya sesuai dengan thema, misalkan bulan Februari adalah hari kasih sayang. Lalu juga kita bisa ada ide tentang campaign apa yang mau kita jalankan dengan adanya store visit ini beserta promo-promo yang lebih menarik.

4. Marketing Activity

Dalam dunia marketing yang baru aku jalanin selama menjadi brand executive di brand saat itu, membuka banyak sekali peluang untuk aku belajar banyak hal. Menjalankan marketing pada sebuah brand itu harus memahami customer journey. Lalu menguasai skill copywriting, communicate dalam ranah sosial media. 

Activity untuk marketing ini bisa dimulai dari mana saja dan memunculkan campaign itu menurut aku menjadi hal yang paling menarik serta challenging sih. Dalam mengajukan proposal campaign itu harus disertai dengan objective dilakukannya campaign serta perkiraan budget. Selain itu, target audience nya akan menyasar ke arah mana. 

Selain activitas campaign, dalam marketing funnel itu kita bisa otak-atik mana dulu yang mau kita lakukan. Kalau awareness sudah terlewati, saatnya brand menginginkan data-data customer dapat masuk ke brand untuk brand pakai sebagai analisa data dan ngga memungkiri untuk dihasilkannya konversi (dalam rupiah). Seperti bisa dilakukan webinar baik offline atau online dengan menghadirkan expertise seperti dokter bahkan bekerja sama dengan rumah sakit besar sebai branding. 

Paling menyenangkannya adalah saat menghadiri pameran untuk bisa engange langsung dengan pembeli atau calon pembeli. Nah, di sini kita harus sudah di luar kepala pengetahuan tentang produk serta keunggulan produk satu sama lain. Bahkan kita harus pintar untuk mengajak orang-orang yang hanya lewat, tapi bisa sampai belok ke booth kita dan melakukan order di sini. 

Pengalaman menjadi brand executive ini tidak pernah akan aku lupa sehingga aku abadikan dalam tulisan ini dan semoga dapat membantu buat teman-teman pencari kerja dalam dunia marketing, KOL specialist, marketer, brand executive, content atau sosmed specialist dapat sedikit tercerahkan dengan postingan kali ini. Oya, aku juga mau semangatin teman-teman yang mau switch carrier ke dalam dunia marketing atau apapun itu, jangan takut untuk belajar hal baru, jangan merasa insecure karena kita berawal dari nol lagi, yang penting kita ada support system dan tekad yang kuat aja. Boleh komen ya!

22 komentar

  1. Keren banget pengalaman kerja Grandys menjadi marketing brand executive :) Wah, tentu mesti dituangkan di blog ya sebagai kenang-kenangan manis :) Mesti gercep rupanya ya, mudah bekerja sama dengan tim, kreatif dalam membuat konten dan sebagainya. Mantap!

    BalasHapus
  2. Makasih mbak udah berbagi pengalaman sebagi brand executive, banyak banget yang di handle tapi pengalaman yang bisa dilupakan. Brand executive tuh terdiri dari banyak tim ya, yg bikin content medsos juga mbak grandys?

    BalasHapus
  3. Jadi tahu job desk nya seorang brand executive 😊. Sebenernya memang ga terlalu jauh dari dunia marketing ya mba. Jadi inget Ama para marketer di bank tempat dulu aku kerja. Agak mirip lah kerjaannya. Dan mungkin kombinasi dengan team humas, Krn di sini brand executive juga harus pintar dalam komunikasi kan Yaa :).

    BalasHapus
  4. Kereen mba grandys. Sebagai orang yanh merasa ga bisa jualan, aku slalu respek sama orang2 yg keren dalam menjual. Apalagi cara menjual selalu berkembang sesuai zaman kan.. menjadi brand executive di masa skrg, tentu berbeda cara kerjanya dibandingkan ketika pasar masih belum terdigitalisasi. Thanks sharingnya mbak...

    BalasHapus
  5. moga nanti ada di tahap berhubungan dengan yg mega ya ndys, perjalanannya seruu. Makasih udah menuliskan ini ndys. Aku punya sepupu dulu dia anak ITB mtk, nyemplung ke marketing. Membuat tagline buat brand, dulu banget sebelum socmed kayak sekarang. Itu DLnya lumayan mepet kata sepupu ku.. btw, sukses sehat terus ya ndys^^

    BalasHapus
  6. Mantap keren sekali yang dilakukan mba Grandy. Banyak yang dipelajari dan menambah ilmu juga ya mba. Berhubungan dengan banyak orang jadi tahu cara mengembangkan produk juga

    BalasHapus
  7. wah pastinya pengalamannya berharga banget ya, mbak. kalau boleh tahu kerja di marketing brand ini ada lowongannya atau ditawari gitu ya?

    BalasHapus
  8. masyaAllah, mantep pengalamannya deh. berarti brand executive harus mengerjakan 4 job desk itu ya? nah, apakah dari keempat itu ada semacam orang yang spesialis lagi? Jadi untuk KOL specialist gitu, apakah ada yang bantu sebagai KOL specialist aja?

    BalasHapus
  9. Pengalaman Mbak Grandys banyak juga ya. Banyak berhubungan dengan pemasaran di media digital. Bisa jadi portofolio untuk peluang ke depannya

    BalasHapus
  10. Keren nih Mbak Grandys jadi brand executive. Punya jadwal dan cakap dalam mengelola akun media sosial. Perlu dishare nih gimana kiat konsisten merawat akun-akun tersebut dan semangat menggali ide.

    BalasHapus
  11. Jadi brand executive tugasnya banyak, tapi sebanding dengan pengalamannya. Tiap bagian berarti ada tim lain ya. Kayanya paling asyik memang saat pameran

    BalasHapus
  12. Pengalaman yang menarik sekali ternyata ya jadi marketing brand executive... Terima kasih sharingnya ya mak...

    BalasHapus
  13. Pengalaman berharga kaya gini jelas harus di share dong. Kebayang serunya belajar hal baru dan dapet tanggung jawab melakukan hal yg penting. Pengakaman ni insyaallah bermanfaat banget kalau dikau dpr kerjaan baru lagi

    BalasHapus
  14. Terima kasih banyak atas pemaparannya mak..sangat sangat bermanfaat apalagi di dunia sekarang dimana teknologi dan jaringab internet bertahap dibut nyaman dan menyenangkan.

    BalasHapus
  15. Waaw...so cool, Grandys.
    Kaya gak hanya mengerjakan tugas yang ada, tapi juga kudu utak-atik data sehingga bisa mendapatkan konsumen yang tepat di saat yang tepat. Pekerjaan marketing brand executive dibutuhkan riset dan kejelian yang luar biasa dalam membaca data dan pasar yaa..

    Sempet burn-out gak, dek?

    BalasHapus
  16. Wah, keren lho mbak
    Bisa jadi Brand Marketing Executive sebuah brand
    Bisa menghanlde empat job disk diatas secara bersamaan ya mbak
    Bisikin caranya dong mbak, kan mau juga aku jadi brand marketing executive seperti mbak

    BalasHapus
  17. Wah aku belum pernah kecemplung sama sekali ke dunia marketing, kyknya gak mudah yaa, krn kyk ujung tombak brand banget gitu lhooo. Tapi suka penasaraaan hehehe.
    Tapi pengalamanmu seru yaa, bisa memperkenalkan brand-nya baik offline maupun online, ketemu bbrp influencer yg jd KOL juga. Ini pasti ada aja pengalaman ajaibnya ya? #eh #sokteu xixixixi

    BalasHapus
  18. Memang manusia itu ga boleh berhenti belajar sampai tk bernafas lagi. Mau di posisi Brand Exe. Atau contenr creator. Tetap harus belajar utk meningkatkan mutu kita sendiri.

    BalasHapus
  19. Iya sering liat postingan Mbak Grandys saat membutuhkan kol atau blogger, dan kita belum berjodoh , sehingga daku belum berkesempatan ikut di peoyek Kak Grandys.

    Thanks Kak untuk sharingnya.

    BalasHapus
  20. MasyaAllah mbak grandys keren ya pengalamannya. Sharingnya inspiratif mbak, saya jadi tahu pekerjaan marketing

    BalasHapus
  21. Keren mbak, jd brand executive dg background sbg konten kreator itu adl hal yg menunjukkan pada dunia bahwa gak melulu pengalaman kerja bisa didapatkan pada profesi pada kerjaan diluar. Di dalam rumah pun kenyataannya perempuan bisa berdaya dan punya pengalaman yg gak bisa disepelekan.

    BalasHapus
  22. Asik ya kalau kerjanya sesuai yg kita suka dan mampu, dengaj basic konten kreator yg jd kerjaan sehari-hari. Mantap mba

    BalasHapus