Tidak Bisa Move On dari 5 Jajanan Enak di Bandung


Aku paling gak bisa jauh dari makanan sis, iya ga? Hakikinya memang seperti itu, manusia membutuhkan asupan makanan sebagai penyambung hidupnya dalam melakukan segala aktivitas kebaikan dan kebermanfaatan.

Bagi aku yang selama 4 tahun tinggal di Bandung ini, kuliner nya sungguh membuat kangen banget saat kita berada di luar kota.

Nah, walaupun aku tinggal di wilayah Bandung Barat dan bisa di hitung jari untuk sekedar menghabiskan weekend di Bandung, aku selalu menyempatkan untuk sekedar icip-icip makanan khas Bandung yang gak boleh banget dilewatkan dan ini menjadi alasan kenapa aku susah move on dari Bandung. Ya karena secinta itu aku sama kulinernya. Versi aku berikut 5 kuliner top yang berhasil menarik hatiku!

1. Seblak

Entah mengapa, seblak selain beli di Bandung rasanya beda banget. Bahkan sekedar bikin sendiri juga, tangan orang Bandung sekeren itu ya mencipta jajajan yang bikin aku selalu rindu dan semacam ngidam parah apalagi kalau berseliweran persoalan seblak. 
Disuguhi seblak instan aja aku menolak hehe. Jadi seblak itu terdiri dari olahan berbagai macam campuran krupuk, mie dan juga isian berupa telur atau ayam. 
Dan terserah kita memilih komposisi yang seperti apa. Karena citra rasa terletak pada kuahnya yang mantap banget pokoknya. Kenapa mantap, karena rasa pedas berbaur dengan gurihnya dari cikur menjadikan jajanan enak saat kedinginan atau flu.

                                                                source pict: google.com

2. Lomie

Pengalaman aku saat berkuliner di daerah ITB, tepatnya disekitar area Masjid Salman ITB. Waktu itu CFD dan sudah lewat dari 2 tahun yang lalu aku mengkonsumsi lomie dan belum repeat order lagi sampai sekarang. Kebayang kan sekangen apa rasanya? Oleh sebab itu, salah satu pengobat rasa kangen ini, mengingat bagaimana penyajian dan citra rasa yang masih tertinggal ini. Jadi, lomie ini memang sebuah deksripsi dari mie yang berdiameter agak lebar seperti mie Aceh. Namun penyajiannya yang unik dengan sayurannya kangkung lengkap dengan pangsit ayam yang saat di gigit, langsung lumer gitu di lidah. Dan utamanya adalah kuah yang disajikan adalah dari kaldu yang diberi tepung maizena sehingga mengental. Wajib banget mencicipi hidangan satu ini terutama untuk menu cheating saat weekend hehe.


                                                              source pict: google.com

3. Rujak Bebeg 


Rujak adalah salah satu camilan penyegaran dari tekanan sehari-hari apalagi melewati waktu yang panjang untuk menyelesaikan sebuah deadline. Efeknya langsung segeran gitu, istilahnya mah cenghar mun di sunda na mah.  Nah, di Bandung banyak banget pedagang mamang-mamang yang membawa panggulan yang di dalamnya terdiri dari buah-buahan yang cenderung bertekstur keras seperti mangga, jambu, mentimun, pepaya muda, bengkoang, kedondong, dan ubi muda. Beberapa orang juga menambahkan pisang batu yang membuat ciri khas dari rujak bebeg ini terasa sedikit kesat dan makin keluar citra rasanya. Proses pembuatannya yang memang sesuai namanya, yaitu di bebeg atau di tumbuk menggunakan lesung dan alu kecil. Level kepedasannya bisa di sesuaikan oleh selera karena rujak ini di tumbuk dengan cabe rawit, garam, sedikit terasi, gula merah dan air asam (sedikit). 

                                                                     source pict: google.com

4. Batagor

Merupakan akronim dari baso tahu goreng yang mempunyai ciri khas dengan bumbu kacangnya yang berwarna kecoklatan, gurih dan juga di tambahkan kecap plus sambal. Beuh mantap pokoknya. Batagor yang paling enak dan lumayan hits di kota Bandung adalah Batagor H. Riri yang rasa ikannya bisa gurih dan tahunya enak. Aku tipe pemilih banget kalo soal tahu, kalo tahu yang bagian tengahnya center dan ga lembut, aku males aja gitu makannya dan rasanya plain menurutku.
Oiya, selain batagor goreng bumbu tadi, ada juga batagor kuah. Batagor kuah, perbedaanya pada cara penyajiannya dengan kuah kaldu bening dan ini seger banget sih kalo sudah cukup bosan dengan batagor goreng.

                                                               source pict: rahasiakoki.com


5. Lotek

Makanan yang penampakannya jika sekilas hampir mirip-mirip dengan karedok, gado-gado, pecel, dan bahkan ketoprak ini memang menjadi makanan kecintaan aku banget. Lotek enak banget dimakan bersamaan dengan nasi hangat dan tak lupa krupuk yang sedikit mengandung unsur terasi gitu dear. Cobain deh, pasti nagih hehe. Lotek ini memang berbeda dari makanan-makanan yang aku sebut di atas karena memang sekilas sama dari topping yang berupa bumbu kacang. Perbedaannya adalah pada sayuran yang memang telah direbus terlebih dahulu dan lebih lengkap dengan tauge beserta kol. Yang membuat menjadi sangat khas adalah campuran kencur didalamnya yang makin bikin kangen kalo lama ga balik ke Bandung hehe.


                                                              source pict: google.com

Jadi dear, sudahkah kalian menentukan jajanan khas Bandung ini yang sebegitunya bikin cinta dan ingin berkunjung lagi ke Bandung? So, common baca blog aku dengan seksama sambil meresapi gitu, karena ini kali pertama aku berkolaborasi dengan Bandung Hijab Blogger. Tema "The top 5 thing you love about Bandung" ini aku dedikasikan agar yang belum ke Bandung bisa segera pesan tiket ke Bandung dan kalian bisa cek postingan teman aku juga Teh Puspa. Terima kasih sudah membaca, nantikan cerita-cerita asik selanjutnya ya dear.










Bubur Ayam Khas Jakarta

Setelah tumbang selama seminggu, tidak berjibaku dengan rutinitas sebagai pekerja pabrik. Aku cukup dipuaskan dengan citra rasa bubur ayam khas Jakarta ini. Kenapa khas Jakarta? Karena tidak ada bumbu, dan ada cakue nya.
Selama ini aku adalah salah seorang pecinta bubur ayam garis keras. Jika ditawarkan untuk memilih menu sarapan, yang aku ambil pertama kalinya adalah pasti bubur. Dan seketika itu juga aku bisa mereview citra rasa dari semangkuk bubur.
Jujur, makanan bubur ini gak tahan berjam-jam hingga menunggu jam makan siang. Terkadang aku suka cheating sekitar jam 10 pagi karena perut rasanya sudah meronta-ronta. 
Bubur itu rasanya amazing menurut aku. Karena kesederhanaan tapi kaya citra rasa, terutama rasa gurihnya itu lho gak nanggung bikin ngiler.
Jadi selama aku sakit di rumah suami, daerah Tangerang kota, ada penjual mamang kangbubur ini yang keliling pakai motor gitu. Lengkap dengan bawaan di samping kiri dan kanan itu gerobak buat nampung bubur dan segala topingnya.
Mamang lewat rumah kalo semisal di chat whatsapp, canggih banget kan. Trus lewatnya sekitar jam setengah 8 pagi cukup pas saat perut benar-benar lapar dan kosong. Saat menyajikan bubur, mamang cukup gesit dan cuma butuh waktu sekitar kurang lebih 5 menit. Dengan harga 10.000 rupiah per mangkuk, sudah lengkap topping ayam suwir yang melimpah, taburan seledri yang pas banget buat nambah citra rasa bubur ini, lalu ada rasa krenyes dari potongan buah lobak katanya kalo gak salah dan tentunya ada cakue dengan sambel yang unik, rasanya bercampur dengan sempurna saat diaduk karena aku tim bubur diaduk hehe.
Dan aku mempunyai kebiasaan kalo kerupuk bubur selalu terpisah, jadi sebelum makan aku misahin kerupuknya dulu nih. Bubur sangat pas jika dikonsumsi saat fresh dan tidak didiamkan, menurut hukum fisika nilai viskositasnya akan berkurang alias akan menjadi encer hehe.
Sekian review semangkuk bubur yang sederhana tapi cukup membuat pagi hariku saat sakit tidak kelabu. Jadi kalian tim bubur diaduk atau tidak? Share ya.

Alternatif Camilan MPASI-Potato Stick

Tantangan menulis MPASI adalah hal paling lama aku pikirkan untuk "bagaimana nulisnya?". Kalau kata mentor sih, "yaudah nulis mah tinggal nulis atuh".
Tapi kan...
Ah itu mah banyak alasan aja yang beribu-ribu di deklarasikan.
Baik, setelah merenung bahkan membuat question di IGS, akhirnya aku menemukan  resep MPASI yang recomended untuk aku tuliskan ulang di blog aku. Beliau adalah rekan kerja dari awal masuk, karena gak sengaja kita masuknya barengan dan jadi kalaunada keperluan training suka barengan aja gitu. Sampai akhirnya kita masih keep on touch dan berujung aku meminta izin reposting resep MPASI dek Zizi. Beliau bisa di tengok di IG nya: @ameliaapriliani
Dan semoga blog aku ini berguna di waktu kedepan yang siapa tau Allah memberi qodar rezeki aku membersamai sang dedek bayi tersayang dan waktunya MPASI, bisa aku tengok deh. Sambil melepas kangen tulisan lama, yang kadang suka bikin campur aduk gitu pas bacanya.
Jadi karena terkadang bayi itu mudah bosen (lha wong kita aja yang sudah dewasa gampang bosen) makanya para momies berputar otak untuk mengatur menu untuk buah hati tercinta salah satunya adalah mempersiapkan camilan sehat dan no jajan-jajan di luar. Ini adalah alternatif dan solutif untuk varian karbohidrat agar dede bayi semakin bersemangat dalam mengunyah yaitu Potato Stick.
Cara membuatnya mudah saja mom, kita persiapkan bahan-bahannya yaitu:
* 250gr kentang yang sudah di kukus (sampai empuk ya) lalu kita lumatkan dengan sendok
* Brokoli (sebagai campuran saja, biar estetik dan vitamin dari sayuran hijau tentunya)
* 1/2 sdt garam
* 1/4 sdr gula pasir
* 1/2 sdt lada
* 30 gr keju parut
* 65 gr tepung maizena
Oh iya info dari Bumel, untuk usia di bawah 1 tahun bisa di lewati untuk penambahan gula dan garamnya ya.
Setelah bahan-bahan tadi disiapkan, saatnya kita mengolahnya menjadi sebuah adonan yuk!
1. Campurkan tepung maizena, gula, garam, lada, keju parut sehingga menjadi sebuah adonan
2. Masukan kentang yang sudah dilumatkan tadi beserta brokoli yang sudah di rebus selama 2 menit dan d cincang halus lalu dicampurkan secara merata sehingga mudaj dibentuk (tidak patah-patah)
3. Ambil beberapa lalu bentuk dengan bantuan penggilas di atas talenan. Setelah itu potong berbentuk stick atau sesuai selera
4. Masukkan dan diamkan dalam kulkas selama 10-15 menit
5. Goreng lalu tiriskan
Potato Stick siap untuk disantap oleh dedek bayi kesanyangan kita tanpa perlu khawatir lagi dengan kandungan ketidakjelasan yang ada diluaran sana.
Semoga semakin membuat dede bayi semakin lahap dan momies tidak bingung lagi ketika mencari alternatif camilan yang mudaj tapi menyehatkan seperti ini. Selamat mencoba!
Picture: pinterest

The Nun: Teror Valak Sang Iblis

The Nun buat aku tuh bagaikan film horor supranatural dan gotik yang aku tonton pertama kalinya sampai beres. Dulu pernah nonton, The Exocirsm dan ga beres karena males aja gitu dan ada beberapa prinsip buat ga aku lanjutin.
Awalan yang menengangkan, namun cukup terbaca arahan sutrada dari Corin Hardy ini membuat aku tutup mulut biar ga teriak-teriak di bioskop. Pasalnya, adegan mencekam dari salah satu biara dengan dua orang biarawati suster Victoria bersama dengan biarawati untuk melewati lorong menuju sebuah pintu yang bertuliskan  "God Ends Here". Suster Victoria menunggu di luar beberapa detik lalu tak lama pintu seperti terdobrak sedikit dan biarawati itu berlumuran darah sambil memberikan sebuah kunci kepada suster Victoria dan setelahnya pintu tertutup bersamaan dengan biarawati tersebut menghilang.
Suster Victoria berlarian menuju sebuah kamar dan tak lama ia mendengar sebuah sayup-sayup bersamaan dengan gerakan bayangan yang akan merasuki tubuhnya, hingga ia pun terjun dengan tali tambang terikat di lehernya.
Berdasarkan perintah dari Vatikan, ditugaskanlah seorang pastur Father Burke (Demian Bichir), dan seorang novis, Suster Irene (Taissa Farmiga) untuk menyelidiki kasus kematian seorang suster tersebut di biara yang terpencil, bahkan penduduk setempat pun telah mengutuk tempat tersebut dengan cara meludah ketika menyebut "Biara Carta".
Mengapa suster Irene yang ditugaskan oleh Vatikan padahal ia belum di baptis? Tonton aja ya biar ga spoil-spoil haha. Mencekamnya dan misteri terbunuhnya suster Victoria membuka tabir dengan bantuan seorang pemuda pengantar makanan di biara tersebut Frenchie (Jonas Bloquet).
Saat proses penyelidikan yang berawal dari mengunjungi mayat suster tersebut yang di bawa oleh Frenchie pada gudang penyimpanan makanan (seperti kulkas) namun sudah berubah tata letaknya, terbukti dengan perkataannya "saya meninggalkan dia dalam keadaan terbaring, bukan terduduk". Lalu setelah adegan berkejaran karena saat Father Burke mengambil kunci salib yang di pegang oleh mayat tersebut, terjadi hal yanh membuat kamu pasti igin menjerit. Makanya tonton aja hehe.
Singkat cerita penyelidikan mereka berlanjut hanya sampai waktu tertentu saja dan tidak boleh untuk dilanjutkan, karena ada sebuah petunjuk yang diperoleh oleh suster Irene melalui kelebihannya, yaitu six sense dan mengharuskan ia dan Father Burke menginap di biara tersebut. Dan tentunya, ada hal menegangkan selama mereka menginap.
Setelah mengarungi beberapa kali pertarungan bersama para iblis dan tentunya, pemeran utama disini adalah Valak, ada beberapa hal yang membuat banyak pertanyaan di otak aku. Darah kristus kok bisa ada di Biara Carta itu ya?
Intinya Valak berhasil di masukkan kembali pada lantai bawah dasar seperti tersedot gitu.
Nilai film ini buat aku 7/10 dan alhamdulillah cukup menyegarkan kehidupan yang sempat kesepian karena tidak melihat beberapa film yang berseliweran karena persiapan wedding kemarin. Happy watching ya.
Pic source: wikipedia

Es Oyen Pelepas Dahaga


Jika berkunjung ke tanah pasundan, malah familiar dengan es oyen?
Nah, es oyen ini sebenarnya adalah salah satu kudapan yang ketika aku membaca beberapa refrensi, adalah perpaduan antara es campur dengan es teler.
Sekarang, bedanya es teler sama es campur apa sih?
Jadi, singkatnya untuk es teler campuran pada umumnya adalah es serut, kelapa muda, alpukat, kolang-kaling, sirup sehingga dihasilkan lebih "nyemek" gitu karena gak ditambahkan lagi dengan air.
Sedangkan untuk es campur, dari namanya aja "campur" isinya juga campur-campur. Dari  yang sudah termasuk di es teler tadi, di tambah dengan peyeum, roti, garbis/timun suri dan penyajiannya lebih encer karena ditanbahkan dengan air gula selain sirup atau SKM.
Dan untuk es oyen ini, dilihat dari penampakannya aja lebih "nyemek" kental gitu kan serta isiannya lengkap seperti es campur. Oh iya es oyen juga mempunyai pembeda di segi warna yang ditonjolkan, yaitu berwarna merah di sekelilingnya karena di tambahkan juga es mutiara.
Es oyen ini cocok banget disantap saat siang hari sekitar jam 11-2 siang. Aku saat selesai berbelanja saat membeli kado di sebuah supermarket, semangkuk es oyem ini di bandrol dengan harga 13.000 rupiah.

Sirup dan SKM dan perpaduan dari rasa buah-buah didalemnya makin bikin tenggorokan kita segar dan julukan pelepas dahaga emang udah paling pas deh. Selamat mencoba jika mampir ke Bandung selain pelepas stress selagi jalan-jalan ya.

Berbekal Overnight Oats Pisang Cokelat Agar Perut Kenyang dan Aman

Sebagai anak kos, yang semuanya ingin serba simple tapi pasten namun tetap mengedepankan prinsip hidup sehat maka aku sudah terbiasa untuk mencoba gandum oat ini sebagai pengganti nasi saat sarapan.

Seringkali rasa yang dikeluarkan oleh raw oat ini menimbulkan citra rasa yang bikin "eneg" karena hanya diseduh dengan air panas lalu ditambahkan dengan satu bungkus SKM (kayak bikin sereal cococrunch gitu).
Kenapa aku memilih oats sebagai menu sarapan? Karena oats memiliki kandungan serat, vitamin dan pengganti karbohidrat yang cukup untuk tubuh kita beraktivitas di pagi hari dan juga penurun kadar kolesterol dan menyehatkan jantung karena mengandung senyawa Lignan.
Akhirnya setelah beberapa pencarian, berseliweran tentang overnight oats dengan beraneka topping dan tentu cara pembuatannya sedikit berbeda dan lumayan butuh effort. Namun, soal citra rasa gak se-plain yang langsung seduh kayak diatas. Yuk kita simak overnight yang satu ini
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan yaitu:

½ cangkir oatmeat

1/3 cangkir yogurt plain

5 sdm susu sapi atau susu kedelai

1 sdm chia seeds

Sejumput garam

2 sdm madu atau sesuai selera

1 buah pisang matang, lumatkan atau potong-potong

2 sdm chocochips

Setelah siap, kita langsung masak yuk!

Ambil semua bahan yang telah kamu siapkan tadi untuk proses pengadukan dalam sebuah massoj jar (yang ada tutupnya itu lho) kecuali pisang dan coklat. Oh ya, untuk coklat bisa pake apa aja ya, bisa coklat batang yang di potong-potong dadu juga boleh.

Lalu setekah diaduk tutup masson jar  dan diamkan selama 6-9 jam di dalam kulkas (jangan lebih dari 12 jam ya).

Esok pagi nya, overnight oats nya bisa langsung di tambahkan dengan pisang potong dan potongan coklat sebagai topping. Dan setelah itu, siap disantap deh.

Nah, simple tapi ngenyangin kan? Itu tadi resep sehat Overnight Oats yang aku adaptasi dari takaitu.com

Selamat mencoba dan semoga menjadikan hidup sehat dan produktif tanpa kata malas atau "mager" lagi.
Pic source: pinterest

Wanita yang Akhirnya Aku Panggil Mamah

Ya, setelah menikah di tanggal 12 Agustus 2018 lalu. Kini orang tua aku bertambah, aku sebut bukan sebagai mamah mertua, tapi murni mamah.
Mamah yang belum lama aku mengenalnya, namun dalam kurun waktu kurang dari beberapa bulan terakhir ini banyak memberikan kontribusi yang masya Allah. Aku saja membayangkan sebagai anak muda tercengang dengan segala skill dan kesabarannya.
Dari rasa kasih sayang yang begitu tulus terpancar dalam penerimaan aku bukan sebagai menantunya, namun benar sebagai anak.
Bahkan saat selesai proses ijab qobul, mamah memelukku seraya berkata,
"Jangan panggil ibu lagi ya, panggil aja mamah. Adys udah jadi anak mamah."
See, dengernya aja aku tuh ga sanggup buat ngambil tisu banyak-banyak karena saking terharunya. Betapa besar rasa penerimaan beliau terhadapku. 
Yang menjadi hal inspiratif dalam sosok mamah, adalah kebaikan dan kemurahan hatinya. Sungguh, jika ia mampu dan waktunya longgar, dengan segala kesediaannya untuk membantu dan hadir bagi orang-orang yang membutuhkan bantuannya.
Begitupun saat persiapan seserahan pernikahan aku. Aku tidak perlu repot-repot atau mencari vendor hias seserahan, karena mamah meng-handle nya sendiri dan hasilnya lucu banget, dan aku suka.
Dan yang membuat aku semakin bersyukur mempunya mamah adalah mamah jago banget masak. Dengan umur yang sudah tidak lagi muda, namun semangat untuk terus belajar dan mengasah skill dilakukan mamah. Masakan mamah terkenal enaknya dan membuka pesanan catering juga ketika waktu hari Minggu di CFD, Mamah dan Ayah berjualan gudeg mercon yang enaknya gak kalah sama gudeg khas Jogjakarta.
Sampai myang membuat aku terkesan adalah sup ikan buatan mamah yang endeus dan lezatos pokoknya.
Doakan kami selalu sebagai anak mamah yang insya Allah akan terus mendoakan mamah juga dan utamanya semoga kami tidak merepotkan. Love you mamah.

Promo Fiesta yang "Ngenyangin"


Harpitnas (hari kejepit nasional) jadi momen yang sweet untuk aku inget, biasanya uring-uringan karena pasti masuk kerja. Sekarang udah beda, karena mas suami ke Bandung dan suprise bawain tas tentengan Fiesta yang ternyata cooler bag. Isinya frozen food semua. 
Aku hitung-hitung ada 6 jenis makanan olahan yang siap saji ini dalam satu set cooler bag.
Tentu aku tanya dong, berapa harganya dan baru ini aku merasa ter-concern soal makanan pasca paratypus kemarin.
Dengan santainya, mas suami cerita pas lagi ada yang nawarin gitu di kantor dan harganya 140.000 satu set dengan cooler bag-nya.
Cukup murah dan jadi salah satu langkah awal dalam food preparation. Pasalnya, ada beberapa olahan yang tentu saja membutuhkan bahan mentah sebagai campurannya, seperti cabai, sayuran hijau, bawang putih/bawang merah.
Nah dari gambar, kurang satu sebenarnya karena terlanjur masuk kulkas, yaitu Fiesta Sarden Saus Cabai 155 gr.
Kita mulai ya, dari gambar (atas kebawah):
1. Champ Kaki Naga 500 gr
2. Fiesta Shrimp Roll 180 gr
3. Champ Stick Seafood 180 gr
4. Shifudo Bakso Ikan 500 gr
5. Shifudo Otak-Otak 500 gr
Berhubung baru kemarin dibeli, jadi baru dimasak yang Fiesta Shrimp Roll, Champ Stick Seafood dan Shifudo Bakso Ikan.
Dimulai dari Shifudo Bakso Ikan, aku membuat sup baso ikan yang tinggal "cemplung" dalam air mendidih dan bisa ditambahkan dengan geprekan bawang putih. Saran penyajian bisa dengan daun bawang yang sudah di potong kecil-kecil dan siap untuk di santap. Rasa bakso ikan nya keluar banget di kuah sop, dan cocok buat menghangatkan badan, juga pas untuk menu sarapan.
Menu sop kurang pas rasnya jika tidak bersamaan dengan goreng-gorengan. Aku memilih Fiesta Shrimp Roll sebagai pasangannya. Proses menggorengnya saperti pada umumnya namun waktu hanya 3 menit karena pinggirannya dari rollade ini mudah matang dan ditakutkan gosong jika terlalu lama.
Untuk coffe break sambil ngobrol, mas suami minta di gorengkan Champ Stick Seafood sama halnya dengan proses yang sebelumnya dan rasa dari nugget stick ini gurih dan berisi di dalamnya.
Menurut aku, promo ini membantu banget buat anak kos atau temen-temen yang kesibukannya cukup padat namun ingin tetap memberikan sentuhan masakan ala ibu untuk keluarga di rumah. Selamat mencoba ya.

Preparasi Wedding (bersambung)



Singkat kata, kami sudah sama-sama untuk masuk pada persiapan pernikahan ya.
Awalnya, bingung banget asli ini mah. Gak tau banget apa yang harus dipersiapkan, namun mamah aku juga baru pertama kali buat ngebesan macem gini kan ya, sedangkan dari pihak abang dengan 3 bersaudara lelaki semua jadi cenderung aku yang secara alami untuk mengamati lingkungan sekitar aja. Tapi alhamdulillah, mamah nya abang begitu terbuka dan sudah beberapa kali pengalaman untuk nanganin wedding gitu, kayak preparation untuk catering, jumlah undangan, dan juga hiasan seserahan.
Oke, bismillah kita mulai ya.
Jadi awal banget, aku dulu tanya-tanya yang sudah menikah di tahun 2018 baik yang awal bulan ataupun yang baru banget hari-hari itu mereka menikah. Jadi terima kasih banyak buat yang sudah mau aku tanya-tanyain macem wartawan dan kadang bikin kalian lelah ya menjawab pertanyaanku dan mau gak mau jadi problem solver juga buat setiap permasalahan intrik yang suka muncul ditengah-tengah persiapan.
Lalu menjelajah disetiap website wedding dan segala macamnya untuk mencari tahu secara detail dan sistematis apa saja yang harus kita siapkan. Secara garis besar dan aku sesuaikan sama urutan ketika aku ngurusnya ya ini, jadi semisal ada yang berbeda itu mah dikembalikan kepada masing-masing preferensi kaliannya aja ya.
Sebelumnya, abang saat proses dengan aku dan memutuskan untuk melangkah bersama menuju jenjang pernikahan adalah tidak mengulur banyak waktu artinya maksimal adalah tahun ini. Aku juga sudah menyampaikan kepada abang, perihal keadaan dan latar belakang keluarga aku yang masing-masing dari kita mempunyai istilah “dapur sendiri-sendiri.”
Aku cukup terharu saat ia begitu mendengarkan dan sampai pada titik tidak mempermasalahkan hal ini dan bisa diatur sedemikian rupa tapa membuatnya menjadi sangat rumit. Ternyata, begitulah konsep takdir Allah membawaku pada kemudahan dalam merancang pernikaha ini, yang awalnya berasa kayak semua ini gak akan mungkin terjadi jika papah masih bekerja jauh. Akhirnya sinkronisasi tanggal cuti papah yang kemungkinan di akhir tahun dan kita ambil di bulan September. Oh iya, alhamdulillah kita semua satu pemikiran bahwa semua hari, tanggal, bulan dan tahun itu baik. Sehingga sudah kesepakatan bersama kita tidak ada perhitungan tanggal yang spesifik dengan berbagai metode.
Berikutnya, setelah cukup membingungkan juga tanggal pasti cutinya papah itu kapan, berubah lagi menjadi Agustus. Lalu untuk tanggal gimana? Ini super kompleks sih, tapi akhirnya menjadi jalan keluar bagi kita semua, yang awalnya adalah 18 Agustus namun di rubah menjadi tanggal 12 Agustus karena penyesuaian dari kami keluarga. Bersyukur untuk tanggal bisa kita peroleh secara mufakat.
Jadi step yang aku bagi di sini sampai refrensi venue dulu yaa
1. Mengkomunikasikan Konsep Acara
Pertama banget adalah konsolidasi tentang konsep acara pernikahan yang mau kita adakan itu yang kayak gimana sih. Nah, disini orang-orang yang berperan untuk mengetahui konsepan acara adalah keluarga inti, yaitu orang tua kita sendiri dan orang tua besan ya.
Jadi, aku dulu sebelum ketemu abang (masih jaman tarik-ulur) pernah share tentang dream wedding aku ke papah dan mamah. Aku share ke mereka ketika aku rasa, aku sudah siap untuk menikah ya, jadi jika dulu masih labil-labilnya aku pas liat pernikahan orang-orang aku hanya jadikan kesemuanya sebagai refrensi dan tidak aku share. Ketika waktu itu tiba, aku utarakanlah kalo aku tuh inginnya konsep simple karena aku tidak suka keribetan. Sehingga tema garden party atau pernikahan private aku pilih. Dan aku akan mengeliminasi penggunaan acara adat dalam pernikahanku ini, alhamdulillah aku dan kedua orangtua ku satu frekuensi tentang hal ini.
Karena, aku adalah adalah keturunan campuran Bandung dan Nganjuk sehingga jika diberikan opsi adat, aku cuma meminta saat prosesi akad, aku memakai busana seperti adat sunda, cukup itu saja. Lalu, untuk konsep venue, aku sempat berselisih paham, terutam adengan papah. Papah inginnya mengadakan acara dirumah, tentu dengan memanfaatkan tempat dirumah adalah sesuatu keputusan yang bijak dan cukup menghemat budget, namun aku dan mamah mengajak papah untuk melihat keadaan aktual saat ini, jika dilakukan dirumah akan berakibat a, b, c dibandingkan dengan dilakukan di gedung.
Salah satu yang menjadi pertimbangan kenapa aku tidak mengadakan di rumah adalah:
1. Waktu cuti papah dan tiba di rumah adalah H-2 minggu dari acara, tidak memungkinkan untuk mamah meng-handle kesemuanya, apalagi aku yang bekerja di luar kota, tidak stay 100% dirumah untuk memperhatikan progress. Dan aku sampaikan juga, cukup rumit untuk mengkoordinasikan itu semua.
2. Menutup akses jalan daerah komplek dan berlangsung keribetan di rumah akan lebih menyita waktu, belum lagi kepada tetangga yang tertutupnya akses jalan dari gang lokasi rumah yang walaupun perumahan.
Setelah beberapa pertimbangan dan negosiasi dilakukan, maka terkerucutkanlah menggunakan konsep dengan venue gedung. Lalu selanjutnya untuk konsep private wedding, papah dan mamah aku tegas tidak setuju akan hal itu, karena mereka ingin saat aku menikah nanti adalah perwujudan dari rasa syukur dan dibentuk dengan sebuah acara yang mengundang layaknya sebagaimana tamu undangan. Aku disitu masih belum terpikirkan untuk yes or no.
Mencari Refrensi Venue
Setelah konsep acara didapat, lakukan pencarian venue yang sekali lagi sesuai dengan konsep acara dan pastinya budget. Budget adalah hal yang paling bikin was-was selama persiapan pernikahan ini. Jujur, karena aku terdidik tidak menghamburkan banyak uang untuk sesuatu hal yang dirasa tidak menjadi esensi dalam hidup, kurang lebih seperti itu. Hanya saja, aku berpikir dengan realistis atas keadaan dari daerahku, yang menawarkan fasilitas gedung pernikahan dengan pilihan-pilihan yang ini dan ini. Sehingga, menjadi tantangan terbesar dalam mengkomunikasikan ke pihak keluarga juga menjaga kestabilan emosi. Disini bukan persoalan materi yang menjadi tantangan menurut aku, namun proses pendewasaan yang makin mendekati hari H akan terus di uji sama Allah, oleh sebab itu jangan pernah lepas untuk sholat hajat dan meminta dilancarkan segala prosesnya.
Karena aku adalah gadis nomaden (insya Allah segera menetap ya setelah ini) saat ini domisili keluarga aku sudah pindah semua di Rengasdengklok, kabupaten Karawang. Jadi mulailah hari selama 2 minggu, aku bersama mamah dan abang selama 2 minggu di weekend survey lokasi venue.
Yang pertama adalah Sindang Reret Resto
Aku awalnya dapet CP karena aku kepo dari instagram dengan bermodal mencari hastag gitu dan berujung ke detail pelaminan pengantin yang location nya memang di SR. Saat detail itulah nama Shaqeela Makeup di tag dan aku tanpa pikir panjang untuk kepo instagram nya dan menanyakan lebih jauh melalui chat whatsapp. Selama berwhatsapp dan aku mendapatkan referensi dari SR ini, maka di weekend besoknya aku sepakat untuk survey tempat langsung karena dari CP Shaqeela Makeup (Teteh Firly) aku dapat kontak marketting SR nya juga. Setelah detail kontak Marketting SR yang kebetulan sedang ada wedding di hari minggu tersebut.
Langsung di hari Minggu nya ya, kita berbarengan kesana dan canggung banget gitu, bingung apa yang mau ditanyakan. Padahal, malamnya kami berdiskusi dan mencari bahan untuk ditanyakan saat pertemuan besok. Saat ngobrol dengan marketting, baiknya kita minta brosur paketan wedding yang telah disediakan disana. Saat aku kemarin, kurang lebih sih soal berapa lama venue tersebut menangani wedding beserta WO nya, juga testimoni dari pengantin yang melakukan wedding disana, mencicipi makanan yang disediakan resto tersebut ini wajib dilakukan setelah melakukan survey di tempat.
Oh iya, aku juga mengambil tips dan trik dalam memilih venue wedding, yang kami sepakati adalah venue restoran. Karena apa?
Dalam sisi catering yaitu untuk mengantisipasi kekurangan makanan saat hari H dengan tidak diprediksinya tamu undangan yang datang. Dan saat survey, kita jadi bisa sekaligus mengerti citra dari rasa menu yang disajikan saat wedding akan seperti apa, karena kurang lebih, taste menu itu hampir sama dengan apa yang nanti disajikan saat wedding.
Lanjut ya, setelah sharing tentang garis besar wedding yang akan diadakan di SR tersebut, kita langsung survey tempat dan saat itu kebetulan sedang ada wedding jadi tergambarkan dengan jelas, ya seperti itu suasananya.
Jika bisa aku gambarkan keadaannya, berliku untuk sampai ke tempat pelaminan pengantin dan ruang pelaminan terpisah dengan ruang makan para tamu. Dan dari situ sebenarnya bisa ada opsi lain untuk mengambil tema semi outdor bahkan full outdoor. Namun setelah pertimbangan panjang dan lebar dari kondisi lingkungan suhu Karawang yang subhanallah jika dilakukan saat pagi hari menuju siang, juga jika waktu dipilih saat sore hari beserta perhitungan budgeting, karena kita sudah tau gambaran harga paket wedding, akhirnya kita keep terlebih dahulu untuk survey SR ini.
Oh iya, untuk setiap proses booking venue, baik sepaket maupun hanya venue saja, secara general harus masuk DP terelebih dahulu baru bisa booking. Karena cukup deg-deg an karena ini sudah bulan April namun kita masih belum bisa menemukan kecocokan.
Minggu berikutnya kami menyusuri yang hanya sewa venue saja. Kita mulai dari masjid central di kawasan karang Pawitan. Secara akses cukup mudah karena terletak di tengah kota, namun minusnya kondisi gedung yang seperti serba guna di tambah atap yang tidak affordable dan sedari awal mamah dan papah tidak setuju akhirnya kita memutuskan mencari lokasi lainnya. Kebetulan saat perjalanan, ada wedding expo di sebuah mall di Karawang, tanpa berpikir panjang kita kesana dan terjebak macet parah sepanjang perjalanan karena ternyata ada pawai acara Cap Go Meh yang biasa dilakukan. Akhirnya hanya aku dan mamah yang masuk ke dalam mall. Setelah berkeliling, melihat-lihat dari range harga untuk souvenir dan MUA aku cukup pusing ketika berpikir akan secara terpisah-pisah vendornya untuk mengurus acara wedding ini.

Tengkyu yang sudah mau membaca, istirahat dulu yaaa, pegel pisan nih semoga bisa melanjutkan dengan setiap momen yang aku jalanin pas persiapan kemarin yaaa