[Review] Ketan Susu Kemayoran yang Paling dicari Oleh Pecinta Kuliner Legendaris


ketan susu kemayoran, kuliner legendaris jakarta, dari halte ke halte
(Ini nih yang antri nya sampe pojokan sonoh wkwkw)
Halo semuanya, balik lagi sama santapmamak, eh maksudnya Grandys nih yang mau banget bahas soal ketan susu legendaris yang jaraknya ga jauh dari Jiexpo Kemayoran, yaitu di Jl. Garuda No.96, RT.11/RW.6, Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Secara kebetulan banget, sepulang dari melihat International Pet Show di Jeixpo Kemayoran jam 6 sore, jam 8 malam udah laper banget ini perut, akhirnya kesampaian juga mencicipi salah satu kuliner legend ini. Kalo soal ketan susu, aku emang pecinta banget ini. Waktu semasa kuliah di Malang dulu, tempat favorit kalo suntuk sama kuliah, pergi langsung ke daerah Batu, Malang buat menikmati sepiring kecil ketan susu yang uwenak itu lho reeeek.

Pengalaman Mencari Lokasi

Nah sekarang aku berkesempatan kesini dan buat menuju kesini, berbekal gmaps (karena suami lupa-lupa ingat tempatnya) dan ternyata lokasi nya pinggir jalan dan warungnya agak menjorok ke dalam. Dan surprisingly, banyak mobil-mobil yang terparkir disana, lantas menyulitkan aku dan suami buat parkir. Sampai pada akhirnya kita putar balik dan harus nyebrang menuju lokasi. Siapkan uang parkir sebesar 5 ribu rupiah. Sesampainya disana, wow! Antriannya ga banget deh, penuh sesak guys! Kalo kesini, aku menyarankan buat bawa ayah, adik laki-laki atau suami kalian deh. Kalopun ada geng ciwi-ciwi gitu, emm cukup effort sih soalnya yang antri banyaknya para kaum adam sedangkan kaum hawa nya ng-tag tempat duduk, karena bengong dikit, udah langsung keduluan orang dan kita harus menunggu sampai selesai makan atau ada yang kosong.

Review Makanan: Tansu (Ketan Susu)  

ketan susu kemayoran, kuliner legendaris jakarta, dari halte ke halte
(Ngiler ga gengs?)

Ternyata ga sampe 10 menit, tibalah sepiring kecil gorengan yaitu tempe goreng, pisang goreng beserta potongan cabai rawit hijau dari suami aquaman. Nah, sebelum suami dateng, aku melihat depan tempat dudukku ini makan gorengan yang sama juga. Aku Cuma batin dalam hati aja sih “baru kali ini liat makan ketan susu ada gorengan tempe sama pisang goreng”. Setelah batin eh beneran dateng itu gorengannya haha. Tempe 3, pisang goring 3 dan suami balik lagi ke depan buat ambil ketan susunya, ini waktu tunggu nya ga lama sih, 5 menitan, jadi total 15 menit lah ya nunggu nya. Kita makan berdua tapi ketan susu nya 3 dan gorengannya total 6 pcs serta the poci khas daerah Jawa Tengah ini hanya 25.000 saja guys!
Ketan= @5.000
Gorengan= @1.000
The Poci=@2.000

Rasa tempe nya itu uwenaaak banget! Entah kenapa rasa tempe goreng yang di potong agak tebal ini enak banget, si kacang kedelai nya itu renyah dan gurih banget. Dan rasa pisang gorengnya juga enak, karena masih anget dan ini pakai pisang raja, jadi udah ketebak kan citra rasanya kayak apa. Di tambah terigu di pisang gorengnya itu tipis gitu, jadi cocok deh sama aku yang tim gasuka kalo pisang goreng, tepungnya ketebelan. Yang terakhir adalah ketan susunya! Rasa ketannya pas banget sama taburan kelapa dan susu nya juga ga terlalu banyak, jadi semuanya meresap ke ketan dan aku suka banget sama yang manisnya pas gini, gak giung.

Pengalaman Kalo Makan Jangan Main Smartphone

Aku di tegur sama suami, karena makan sambil main HP, kebablasan pas lagi balesin chat yang masuk (karena pas d Jiexpo ga sempet bukain gitu kan). Soalnya, disini makannya harus tepa seliro, artinya ga boleh egois, dan gabisa berlama-lama kayak d caffe gitu guys. Kita harus ngerti kalo banyak yang nunggu buat bisa duduk dan makan ketan disini, jadi makan sesuai waktunya ya dan jangan sambil berselancar haha.

So, recommended ga nih? Kalo aku sih yes banget! Mau lagi kalo diajak kesini dan penilaian aku buat ketan susu kemayoran ini adalah 9/5! Ada yang mau share soal pengalaman makan ketan susu di daerah teman-teman? Cukup tulis di kolom komentar yaaa. Terima kasih sudah mampir dan membaca.

Diet Juga Perlu Sarapan Lho. Sini Aku "Bisikin" Resep Bubur Ayam Diet Ala Nestum


(Horay! Pict by me)

Seneng banget waktu itu bisa hadir di acara Nestum 101 Healthy Bowls di Hotel Ritzcalton, Jakarta. Dalam rangka hari sarapan sedunia ini, Nestum mengajak kepada masyarakat agar semakin melonggarkan waktunya untuk membuat semangkuk menu sarapan bagi keluarga kecilnya. Nestle Nestum sendiri adalah bubur sereal sarapan multigrain pertama di Indonesia yang memiliki semua kebaikan GRAINSMARTA (perpaduan gandum utuh, beras dan jagung). Kesemuanya penuh dengan serat pangan, vitamin dan mineral. 

Tentang Nestle dan Nestum
Selain itu pengetahuan tentang Nestle Indonesia yang bergerak di bidang gizi, kesehatan dan keafiatan telah beroperasi selama 150 tahun lebih di 189 negara. Keren yaa. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, kita bersama-sama melihat demo membuat bubur ayam kari Nestum dan dessert buah (Parfaits atau lapis) oleh chef Steby Rafael dan juga food styling oleh mba Emilia Nico. 

Saat chef Rafael mulai meracik beberapa macam bumbu untuk menyajikan satu menu sarapan, yang aku perhatikan adalah bagaimana caranya menumis dan menggunakan daun salam serta serai untuk memunculkan rasa yang sedap. Dan untuk dessert nya sendiri, super praktis banget lho. Karena dengan memberi beberapa potongan buah seperti mangga, strawberry, jeruk di lapisan terbawah lalu diikuti oleh bubuk Nestum dan begitu selang seling hingga finishing oleh yoghurt. Seger bangeeeet ini mah. 

Oleh sebab itu Nestum mengeluarkan variannya yaitu Nestum Porridge (rasa manis dan original) serta Nestum 3-in-1 rasa susu, susu&pisang, susu&coklat. Zaman now, sebuah menu makanan menjadi inspirasi tersendiri di media sosial ya terutama. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan food stylist yang pengaturan dan pengambilan foto nanti di mentor langsung oleh mba Emilia Nico yang mendapatkan gelar visual communication design dari Universitas Bina Nusantara ini.

Demo Masak and Food Styling 

(Mba Emilia-Pict by me)



(pict by me)

Berikut hasil food styling mba Emilia Nico dan aku belajar mengambil beberapa shoot foto. Maafkan ya kalo masih sekadarnya karena berdesakan saat take picture hehe. Inilah sesi yang ditunggu-tunggu, yaitu lomba menyiapkan menu sarapan dengan Nestum dan bahan-bahan yang sudah disiapkan di ujung ruangan. Kita diberi waktu 45 menit untuk menyiapkan semuanya dan aku bersama momi nya Gendish berhasil membuat bubur ayam diet ala Nestum. 

(Reward for me-Pict by me)

Dan alhamdulillah kita mencuri citra rasa yang dijurikan langsung oleh Chef Tintin Rayner dan juga Chef Rafael. Seneng banget karena kita membuatnya cukup deg-deg an. Gimana engga, kompornya susah panas cuy haha. Trus beberapa bumbu ga mendukung buat menjadikannya kari, dengan bumbu seperti:

-bumbu halus bawang merah dan bawang putih
-bumbu halus ketumbar
-serai
-daun jeruk
-daun salam

(Ini nih rasanya super enak hehe-Pict by me)

Setelah semuanya menjadi harum barulah di tambah air dan tunggu hingga mendidih, dan tuangkan bumbu tersebut kedalam bubuk Nestum dan terakhir taburi dengan irisan ayam goreng. Sudah siap disajikan dan disantap! Mudah bukan mom hehe. Emang jujur aja, rasanya enak dan aku aja abis dong icip-icip sampe acara selesai haha.

Sempat ada tragedi yang bikin ngeri banget, karena jempol tangan kiri aku sedikit terkena pisau dan cukup membuat perih-perih saat menuju finishing. Gara-garanya, saat aku akan membuat garnish dari kulit semangka dan menjadikannya mangkuk gitu lho. Trus akhirnya malah gajadi dong hahahaha.

Kenapa Sarapan itu Harus di Makan

Aku nih sering banget kalo pagi-pagi trus hectic day, cuma minum seteguk air putih atau susu satu gelas tanpa mengindahkan kaidah sarapan yang "harus di makan" ini. Kehadiran dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes selaku Ahli Gizi mengatakan pentingnya sarapan karena memunculkan banyak manfaat baik secara fisik dan psikologis. Nah, makan sendiri adalah aktivitas memasukkan ke dalam mulut serta melumatkan dan makanan berada lebih lama di dalam mulut, sedangkan minum adalah memasukkan air ke dalam mulut lalu meneguknya. Aku pribadi merasakan pentingnya sarapan seperti merasa lebih produktif karena konsentrasi berpikir dan belajar lebih baik, jadi ga loading lamat gitu lho gengs.

(dr.Rita-Pict by me)

Pada kesempatan ini, dr. Rita menjelaskan peran berkualitas atau tidaknya sarapan itu bukan dari segi kuantitas, banyak atau sedikitnya menu yang kita makan. Sayang banget kan lagi ngurangin porsi makan, tapi ngorbanin lambung kita untuk ga dapat asupan makanan. Jadi ada 3 nih yang dikatakan sarapan kita berkualitas:

1. Harus mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat kompleks dan cukup serat, protein lemak yang kaya akan vitamin mineral sehingga menghasilkan energi + 20-25% energi total

2. Menstimulasi organ pencernaan secara baik seperti mulut, esophagus, lambung, usus saling berinteraksi yang baik dalam menyerap makanan

3. Memberi kepuasan psikologis terkait citra rasa makanan, karena citra rasa makanan ini akan diterjemahkan oleh lidah.

Proses pengolahan makan sendiri, berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan koordinasi pergerakan motorik kasar sekitar mulut, tapi juga organ lain seperti jantung dalam memompa darah. Sehingga, distribusi oksigen dan zat-zat gizi lebih baik yang menjadikan kerja otak dan otot akan lebih baik. Benar yang dikatakan bahwa sarapan itu harus di makan karena bukan hanya untuk mengurangi rasa lapar saja, tapi dapat meningkatkan kemampuan kognitif sepeti daya ingat dan fokus.

Pengalaman soal sarapan in juga ternyata menguak sebuah fakta terbaru lho guys. Ada sebuah hormon, yaitu hormon grealin. Yang mana hormon itu bekerja karena adanya proses mengunyah, dan sering banget nih udah sarapan trus jam 10 kerasa lapar banget kan, krucuk-krucuk gitu. Pengen ada sesuatu yang dikunyah, nah ini hormon grealin lagi bekerja.
Golden Standart Breakfast

(mba Eka Herdiana-Pict by me)

Eka Herdiana (Corporate Nutritionist, PT. Nestle Indonesia) mengatakan bahwa kita-kita telah di edukasi tentang pentingnya sarapan yang tidak hanya makan atau minum, tapi makan dan minum. Point dari sarapan sehat adalah makan dan minum sebelum jam 9 pagi untuk memenuhi 1/4 gizi harian. Dan kandungan dari Nestum ini adalah multigrain, yang mana kandungan tersebut dalam tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna, sehingga menyediakan energi berkelanjutan.


(Ibu Windy-Pict by me)

Begitu juga dengan ibu Windy Cahyaning Wulan (Bussines Executive Officer Dairy Nestle Indonesia) yang menjelaskan tentang fakta bahwa 51% orang Indonesia menyadari bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting, namun ada 76% orang yang mengkonsumsi sarapan ini belum memenuhi golden standart breakfast ini. 

(Yuk Sarapan! Pict by me)


Yuk, kita semarakkan lagi tentang pentingnya sarapan serta berkualitas hingga mencapai golden standart breakfast, yang tidak hanya soal kenyang saja, namun nutrisi dan adanya peningkatan kemampuan kognitif dalam masing-masing masyarakat di Indonesia ini. Aku juga jadi banyak belajar bahwa melewatkan sarapan itu sangat rugi lho, kita cenderung cheating dan memasukkan lebih banyak makanan yang tidak support nutrisi dan gizi ini. Sharing yuk, menu sarapan yang akan teman-teman rancang setelah membaca postingan aku ini. Terim kasih sudah membaca, nantikan postingan selanjutnya yaa.



Sebagai Anak Forester, Beruntungnya Bisa Menghadiri Forest Talk oleh Yayasan Doktor Sjahrir

Pada hari ini, aku berkesempatan hadir di acara Forest Talk oleh YDS (Yaysan Doktor Sjahrir) yang merupakan organisasi nirlaba untuk meneruskan warisan DR. Sjahrir (alm) bergerak di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan.  Pada 2 tahun terakhir ini, YDS telah membuat movement dengan menggerakan para pemuda dan juga masyarakat dalam rangka menghadapi perubahan iklim dan pelestarian hutan. Sebagai anak forester, aku merasa beruntung banget bisa hadir di acara ini. Aku anak pertama yang lahir dari seorang ayah yang concern banget soal kehutanan, karena beliau basic di management kehutanan dan saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta di Manokwari, Papua.

Dalam video singkatnya, Dr. Kartini Sjahrir dari Yayasan Doktor Sjahrir memberikan masukan yang sangat dalam soal pentingnya lestari hutan ini dengan cara meningkatan kemampuan para blogger, terutama dalam hal kebijakan pengelolaan hutan lestari di Indonesia serta pentingnya hal tersebut di dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan mengurangi emisi gas kaca. Melalui pengenalan akan makanan, produk ekonomi kreatif berbasis hutan. Menambah aksi nyata tingkat lokal.

Perubahan Iklim Menjadi Sorotan Dunia


Angka 85 juta pemuda usia 17-35 tahun di masa mendatang akan merasakan dampak dari penjagaan kita terhadap issue perubahan iklim ini.  Perbandingan air dan udara pada gambaran dunia saat ini, berbanding jauh banget guys. Dan sebagai kaum perempuan, aku merasa kagum banget,karena sebagian besar dari kita sangat concern dan langsung mengambil peran sebagai aktor dari pemerhati lingkungan beserta solusi-solusi dibandingkan dengan kaum pria. Disini tidak menutup kemungkinan untuk meminimaliskan peran pria lho ya. Jadi jangan berkecil hati ya. 

(Dr. Amanda Katili Niode)


Berlanjut setelah opening dari short video ibu Kartini Sjahrir, ibu Dr. Amanda Katili Niode (Manager Climate Reality Indonesia) menyapa para bloggers dengan dampak dari perubahan iklim tidak hanya di Indonesia saja.

(Hayuk, selamatkan bumi tercinta kita)

Pada saat yang bersamaan juga, kondisi yang sangat disoroti seperti di Amerika dan Australia di waktu yang bersamaan, mempunyai kondisi lingkungan dan iklim yang berbeda jauh. Hal ini sebabkan diantaranya karena aktivitas manusia yang menghasilkan beberapa emisi gas, yang berdampak dari tipisnya lapisan ozon kita. Di Indonesia sendiri, perubahan iklim ini berdampak hingga menyebabkan beberapa konflik, diantaranya; gagal panen, air langka, penyebaran penyakit sehingga mengharuskan mengungsi, konflik sosial (karena adanya pemberontakan). Serta yang menjadi sorotan berikutnya adalah pada industri fashion menjadi salah satu penyumbang pencemar, karena memang semua prosesnya memakan banyak energi. Jangan sampai deh kita masuk pada generasi yang punah sebelum waktunya, ngeri yaaaa.

Oleh sebab itu, ibu Amanda meng highlight kalimat untuk memberdayakan produk lokal seperti sayuran dan beberapa panganan khas lokal seperti tahu. Nah tahu ini prosesnya tidak banyak membuang gas. Dengan mengatur pola makan seperti ini aja,  kita udah menyelamatkan lingkungan kita lho. Keren kaan. Harpannya, para bloggers mampu meningkatkan ekonomi desa dengan memanfaatkan program perhutanan sosial, dimana pohon-pohonan menjadi bahan baku produk unggulan desa dan mengugulirkan ekonomi kreatif desa tersebut. Yuk cintai pangan lokal kita, Indonesia tercinta!

Lestari Hutan Lanskap

(Dr. Atiek Widayat)
Sesi selanjutnya adalah ibu Dr. Atiek Widayati (Tropenbos Indonesia) yang memberikan banyak mind set baru kepada kita para bloggers nih, sebagai salah satu stake holder juga dalam membuat hutan lestari karena kita tidak langsung berhubungan dengan ekosistem dan lingkungan hutan itu sendiri. Sedikit soal hutan, hutan adalah sekelompok area yg terdiri dari pohon2 dewasa dan tutupan kanopi lebih besar 30% dengan luasan lebih dari 6.25 ha ini tidak bisa lepas dengan konteks lanskap yang mendukung menjadi ekosistem yang terbaik.

Konteks dari lanskap adalah terdapatnya spesies-spesies yang berkumpul menjadi satu ekosistem. Dan hubungannya antara hutan dengan lanskap adalah saling berdampingan, tidam bisa terpisahkan antara satu dan keduanya. Tidak serta merta hutan itu saja, atau pohon saja. Kita sudah tau bahwa pada masa lalu, hutan adalah penghasil kayu terbesar pada akhirnya di saat pohon berkurang, maka dibuatlah cagar alam buatan. Hutan sendiri mencakup dari 30% keseluruhan muka bumi ini. Namun, deforestasi membuka hutan dalam skala besar. Kenapa hal ini menjadi sebuah langkah kepedulian? Karena emisi rumah kaca sebesar 24%.  Pada Inti nya adalah, begitu tidak ada pohon, sarana penyerap karbondioksida berkurang, hingga mempercepat pemanasan global. Nah, disini ada 3 istilah penting dalam langkah lestari hutan kita, diantaranya

1. Deforestasi: kehilangan hutan akibat berbagai aktivitas manusia
2. Degradasi hutan: perusakan atau penurunan kualitas hutan
3. Konversi hutan: hutan beralih menjadi penggunaan non-hutan (seperti pertanian dan perkebunan)

Selain deforestasi di atas menjadi sebuah masalah, konversi hutan juga ikut serta. Karena fungsi penyerapan karbondioksida menjadi lebih berkurang (pohon menjadi lebih kecil-kecil). Oleh sebab itu, kita harus melestarikan hutan dengan goals mengembalikan fungsi hutan, dengan cara memberdayakan hasil hutan yang bukan kayu. Wah ada ya? Ada doong, diantaranya adalah madu hutan, dan rotan.

Konservasi Berbasis Hutan 

(DR. Sri Maryati)
Yang selanjutnya adalah konservasi berbasis masyarakat, ikhtiar untuk pelestarian alam berkelanjutan dari Yayasan Belantara oleh ibu DR. Sri Maryati (Direktur Eksekutif Yayasan Belantara) yang menyertakan dengan 5 strategi diantaranya sebagai berikut

1. Mendukung forum multipihak
Memfasilitasi komunitas atau forum agar bisa berkolaborasi dalam mewujudkan ekosistem berkelanjutan

2. Mendukung pemberdayaan masyarakat
Dengan adanya dorongan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat serta ekosistem hutan itu sendiri secara berkelanjutan

3. Mengundang partisipasi
Dengan adanya dukungan dari pemerintahan akan memacu meningkatkan engagement ini

4. Restorasi dan Proteksi
Mendukung upaya ini dalam 1 juta ha ekosistem lahan kritis di area konservasi

Ada 84 desa di Indonesia yang sudah bekerja sama dengan yayasan belantara dalan rangka konservasi dan pengelolaan hutan Serta membuat 80 biosapiteng di sejumlah dareah Palembang, Sumatra Selatan.

Pohon dan Ekonomi Kreatif

(Ir. Murni Titi Resdiana, MBA)
Ir. Murni Titi Resdiana, MBA (Asisten Utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim) menyampaikan tentang keterkaitan bersama tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Pohon sendiri untuk sumber serat, sumber pewarna alam, sumber furniture, sumber barang dekorasi dan bahan kuliner. Bisa dimasukkan sebagai elemen investasi karena pengembangan produk unggulan, sehingga ada konsumsi terhadap produk tersebut dan pada akhirnya mampu menggerakan roda perekonomian.

Dalam pengembangan produk unggulan ini, yang harus diperhatikan adalah segmentasi yang cocok dengan produk tersebut, promosi dan placement yang tepat. Seharusnya kita bangga dengan Indonesia ini, karena hampir seluruh dari kita menenun lho. Potensi ecoproduct, pemberdayaan masyarakat desa, produk unggulan desa akan menghasilkan produk yang bagus, semua harus bagus pasti segmentasi harga mahal. So, kita perlu needs yang bagus juga. Sehingga dalam ajang eco fashion week, sudah saatnya menggerakan para perempuan penenun ini dalam roda fashion dunia.

Keterbatasan kain tenun inilah yang menjadikan kita terus melakukan impor, namun hal ini bisa di substitusi oleh serat eucaliptus, yaitu serat daun nanas. Kayak secang, jati belanda, akar mengkudu (warna merah), indigofera (warna biru) yang sekarang ini sedang reset untuk bidang peternakan. Yang amazing nya adalah kayu Kaliandra Merah sebagai renewable energy. Kayunya ini bisa dipanen dalam waktu 2 tahun dan sebagai pengganti pelet. Kenapa renewable energy? Karena kalor nya sama persis dengan batu bara. Yang mana batu bara adalah salah satu sumber penghasil emisi gas rumah kaca. Keren kaaan kalo pohon bisa dimanfaatkan dengan baik dan dilakukan research-research berkelanjutan. Seperti Du'anyam adalah contoh social preneur masyarakat di NTT lho.

JAVARA dan RUMAH RAKUJI

(Rumah Rakuji)
(Owner Rumah Rakuji, Ibu Mirah Widiono)
(Salah satu contoh hasil dari JAVARA)


(Perwakilan dari JAVARA)




(Ibu Negla, Perwakilan dari APP)

Dan saat disana, mata kita akan dimanjakan oleh mini exhibition dari beberapa produk non hutan yang ditampilkan oleh Javara dan Rumah Rakuji. Javara yang mmerupakan produk unggulan dengan berbagai varian kopi dan juga olive oil serta mie wortel. Serta untuk rumah rakuji, semua tenunan ini keren-keren banget. Seperti karpet linen bambu, Bemban tas laptop. Alhamdulillah waktu itu aku full ilmu banget dan menjadi semnagat terbarukan lagi menjaga kelestarian hutan dengan fokus pada skill yang aku miliki sekarang, untuk bisa menuliskan usaha-usaha terdekat dalam melestarikan hutan. Semangat buat menjaga bumi tercinta demi masa depan cucu-cucu kita. Berbagi pengalaman soal hutan atau hasil hutan itu sendiri bagi temen-temen di kolom komentar yaa. Terima kasih sudah membaca.



Review Almond Zucchini-Cooking Class Studio Dalam Event Icip-Icip Bersama Bloggers di Forest Talk

Hai-haaai sobat kulineran, lama banget ga si aku ga update soal mood booster? Ya apalagi atuh kalo bukan soal makanan hehe. Nah, alhamdulillah kali ini aku berkesempatan untuk bisa icip-icip di cooking studio nya Almond Zucchini di Jl. Prapanca, lokasi nya depan pas dari kantor walikota Jakarta Selatan guys.
(Lucu yaa)

Dan untuk rutenya, sangat dekat dari halte atau terminal bis Blok M. Tempatnya pinggir jalan banget, kalo kita dari arah gang Prapanca nya, ini berada di ujung gang.



Dari bangunannya kelihatan historical gitu dan ada label oranye super unyu kayak gini ini di bagian teras depannya. Dan look bagian dalamnya kayak di TV TV itu lho, ala-ala master chef hehe



Selanjutnya adalah sesi bersama chef Nurman Fahjri nih. Yang paling ditunggu-tunggu haha. Soalnya kita akan menyaksikan demo memasak Ayam Panggang Madu Hutan. Disini chef memberikan arahan tentang bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan, diantaranya, bawang merah, bawang putih, kunyit 3 cm, cabe besar, cabe rawit dan ketumbar.



Lalu, iris kecil-kecil cabe merah rawit dan bumbu lainnya di belnder halus untuk nantinya di sangrai. Tips sangrai basah buat habis yang di blender adalah jangan pakai minyak, karena bau dari bumbu mentahnya ini bisa beda. Selanjutnya, masukan 2 lembar daun salam, sereh di geprek dan balurkan ke ayam yang sudah disiapkan. Dan masukan ke dalam oven 220 derajat selama 20 menit. Taraaaaa wanginya menggelegar seisi studio, perut aku sudah mulai calling-calling nih hehe.
Oya jangan lupa balurkan madu hutan nya ini. Lalu kita mulai di jamu dengan beberapa menu makanan "khas hutan" ini. Di mulai dari

1. Karedok


(Karedok)

Karedok disini agak beda ya. Karena setau aku karedok itu berbahan dasar mentahan, jadi kayak kacang panjang, kol dan terong ijo, itu semua mentah. Sedangkan ini direbus gengs hehe. Dan bumbu nya adalah kacang halus kayak bumbu gado-gado gitu. Kalo karedok, karena aku di Bandung, citra rasa karedok bisa aku definisikan khas nya itu gurih dan cenderung pedas ditambah dengan kerupuk terasi yang ga boleh ketinggalan hehe.

2. Nasi Kecombrang


(Nasi Kecombrang)


Karena aku ngambil karedoknya cukup banyak dan ga tau kalo setelah menu karedok itu nasi kecombrang yang super enak ini, jadinya cuma ambil sedikit aja. Lagipula, sedang ngurangin nasi nih. Impression aku sama nasi kecombrang ini enaaaaaak banget. Juara pertama deh. Rasa kecombrang yang khas, wangi nya itu duhhh perpaduan cantik banget. Biasanya kalo makan kecombrang pas makan pecel di Nganjuk dulu, sekarang dimodifikasi ke dalam nasi ulalala rasanya guys.

3. Ayam Panggang Madu Hutan 

(Ayam Panggang Madu Hitan)



Ayam nya masak dengan well done sehingga empuk dan rasa manis alami yang dari madu ini ga kerasa banget lho, jadi meresap dengan ciamik. Pokoknya pas, karena lidah aku ini sedikit sensitif sama rasa manis-manis kalo di jenis makanan buffe gini.




4. Ayam Lempah Kulat Pelawan


(Ayam Lempah Kulat Palawan)

Baru tau lho, dan deskripsi pertama kayak kari wkwk. Ayam ini adalah khas dari kepulauan Bangka Belitung dan makanan khas disana. Lempah artinya berkuah encer dan ada santannya gitu dan untuk kulat berasal dari dialek masyarakat disana yang artinya jamur. Aku cuma ngambil sedikit karena udah jatuh hari sama ayam panggang di atas hehe. Nah pantas saja, rasanya ada gurih-gurih khas jamur gitu gengs! Sedangkan pelawan adalah pohon endemik daerah sini yang saat musim hujan di tumbuhi jamur dan ketika kemarau mengeluarkan bunga yang disukai lebah, namun sari bunga ini pahit ya. Rasanya unik dan wajib dicoba sih ini!


5. Gindara Pepes Pohpohan



(Gindara Pepes Pohpohan)

Ini ikan yang kemarin baru aku tau di akhir Desember, gegara mamer bilang kalo ini ikan malaikat. Kok bisa? Karena mampu mengeluarkan racun dalam tubuh dan juga jarang banget yang jual, sekalinya ada maka ini akan ngantri. Dan pohpohan sendiri adalah sejenis daun lalapan gitu, katanya kalo masyarakat sunda sudah sangat familiar dengan pohpohan ini, tapi aku malah baru denger haha. Daun ini memiliki keunikan dari segi aroma dan rasanya serta memiliki khasiat meredakan nyeri pinggang dan mencegah efek radikal bebas. Pantas saja, ketika aku memakannya, rasanya itu kayak nori lho guys! Dan aku dengan ikan bagaikan soulmate, terluv kedua setelah nasi kecombrang hehe.

6. Sate

Disini ada sate maranggi dan sate jamur. Sate jamurnya enak! Sate maranggi yang aku tau,karena khas dari Karawang, jadi hapal deh kalo itu bukan maranggi sesungguhnya. Tapi sate ayam. Sate maranggi itu banyak kikil nya gitu dan bumbunya juga wenak!

(Sate Maranggi dan Sate Jamur)



7. Cendil


(Jajanan pasar is myluv)



Semua rasanya pas, aku hanya mencoba ketan hitam, mutiara dan biji salak. Dan aku ga nambah gula merah cair dan santan sih, karena ari biji salak dan ketan hitamnya udah manis. Suka sama satu set jajanan tradisional ini.

Demikian review singkat aku dalam acara icip-icip waktu siang itu dan aku merasa puas banget. Ada 2 menu yang tidak sempat aku dokumentasikan yaitu sup kimlo dan donat kentang yang juga mantep. Aku kapan-kapan mau ikut acara cooking class nya disini ah, tempatnya enak dan mohon maaf ga foto-foto di bagian luar lokasi nya nih. Siapa yang udah pernah berkunjung ke Almond Zucchini ini? Komen yah!