![]() |
(Papua Destinasi Wisata Hijau. Persembahan karya untuk setitik rindu kepada ayahku yang dinas di Papua. Dokpri) |
"Ayahku pernah berujar, yang selalu ia syukuri adalah diberikannya kesehatan dan kekuatan dan kesempatan mereguk indahnya tanah Papua - Maman Acip"
Mengenal Papua bagi aku ini tidak hanya sehari semalam, tapi memang semenjak SD ketika aku mulai mengnal peta Indonesia, yang mana kepulauannya ini mirip dengan bntuk kepala Cendrawasih. dan kita sama-sama tau kalo banyak sekali turis baik luar maupun domestik yang pasti mengenal Papua dengan destinasi utamanya yaitu Raja Ampat.
Ternyata keindahan Papua itu bisa dinikmati langsung, dengan kita melakukan destinasi wisata hijau di Papua yang mana, lebih besar tanggung jawabnya sebagai seorang turis domestik untuk mengunjungi Papua. Namun, sebenarnya berkunjung kemana pun tetap harus menjaga lingkungan tetap asri dan tidak mengalami kemunduran karena sudah menjadi sebuah destinasi wisata.
Merajut Rindu Dengan Ayah Yang Dinas di Papua
![]() |
(Ayah dinas di Papua. Doc: MamanAcip) |
Bagi aku Papua itu tidak sekedar surganya destinasi hijau saja, lebih dari itu malah. Ada setitik rindu yang masih aku rasakan walaupun saat ini aku sudah menikah, rasanya kalo ayahku masih dinas di Papua, ketemunya hanya di beberapa hari saat beliau cuti.
Memang keluarga kami sudah melakukan LDR keluarga ini sejak aku SMP dan berkali-kali juga ayahku memberikan pengertian kepada anak-anaknya untuk bersabar, karena saat cuti ayah selalu banyak bercerita mengenai Papua dan keindahannya yang sangat-sangat membuat ayahku sedikit melepas rasa rindu ketika mengalami susah sinyal.
Apa yang membuat ayahku terus bersyukur dan bertahan itu kembali lagi pada prinsip masing-masing keluarga, namun yang terbesar adalah pengalaman hidupnya selama berbulan-bulan tinggal disana, tepatnya di Papua Barat, Manokwari. Keindahan alam, keanekaragaman hayati serta kenikmatan hijaunya Papua sungguh dirasakan oleh ayahku secara langsung.
Oleh sebab itu, begitu aku mendengar kata Papua, tidak hanya soal destinasi hijaunya saja dan impian aku selalu buat mengunjungi Raja Ampat, tapi merajut rindu dengan ayah. Sempat, saat suamiku dulu sebelum lamaran, dia mau berkunjung ke Papua tempat papahku dinas hehe. Dan memang setiap foto-foto yang papah sering perlihatkan itu banyak sekali membuat sebuah cerita. Terkadang ada rasa sesak di dada ini karena menahan haru, rindu dan kasih sayang tentunya dari seorang ayah.
Namun, dengan sedikit coretan ini, bisa menjadi saksi betapa luar biasanya perjuangan seorang ayah untuk bertanggung jawab terhadap keluarga dan juga merekam keindahan destinasi hijau di Papua ini dalam bentuk karya tulisan. Ayahku juga berpesan kepadaku, terutama millenial untuk tetap hijaukan Papua dengan cara mengadakan tour namun yang memnag ramah lingkungan dan perhatikan adat istiadat dan budaya setempat.
Papua Destinasi Wisata Hijau
![]() |
(saat ayah mengunjungi Taman Nasional Teluk Cendrawasih, salah satu destinasi utama di Papua. Doc: MamanAcip) |
Jadi aku sendiri itu pengen banget menikmati apa yang ada di Papua, dimulai dari bentang alamnya, kuliner, sosial budaya, hutan yang masih hijau, flora dan fauna yang dilindungi dan juga masyarakatnya.
Sehingga sebagai anak millenial, yang tentu saat ini sebaran informasi wisata itu sangat cepat dan aku merasa ada tanggung jawab untuk mengajak agar menjaga Papua ini tetap menjadi destinasi wisata hijau yang mana, nanti cerita-cerita aku dibawah ini semua original dari ayahku langsung yang dinas di Papua Barat.
Tujuan destinasi wisata hijau ini tentu untuk kebaikan bersama, yang mana kita ketahui dari beberapa data yang memvalidasi bahwa tutupan hijau dalam artian, kondisi hutan yang masih hijau di Indonesia ini ya di Papua, karena Kalimantan sudah mulai berkurang.
Artinya yuk sama-sama kita gerakan hal-hal yang dapat menunjang kita sebagai millenial untuk mengembangkan sebuah destinasi dengan membuat sebuah konten lalu mengunggahnya di sosial media, namun tidak melupakan tanggung jawab untuk membuat Papua tetap sebagai destinasi wisata hijau.
Hal-Hal yang Selama ini Ayahku Syukuri, Bisa Menyaksikan Keindahan Di Papua Destinasi Wisata Hijau
![]() |
(Ayahku pernah berujar, yang selalu ia syukuri adalah diberikannya kesehatan dan kekuatan dan kesempatan mereguk indahnya tanah Papua. Doc: MamanAcip) |
Dapat menikmati keindahan sebuah bentang alam secara langsung, siapa yang tidak langsung mengucap syukur? Hal ini dilakukan oleh ayahku, di kala rasa rindu yang mungkin membuatnya ingin berkumpul kembali ke keluarga di rumah namun ada hal lain yang menjadi prioritas dan itu sudah menjadi pilihan, ayahku menikmati kicauan burung, indahnya bunga-bunga anggrek yang tumbuh dengan subur dan baik di tanah Papua ini.
Begitu juga ketika aku melihat aktivitas sosial media ayahku ini, ada rasa impian travelling ke Papua itu semakin besar. Melakukan snorkeling di lautan Papua yang begitu indahnya dan menikmati hutan-hutan Papua yang masih hijau itu salah satu kenikmatan yang Allah kasih kepada ayahku sampai saat ini.
Bentang Alam yang Indah
![]() |
(Bentang alam dari Papua Destinasi Wisata Hijau. Dokpri) |
Foto diatas adalah sebagai bukti bahwa bentang alam di Papua mampu menyihir siapapun, namun jangan sampai gelap mata sehingga mengeksploitasi habis-habisan. Lokasinya berada di Teluk Wondama, yang mana merupakan bagian dari Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Dan Teluk Wondama ini memang masih minim fasilitas dan inilah menjadi stress release papah, bisa snorkeling dengan suka cita.
![]() |
(Dikenal sebagai hutan Karangas di salah satu Kabupaten Kaimana. Doc: MamanAcip) |
Dan ini adalah salah satu Kabupaten di Kaimana, yang bentang alamnya seperti kita berada di hamparan salju. Bahkan ayahku sempat mengabadikan keindahannya dengan lebih kompleks dengan sebuah video berikut ini.
Jadi hamparan putih itu biasa disebut dengan Hutan Kerangas, yang mana merupakan hutan dengan lahan ekstrem karena tingkat porositasnya sangat tinggi, tidak banyak jenis flora yang dapat tumbuh dengan kondisi tersebut, sehingga tampak pohon-pohon yang tumbuh itu kerdil.
Keindahan Flora dan Fauna di Papua
![]() |
(Keragaman flora dan fauna dari Papua. Dokpri) |
Keindahan flora dan fauna itu saking banyaknya membuat ayahku begitu kagum. Dan yang menjadi catatan untuk menjaga kelestarian mereka, tentu tidak boleh sembarangan memetik atau mengambilnya ya. Itu juga yang selalu diceritakan sama ayahku.
![]() |
(ini adalah Kangguru Tanah. Doc: MamanAcip) |
Aku pernah melihat banyak sekali catatan (dulu saat aku masih SMP) ayahku membuat semacam "buku pintar" untuk mengabadikan bahwa ia telah menemukan flora jenis A, B dan C.
![]() |
(hasil bidikan ayahku. Masih banyak koleksi lainnya! Doc: MamanAcip) |
Saat kecanggihan semakin luar biasa saat ini, ayahku pun tidak melewatkan untuk memotretnya sampai-sampai membeli lensa tambahan lho untuk menangkap objek dari jarak dekat.
![]() |
(Buah-buahan otentik dari Papua. Doc: MamanAcip) |
Ayahku juga pernah berujar, baiknya kita tidak berfoto dengan fauna itu secara langsung, karena salah satu menjaga kelestarian dan keberlangsungan hidup mereka. Ayahku juga memperkenalkan salah satu buah-buahan yang menjadi ikonik Papua, yaitu matoa. Jujur aja, aku kurang begitu suka karena rasa antara rambutan dan durian itu gabisa ngemix hehe.
Sosial Budaya dan Masyarakat Setempat
![]() |
(Saat ayahku eksis dengan masyarakat setempat. Doc: MamanAcip) |
Karakter masyarakat di Papua itu membuat ayahku menjadi sangat-sangat belajar bagaimana beradaptasi ketika harus berada di lingkungan yang membuatnya kita sebut "shock culture" ada berbagai macam tarian dan juga ritual-ritual yang disaksikan secara langsung oleh ayahku.
![]() |
(Ritual Adat Sinara. Doc: MamanAcip) |
Seperti salah satunya adalah ritual adat Sinara yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menghormati para leluhurnya sebagai bentuk rasa penghormatan dan juga meminta izin untuk melakukan segala sesuatu (berkegiatan). Ritual ini ditandai dengan persembahan gitu, bisa dengan memotong babi dan Sinara itu sendiri adalah piringan kecil yang dibungkus oleh kain putih dan berisikan segala sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat Papua, seperti pinang, tembakau dan sirih.
![]() |
(Masyarakat Papua. Doc: MamanAcip) |
Ayahku juga cerita kalo di Papua itu masyarakatnya belum tersentuh oleh teknologi, ketika diperkenalkan dengan sebuah tab, mereka ini sangat girang dan kadang kala ayahku juga jadi cukup sering menyebutkan kalimat pendek dalam bahasa Papua karena cukup sering berinteraksi selama ayahku dinas.
Mari Berkenalan Dengan EcoNusa!
Jadi EcoNusa atau EcoNusa Foundation ini mengajak kita untuk lebih mengenal tanah Papua dan tentu menjaganya. EcoNusa sendiri merupakan organisasi non profit yang mengelola Sumber Daya Alam secara adil dan secara berkelanjutan yang linier dengan inisiatif-inisiatif lokal.
Kita sebagai anak millenial, akan dengan mudah mengikuti perkembangan hal-hal yang tentu sangat bermanfaat untuk Papua semakin berkembang namun tidak membuat keadaan hijau atau Papua destinasi wisata hijau hilang, akibat dijadikan sebagai tempat pariwisata.
Dan teman-teman bisa simak ada 10 program dari EcoNusa Foundation yang menginspirasi kita untuk terus menghijaukan Papua! 10 Program EcoNusa Foundation diantaranya adalah:
Kita sebagai anak millenial, akan dengan mudah mengikuti perkembangan hal-hal yang tentu sangat bermanfaat untuk Papua semakin berkembang namun tidak membuat keadaan hijau atau Papua destinasi wisata hijau hilang, akibat dijadikan sebagai tempat pariwisata.
Dan teman-teman bisa simak ada 10 program dari EcoNusa Foundation yang menginspirasi kita untuk terus menghijaukan Papua! 10 Program EcoNusa Foundation diantaranya adalah:
- Adanya program MaCe (Mari Cerita) Papua sebagai upaya dari konversi hijaunya Papua
- Sekolah EcoInvolvement
- Sekolah EcoDiplomasi yang menggerakan anak-anak muda, para millenial dalam mengkomunikasikan isu-isu terkait yang ada di laut dan juga wilayahnya
- Jaringan Komoditi Adat
- Jaringan Ekowisata Adat
- Koral
- Pusat Komunikasi Indonesia Timur
- Gerakan Laut Berkelanjutan
- Ketahanan Masyarakat Adat
- Advokasi Kebijakan
Teman-teman adakah yang bermimpi sama seperti aku? Semoga temu adalah obat dari segala rindu, dan melalui kisah dan pengalaman dinas ayahku selama di Papua Barat, mengajarkan bahwa tanah Papua juga mampu memberikan obat kerinduan itu sendiri, dari semua karya cipta Allah dalam bentang alam yang indah dan juga keanekaragaman hayatinya.
Enjoy! Tulisan ini juga diikut sertakan dalam blog competition EcoNusaXBloggerPerempuan!