The End of The F***ing World (Review): Betapa Kerennya Karakter James dan Alyssa


Review The End of The F***ing World lengkap
(Review The End of The F***ing World lengkap ala Grandys. Source pict: IDNTimes.com)

"Betapa menyebalkannya menjadi remaja yang gitu-gitu aja, kita selami masing-masing pikiran kita dengan sebuah perjalanan yang baru. Dengan kisah cinta yang tidak biasa" ~ James dan Alyssa di The End of The F***ing World


Review The End of The F***ing World - Pecinta Netflix mari kita rapatkan barisan! Lama banget ya Allah beneran aku ga update blog ini dan finally aku bisa nulis lagi, walaupun hanya sekedar draft dulu, yang penting nulis terus dan konsisten soalnya lagi bermasalah soal postingan nih, ada rasa ga percaya diri yang muncul, apalagi pas habis nonton The End of The F***ing World ini, jiwa memberontak dan sekenanya aku sebagai manusia muncul perlahan.

Guys, kalian pasti tau dong serial The End of The F***ing World ini yang sudah tayang sejak 2017 dan aku di tahun 2020 baru nonton sekaligus dalam dua seasonnya. Jujur aja The End of The F***ing World ini film dark comedy, namun ada keseriusan yang tersirat dalam filmnya plus bikin merem melek, kadang deg-degan juga sama scenne yang gak biasa dihadirkan dalam film The End of The F***ing World ini.

The End of The F***ing World: Season 1 tentang persoalan perjalanan, kisah cinta hingga rasa memiliki

Kenapa kategorinya dark comedy sih buat The End of The F***ing World ini? Ya karena ada pembunuhan yang ditampilkan dari awal scenne. Dari sosok James (Alex Lawther) merupakan sesosok remaja 17 tahun yang pendiam namun memiliki pikiran yang sangat dalam, tidak banyak berkata-kata bahkan berekspresi ini melabelkan dirinya adalah psikopat.

Pasalnya, dia kerap membunuh beberapa binatang, hingga ia hapal berapa jumlahnya yang ia bunuh sampai-sampai, ia ingin sekali merasakan apa yang ia rasakan, dengan mencelupkan tangan kirinya di sebuah penggorengan frenc fries yang dibeli oleh ayahnya, dan membekas hingga ia remaja.

Permasalahan keluarga yang terbawa hingga ia remaja saat ini adalah berupa luka di masa lalu dimana ia menyaksikan sendiri bagaimana ibunya bunuh diri, saat menemani ia memberi makan bebek. Terlihat begitu tertekan yang sangat luar biasa dari diri ibunya ini, lalu tiba-tiba aja gitu nyeburin mobilnya di danau dan James, karakter yang pendiam ini, memang sudah tidak ada ekspresi sejak ia masih kanak-kanak. Beneran The End of The F***ing World ini bikin mindblowing banget.
Aku ga nyangka ada ya yang bisa memerankan sosok James yang tanpa ekspresi kayak gitu wkwkwk di The End of The F***ing World. Beneran dapet banget aura, trus plot dan juga tone yang senada dengan iringan back song yang luar biasa kece di serial The End of The F***ing World ini. Aku sampai kepo, lagunya apa aja disni, soalnya musik-musik klasik, pas banget dengan dramatisasi yang dibuat untuk melengkapi kesempurnaan dari film The End of The F***ing World ini.

Sosok kedua yang makin membuat film The End of The F***ing World ini bisa aku nikmati dalam dua hari saja dengan jumlah total 2 season dan masing-masing season ini ada 8 episode adalah sosok Alyssa yang rupawan, cantik dan tanpa polesan make up apapun dia tampil begitu menawan dan memikat hati James.

Kebayang kan kalo sepasang muda-mudi dimabuk asmara udah jadi kayak gimana. Nah, di film The End of The F***ing World ini, kita ga akan nemuin drama menye-menye khas sinetron Indonesia, justru disini tuh malah banyak adegan diam, saling menyelami perasaan masing-masing dan banyak dialog dalam hati gitu lho guys.

Suatu hari mereka kabur bersama dong, si James dan Alyssa ini. Lalu membuat kekacauan dan mereka harus menyelesaikan berdua, ga megang banyak duit. Hingga tiba di sebuah rumah bagus yang ternyata milik professor Clive, yang mana dia penyuka seksual ke arah kekerasan gitu. Ternyata nanti ada hubungannya dengan kisah Bonnie yang akan kita lihat di film The End of The F***ing World season 2.

Parahnya, dari sisi orang tua Alyssa juga ya ampun gemesin deh! Ibunya itu lho, kayak gabisa tegas, dan merasa Alyssa ya gapapa gitu gak pulang. Beda dengan ayahnya James yang ga begitu diceritakan banget, tapi terlihat ia sudah hidup sendiri tapi masih mengkhawatirkan anaknya itu.

Klimaks di film The End of The F***ing World season 1 ini adalah kematian Clive itu yang membawa James dan Alyssa pada petualangan selanjutnya karena di season 1 ini aku baru sadar kalo James yang merasa dirinya Psikopat, ya ga se-psikopat itu, buktinya dia masih ketakutan setelah membunuh Clive. Padahal, rencananya James melakukan perjalanan bersama Alyssa ini adalah ingin membunuhnya, sebagai respon atas dirinya bisa membunuh objek yang lebih besar. Kacau bet dah film The End of The F***ing World ini.

The End of The F***ing World: Season 2 tentang kekuatan cinta!

Berbicara cinta kayaknya gabegitu pas kalo dialami oleh Alyssa dan juga James. Pasalnya setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh mereka, Alyssa menemui bapaknya disebuah tempat yang dekat dengan pantai dan menggunakan mobil cargo gitu lho.

Kacau banget pokoknya, sampai di titi Alyssa merasa oang tuanya benar-benar membuat dia gila dan akhirnya mereka berpisah karena James terkena tembakan polisi (secara mereka ODP dalam kasus pembunuhan professor Clive ini. Dan tau gak, kemunculan Bonnie di season 2 ini nambah seru dan ngasih warna yang sangat unik di film The End of The F***ing World ini.

Bonnie yang sedari kecil sudah menjadi harapan ibunya untuk bisa sukses, kuliah dan menjadi orang yang benar-benar diatas rata-rata, menjadi sangat terpuruk ketika Bonnie ini bertemu dengan professor Clive. Padahal Bonnie gak kuliah, dia bertemu saat ikut secara diam-diam kelas professor Clive ini.

Yang kocaknya adalah ketika Alyssa sudah pindah ke sebuah Cafe (plis ini Cafe kenapa di tengah hutan sih) karena menata hidup yang baru bersama ibunya di kediaman adik tiri ibunya ini, Alyssa akan menjalin maju mundur perasaannya ketika James hadir lagi dalam hidupnya. Padahal disini dia sudah merencanakan menikah lho.

Baca juga: Film Mindblowing Dipersembahkan Oleh "The Platform"

Bayangin, kocaknya Alyssa ini pake wedding dress yang cantik banget menurutku, lalu dipake buat pergi-pergi (ngebolang gitu), alhasil jadi kucel, tapi kok tetap indah dipandang sih wkwk. Dan kesedihan merambah pada hati James, pasalnya ayahnya meninggal dan abu kremasi dalam guci, bentuknya menjadi pasta (aku gatau respon harus sedih apa gimana, geli banget soalnya sih disini).

Dan teror terjadi pada Alyssa, dikirimkannya peluru dengan guratan nama Alysa (tanpa S nya double) dan dia merasa tidak terancam, karena penulisannya salah. Hahahaha asli kocak parah si film film The End of The F***ing World ini kalo dinikmati di waktu senggang, bisa meredakan stress berkepanjangan dengan konflik intrik yang cukup menggelikan namun menghibur.

Kalian kalo penasaran, dan merasa review aku mengenai film The End of The F***ing World ini terlalu spoiler, waaah jangan sangka, karena masih ada kejutan-kejutan luar biasa kalo kalian memutuskan buat segera nonton film The End of The F***ing World ini. Ditambah dengan hiburan musik-musik klasik yang pas banget dengan setiap adegan mereka, pokoknya paling suka sama film mindblowing kali ini dipersembahkan untuk serial Netflix: The End of The F***ing World. Selamat menonton!!


Cerita Promil di Klinik Bocah Indonesia: Pengalaman Check Infertilitas Di Klinik Bocah Indonesia (Rumah Sakit Awal Bross Tangerang)

cerita promil di klinik bocah indonesia RS Awal Bross Tangerang
(Review cek infertilitasi di Klinik Bocah Indonesia RS Awal Bross Tangerang. Dokpri)



Cerita Promil di Klinik Bocah Indonesia (RS Awal Bros Tangerang) - Problematika kali ini disponsori oleh sederetan pertanyaan


"kenapa belum juga hamil "

padahal udah lama nikahnya akhirnya release juga cerita promil di Klinik Bocah Indonesia (RS Awal Bross Tangerang) ini ala aku dan sudah atas persetujuan suami, jadi akan ada beberapa yang aku skip karena permintaan suami hanya sebatas disitu aja sharing soal cerita promil kami di Klinik Bocah Indonesia.

Dan hei, kami berdua ini baru nikah satu tahun lebih 6 bulan (ini pas nulis draft ini ya dan sekarang udah mau 2 tahun kurang satu bulan usia pernikahan kami berdua) dan masalah kehamilan kami ini bukan seperti ajang masak master chef yang udah tau bumbunya trus ngolahnya gimana, trus jadi deh masakan.

Curhatan pasangan suami istri (eh istri deh) ketika ditanya kok gak hamil-hamil?

Sama halnya kayak bikin adonan roti, pas takarannya lalu baking jadi deh bolu atau roti itu. Tapi kehadiran anak, ketika ditanyakan kepada sesama manusia, yang kalian tanyakan itu kehadiran manusia juga lho, kok tanyanya ke manusia juga?

Sampai di titik dimana aku super muak, gasuka dan ingin escape dari pertanyaan-pertanyaan menyudutkan seperti itu. Pasalnya, ada sebuah kejadian yang membuat aku cukup teriris hatinya, ketika ditanya kenapa belum juga hamil, lalu aku jawab, ya gatau bu..

Dia masih melanjutkan pertanyaannya lagi,

"oh emang mba sama mas lagi menunda kehamilan?"

Pertanyaan ini udah mengandung unsur menyebalkan tapi tetap masih aku tahan-tahan. Dan berujung pada pertanyaan plus pernyataan, menanyakan kesehatan keluarga aku, terutama dari pihak mamahku, dia menganalisa dengan cerdasnya kalo faktor belum hamilnya aku ini karena keturunan. 

Sebuah analisa dengan premis yang gantung, karena premis yang kedua adalah dari pihak suami, ibu mertuaku, kakak-kakak iparku tidak ada yang sampai lebih dari setahun proses memiliki anaknya setelah dari acara pernikahan. Nyeseknya itu bukan main, aku sedih karena mamahku dibawa-bawa dan aku jelaskan kalo mamahku itu hamil ga lama dari bulan ia menikah di April, lalu dinyatakan positif bulan Juni, lalu lahirlah aku di bulan Februari tahun depannya.

Check fertilitas kita berdua yuk! 

Tepatnya setelah kita pulang dari trip Jogja akhir Februari dan awal Maret presiden Jokowi mengumumkan sudah ada pasien positif Covid-19 di tanah air, aku dan suami memang sudah sepakat buat check up dan rencana promil.

Baca juga: Apa sih sebenarnya Covid-19 itu?

Memang awalnya itu ini dari keterlambatan dan juga rasa mual yang aku rasakan saat trip ke Jogja waktu itu. Dan qodarullah memang belum rezeki kami berdua. Mungkin juga mulai dari situ kita langsung bertekad buat cek keadaan masing-masing dari kami berdua. Rasanya campur aduk sih, jujur aja. Bahkan aku sempat ngebatin gini, ya Allah memang kami berdua harus meelwati kesemuanya ini.

Di kondisi kami berdua yang belum settle ini, kami harus check up infertilitas yang biayanya cukup lumayan saat datang dan memutuskan untuk promil di Klinik Bocah Indonesia (RS Awal Bross Tangerang) ini. Terus menerus ada dalam benak aku, namun aku selalu percaya bahwa Allah sebaik-baiknya pengatur dalam jalinan kehidupan di muka bumi ini.

Sebelumnya aku sudah mencari-cari tau gimana sih step pertama kalinya buat pasangan suami istri untuk check up keadaan dirinya, untuk check up infertilitas, karena usia pernikahan kami sudah mau ke dua tahun ini namun belum dikaruniai anak, memang ada waktu selama 4 bulan kami berdua LDR Bandung-Tangerang.

Memutuskan check up infertilitas di Klinik Bocah Indonesia, Rumah Sakit Awal Bross Tangerang

Alhamdulillah aku bergabung pada sebuah WAG Orami Try Conceive dan mengikuti obrolan dan beberapa artikel dari Orami yang menjelaskan bahwa pasangan suami istri jika sudah lebih dari satu tahun dan bersama-sama (kumpul dalam satu rumah) namun belum dikaruniai buah hati, segerakan untuk check infertilitas masing-masing, keduanya ya, baik suami dan istri.

Dan pemeriksaan itu pada dokter K.Fer bukan hanya obygyn (yang bergelar SpOG) jadi aku baru tau lho disitu dan memang merekomnedasikan ke Klinik Bocah Indonesia milik Rumah Sakit Awal Bross Tangerang, happy nya kita deket banget ke Rumah Sakit Awal Bross itu, tinggal naik motor dari rumah, karena rumah kami di Komplek Sekneg Cikokol, Tangerang.

Jujur aja rasa berkecamuk itu ada, karena aku sebagai pihak wanita merasa yang disalahkan ketika belum juga memiliki momongan. Padahal beberapa dokter kandungan, ketika membuat konten di Youtube mengenai infertilitas, selalu meminta untuk para suami itu cek analisa spermanya dulu, sebelum pemeriksaan lebih jauh kepada istri, karena pemeriksaan infertilitas pada wanita itu prosesnya ga cuma sekali, beda sama pria, yang hanya analisa sperma, yaudah, dari situ bisa diobati atau ditemukan root cause nya.

Baca Juga: Cerita Satu Tahun Pernikahan Kami

Aku selalu dipaksa untuk pijat bagian rahim atau perut entahlah apa itu, tapi aku selalu menolak, karena aku belum tau hasil kesehatan rahimku secara medis itu seperti apa tapi sudah menggunakan cara tradisional. Apalagi ketika ada omongan, kalo yang cewek lah yang gimanapun jadi salah satu faktor kenapa ga hamil-hamil juga, kan wadahnya di cewek. Ada lho yang ngomong kayak gini ke aku, untuk membujuk aku lewat mamah mertuaku agar aku mau pijat perut.

Ketika hari H nya, aku menguatkan tekad dan bismillah aja, dengan dana yang memang sudah kami persiapkan untuk cek infertilitas ke Klinik Bocah Indonesia dan aku memilih dr. luky satria SpOG - KFER untuk membersamai kami berdua nanti, janjian juga dengan suster dari Klinik Bocah Indonesia ini, jadi semua proses terbilang mudah sih. Untuk biaya? Jadi kami berdua mengambil paket pengecekan USG Transvaginal dan juga Analisa Sperma plus konsultasi itu sebesar 750K. Berbeda ketika pengcekannya tidak mengambil paket, bisa 900K lebih, cek sperma 350K. Dan siapkan untuk biaya registrasi sebesar 40K (sudah berdua ya).

Saat Datang ke Rumah Sakit Awal Bross menuju Klinik Bocah Indonesia

cerita promil di klinik bocah indonesia RS Awal Bross Tangerang
(Rasanya cerita promil di Klinik Bocah Indonesia RS Awal Bross Tangerang ini butuh waktu hingga benar-benar bisa release. Dokpri)

Padahal itu sudah marak mengenai covid-19, namun kita bismillah aja, pakai masker dan juga sehabis dari rumah sakit kita akan mandi dan cuci baju secara steril. Letaknya ada di lantai paling atas dan menggunakan lift yang paling belakang. Ketika sampai, lokasinya enak dan comfy banget.

Pertama-tama kita menunggu, karena waktu itu cukup ramai juga di Klinik Bocah Indonesia ini. Setelah setengah jam kita menunggu, maka aku diminta untuk pipis terlebih dahulu, karena akan USG Transvaginal dan inget ya teman-teman yang mau USG Transvaginal, usahakan hari ke dua menstruasi datangnya, dan memang seperti ini direkomendasikannya.

Lalu kita konsultasi sama dr. Luky, dr nya ramah banget dan tanya-tanya secara psikis kita dan juga meminta kita untuk tetap tenang dan yang penting ikhtiar dulu sementara dilihat dulu dari hasil USG Transvaginal dan juga Analisa Sperma nya nanti. dr. Luky juga menanyakan bagaimana siklus haid aku ini dan aku bilang sekitar 35 hari kurang lebih sekitar itu dan tidak mengalami kesakitan menjelang haid atau haid yang tidak teratur.

USG Transvaginal di Klinik Bocah Indonesia

Aku langsung menuju kursi buat proses USG Transvaginal ini. Aku diminta untuk lepas CD plus itu di hari ke dua pasti lagi lumayan deras, tapi ya gapapa, memang prosedurnya seperti itu. Lalu bagian konektor untuk memeriksa keadaan rahim kita diolesi seperti salep dan cukup ngeri-ngeri sedap saat akan dimasukkan ke dalam vagina aku. Disitu suamiku juga dipanggil sama dokter Luky buat dilihat keadaan sel-sel telur aku.

Alhamdulillah rahim dan area vagina aku sehat dan juga sel-sel telur segar-segar dan besar (begitu katanya dokter Luky) alhamdulillah (disini rasanya ingin menangis sih gatau juga wkwk). Dan saatnya Analisa Sperma yang dilakukan suamiku. Lucunya, dia maunya sendiri dan kayak yang canggung gitu, susternya nanya, "pak kok ga ditemenin sama ibu aja?" lalu suamiku jawab "oh enggak sus, saya sendiri aja".

Analisa Sperma di Klinik Bocah Indonesia

Oh yaudah, ga ada 20 menit deh, suamiku udah keluar. Lah kok cepet amat wkwk, pengen ketawa dan gimana gitu, kata dia yaudah gitu, susah soalnya kayak ga relax. Nanti hasil analisa spermanya dikirim melalui nomor whatss app suster Oline namanya. Dan kita memutuskan untuk pulang habis itu.

Dan sebelumnya ada beberapa yang disampaikan oleh suster Oline, yaitu mengenai tingkat stress pasangan muda yang belum dikaruniai anak, sebenarnya Allah sedang mempersiapkan kita. Dimana, ATM suami aja udah kelar, karena sekarang sudah ada istri. Dan nanti ketika hadirnya anak, gitu juga, jadi siap aja yah. Disitu malah aku nangis dong wkwkw dan suster memberikan surat rujukan ke Radiologi, dimana ini untuk keberlanjutan check HSG namanya untuk wanita.

Dimana tes HSG ini untuk mengecek keadaan saluran tuba faloppi nya apakah ada sumbatan atau tidak. Dan ketika disemprotkan seperti cairan gitu, jika saluran tuba nya sehat, maka akan terasa sakit bagitu yang dirasakan dan harus datang di hari ke-9 dari hari pertama menstruasi. Harga dari HSG ini sendiri adalah sekitar 1.5 juta hingga 2 juta.

Dan di Rumah Sakit Awal Bross ini kebetulan alatnya sedang rusak jadi sekiranya aku siap, kapan aja bisa sebenarnya, yang penting waktu pengecekannya di sekitar hari itu jangan sampai salah. Dan setelah aku googling, aku nemu untuk rumah sakit An Nisa (namun aku belum survey juga sih) biaya HSG sekitar 800K.

Membaca hasil Analisa Sperma dari Klinik Bocah Indonesia

Kita pulang dan malah belanja untuk kebutuhan vitamin dan juga promil dengan vitamin E dan C, asam folat untuk menabung kebutuhan saat kehamilan nanti dan juga untuk suami yang bagus adalah Zinc, Vitamin B dan aku memilih Nature plus ini. Setelah itu aku akhirnya mendapat balasan hasil analisa sperma suamiku. Hasilnya? kami berdua jujur aja deg-deg an dan masih awam dengan istilahnya dan meraba-raba dalam membaca hasilnya.

Selain itu, dari hasil analisa sperma berupa kesimpulannya adalah masih perlu ditindak lanjuti lebih dalam lagi, hingga akhirnya kami berdua sampai hari ini masih berikhtiar dengan minum madu sp dan rencananya mau aku rutinkan untuk minum jus semangka (untuk meningkatkan kualitas sperma) secara teratur.
cerita promil sharing konsumsi untuk promil
(Cerita promil ini selaras dengan apa saja yang coba kita ikhtiarkan. Dokpri)

Bismillah ya teman-teman, apa pun yang ada dalam perjalanan rumah tangga kita, memang disinilah ujiannya, kita ga ada yang tau kedepannya akan seperti apa, yang aku tau, Allah sayang banget sama kita berdua dan menguji kekompakan dan juga rasa kasih sayang kita berdua. Semoga di waktu yang tepat, kita berdua bisa mendapatkan keturunan yang solih dan solihah.

Semangat buat para teman-temanku dan para pejuang garis dua, insya Allah semuanya pasti ada jalan dan Allah akan melihat ikhtiar kita masing-masing dan disini berupa ujian dari Allah untuk pernikahan yang memang harus kita lewati, yang penting tumbuhkan terus rasa cinta kepada suami dan istrinya, agar rumah tangga tetap harmonis dan ketika ada permasalahan, dapat dipecahkan dengan kepala dingin. Doakan kami berdua ya!




















Iklan Rokok di Kota Tangerang, Mengingat Usia Muda Menjadi Sasarannya!

stop iklan rokok pada anak
(stop ikan rokok lomba blog KBR source by Aphiwat C on Pexels)

"Miris sekali melihat anak-anak usia dini yang sudah terpapar oleh rokok, bahkan sampai pada fase adiktif. Bagaimana sikap kita, terutama sebagai generasi penerus bangsa untuk memutuskan rokok ini agar kesehatan dan masa depan bangsa lebih terjamin lagi dengan stop iklan rokok"

Stop Iklan Rokok di Kota Tangerang - Iklan rokok yan menjadi salah satu media penyebaran bagaimana agar rokok itu tetap diminati oleh pasaran, sayangnya tidak melihat bagaimana penyebarannya ini sampai ke ranah anak-anak usia dini yang mereka sudah sangat adiktif ini. 

Tidak menyangkal keadaan psikologis anak-anak saat ini yang mudah sekali terinfluence dari iklan-iklan yang bertebaran secara masif, mau gamau mereka akhirnya penasaran dengan rokok tersebut dan ada gerakan dalam dirinya untuk ingin mencoba, karena itu adalah sesuatu hal yang baru bagi mereka. Belum lagi jika lingkungan sekitar yang mendukung mereka untuk benar-benar merealisasikan kegiatan merokok tersebut.

Iklan rokok harus dibatasi bahkan dihapuskan di berbagai daerah dan kota

Beruntungnya aku pagi ini bisa mendengarkan live streaming langsung dari Ruang Publik bersama KBR untuk membahas mengenai strategi pembatasan iklan rokok untuk pemutusan kegiatan merokok di kalangan anak-anak usia dini ini yang juga bersama dengan para narasumber yaitu pak Dedi Syahendry (Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos PMD-PPA, kota Sawahlunto, Sumatra Barat) dan juga ibu Nahla Jovial Nisa (Koordinator Advokasi Lentera Anak) di pagi hari tanggal 24 Juni 2020 lalu. 

Pertama-tama bersama pak Dedi Syahendry yang sharing bahwa di kota Sawahlunto saat ini dari ujung hingga pangkal kota, tidak ada iklan rokok. Wah keren banget ya, selain itu pak Dedi juga bercerita tidak seolah-olah sekejap mata langsung bisa terealisasi untuk kota Sawahlunto ini bisa terbebas dari iklan rokok ini.

Baca juga: Merokok Bisa Stroke Lho!

Ada perjalanan yang dilalui seperti yang kita ketahui bersama bahwa iklan rokok adalah sbeuah strategi marketing dari sebuah produk rokok itu sendiri, agar terus berjalan dari apa pabrik dan juga manufacture rokok tersebut. Namun, kita tinggal bukan cuma orang-orang dewasa saja yang sudah memang merokok, berbeda dari anak-anak, mereka polos dan setiap harinya terpapar oleh iklan rokok ini, mau tidak mau mempengaruhi perilaku dan keputusan hidup mereka untuk merokok.

Dimulai dari tahun 2012 keluar PP lalu pada tahun 2013 menyebutkan bahwa Sawahlunto adalah kota layak anak dengan makin gencarnya agar iklan rokok ini sudah tidak ada lagi di kota Sawahlunto. Pada tahun 2015 sudah mulai ada Perda yang menekankan sudah tidak ada lagi iklan rokok. Lalu di tahun 2017 ini sudah ada pertimbangan yang berhubungan dengan APBD daerah dan ini tidak berpengaruh banyak, menurut pak Dedi, hingga lebih baik menyelamatkan masa depan anak dari iklan-iklan rokok, baik dalam bentuk baliho, poster-poster yang ada di warung kecil di desa-desa gitu.

Sehingga pada tahun 2018 dan 2019 sudah keluar Perwako dan dinyatakan bahwa Sawahlunto sudah bebas dari iklan rokok ini. Keren banget ya pencapaian suatu daerah ini hingga bisa terbebas dari rokok ini.

Iklan rokok ditiadakan, apakah efektif untuk jumlah perokok? Terutama anak-anak usia dini?


stop iklan rokok pada anak
(stop ikan rokok lomba blog KBR source: Lisa Fotios on pexels)

Menanggapi sebuah kebijakan ditiadakannya iklan rokok ini dalam suatu daerah, tentu akan timbul sebuha petanyaan kepada masyarakat. Sejauh apa sih efektivitasnya terhadap angka penurunan dari para perokok usia dini, terutama anak-anak yang menjadi sasaran empuk, sebagai perokok pertama dan juga akan menjadi sangat adiktif jika tidak segera diawasi dan dibatasi.

Bu Najla, menjelaskan bahwa dengan adanya pembatasan iklan rokok ini di sebuah daerah, akan berpengaruh kepada ditutupnya satu pintu dari penyebaran sounding mengenai rokok ini kepada anak-anak. Karena dengan adanya iklan rokok ini, iklan ini diam, namun dalam keseharian, anak-anak tentu bolak-balik dan ini penanaman marketing yang membuat seseorang pada pandangan ketiga baru bisa action dari iklan terebut. Seperti iklan rokok, diawal kemunculannya, anak-anak tidak langsung terpikat, namun jika lama kelamaan anak-anak melihat, ia akan penasaran, lalu mencari dan pada akhirnya mencoba merokok.

Baca Juga: Jangan Jadikan Anak-Anak Media Iklan Rokok

Daripada memberikan satu persatu larangan kepada anak-anak ini, memang pembatasan dan penghilangan iklan rokok di sebuah daerah ini efektif sebagai jalan mengurangi angka meningkatnya perokok aktif di bumi pertiwi ini. 

Iklan rokok bagaimana di daerah lain? Untuk di kota tercintaku Tangerang, seperti apa iklan rokok ini

stop iklan rokok pada anak
(stop ikan rokok lomba blog KBR source: Daria Sannikova on pexels)

Menurut informasi dari TangerangNews bahwa sudah ada peraturan daerah mengenai pembatasan iklan rokok di kota Tangerang ini yaitu nomor 5 tahun 2010 agar masa depan anak-anak di kota Tangerang ini cerah tanpa perlu terpapar oleh rokok yang jelas-jelas merugikan kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan.

Perlu diketahui bahwa dari paparan bersama mba Nahla mengenai iklan rokok yang harus dilakukan pembatasan dan juga mulai dilakukan peniadaan, juga harus diseimbangi oleh praktik marketing dalam ranah digital seperti adanya influencer-influencer dengan mudahnya mengiklankan rokok, apalagi dalam ranah secial media yang aksesnya sangat mudah ditembus oleh anak-anak.

Ini menjadi perhatian khusus buat aku sendiri sebagai yang nantinya menjadi orang tua juga, melihat iklan rokok jika tidak ada pembatasa, akan sampai dimana ini tingkat kesejahteraan dan juga tarah kesehatan masyarakat Indonesia. Mengingat, Indonesia adalah negara ASEAN yang iklannya masih begitu masif, sedangkan di beberapa negara ASEAN lainnya, jika mengiklankan mereka akan terkena denda.

Hal ini bukan berarti timbul pertanyaan, lalu bagaimana nasib perusahaan rokok itu sendiri jika tidak ada iklan? Ya karena kita tau, iklan rokok ini adalah salah satu penyumbang terbesar juga dari praktik anak-anak yang jadi mudah merokok dalam keseharian. Oleh sebab itu, butuh juga pelayanan edukasi dari sekolah-sekolah setingkat sekolah dasar hingga kampus.

Untuk aku sebagai masyarakat dan warga kota Tangerang, melihat kota Tangerang yang hijau, beberapa juga dilengkapi dengan pilihan taman, sangat disayangkan jika masih banyak warganya yang merokok, terutama rokok ini mengimbasnya kepada anak-anak ya. Untuk iklan rokok sendiri di kota Tangerang, aku melihatnya masih ada saja, seperti poster-poster yang ada di warung-warung kecil di kampung atau pinggir jalan. Harapannya tentu iklan rokok ini bisa secara tegas ditiadakan di setiap kota atau daerah seperti yang sudah di lakukan oleh Sawahlunto.

Blog ini juga diikut sertakan dalam lomba Putusin Aja! yang diselenggarakan oleh KBR.

Adaptasi Kebiasaan Baru Beserta Harapan Untuk Indonesia (Ekonomi Side)


Adaptasi kebiasaan baru dari sisi perekonomian Indonesia
(Adaptasi kebiasaan baru di masa new normal untuk kembali membuka kebiasaan produktif tanpa mengkesampingkan protokol kesehatan. Dokpri)


"Tidak ada yang bisa teramat diyukuri saat ini, ditengah pandemi Covid-19 yang menghkhawatirkan, ada para pejuang nafkah, berusaha keras memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan tetap menyongsong masa depan meski pandemi covid-19 kapan berakhirnya sampai vaksin dapat ditemukan dimulai dengan Adaptasi Kebiasaan Baru"

Adaptasi Kebiasaan Baru - Jujur sebagai pasangan muda dan pas banget juga kami alhamdulillah saat ini sudah tinggal berdua doang di rumah (yang masih belum sendiri, semoga segera punya rumah sendiri) ini merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini yang menerjang tiang-tiang finansial kami.

Adaptasi Kebiasaan Baru di Rumah Dulu

Adaptasi kebiasaan baru di masa new normal
(Rindu sih dengan travelling, tapi ditahan dulu dan lakukan Adaptasi Kebiasaan Baru selama beraktivitas produktif demi mnyehatkan perekonomian. Dokpri)

Lalu kami berdua berusaha menekan keluhan yang kalo tiap hari ingin diungkapkan, udah lebih dari 2000 kata karena kondisi yang seperti saat ini. Kesulitan sih memang, tapi kami berdua sama-sama tau diri bahwa keadaan di tengah pandemi ini butuh yang namanya balance life dan penurunan kadar stress. Mungkin aja, kebanyakan orang di luar sana ada yang merasa kesulitan lebih dari kami berdua, maka lagi-lagi harus terus mengucap rasa syukur, masih bisa makan tiga kali sehari dan masih bisa beraktivitas walaupun di rumah.

Kami berdua juga ikutin apa yang diminta pemerintah untuk stay at home selama 3 bulan terakhir kemarin. Disaat aku sendiri sejak akhir 2018 memutuskan untuk menjadi freelancer dan juga membangun bisnis, merasakan manisnya sisi bisa melakukan dagang, padahal di tengah pandemi seperti ini lho. 


Bayangkan aja, saat hari-hari biasa, bergerak untuk menjalankan bisnis rasanya berat banget. Tapi herannya di saat pandemi Covid-19 ini ada secercah harapan untuk bisa bangkit dalam segi keuangan keluarga, dari sisi aku sebagai seorang istri yang turut memikirkan juga kalo resesi perekonomian di Indonesia tak dapat segera ditangani, kedepannya akan semakin sulit.

Lonjakan demi lonjakan terus terjadi, seperti dengan adanya keputusan pemerintah menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru yang diminta kepada masyarakat semuanya untuk bisa melakukan aktivitas di tengah masa-masa pandemi Covid-19. Tentu dengan aturan atau protokol kesehatan yang sudah diberlakukan dan yang paling penting adalah jaga pikiran tetap positif.

Atasi Resesi Perekonomian dengan Adaptasi Kebiasaan Baru

Adaptasi kebiasaan baru di masa new normal
(In frame: adik. Jadi sekarang sudah bisa pakai tranpotasi publik untuk Adaptasi Kebiasaan Baru kali ini, tapi tetap perhatikan protokol kesehatan ya. Dokpri)

Pergerakan perekonomian dari beberapa sektor ketika datang pandemi Covid-19 ini seperti stuck gitu aja, yang aku liat yah dan bisa teman-teman semua rasakan juga. Seperti di bidang properti, travelling, penerbangan dan juga staycation yang biasanya orang-orang berbondong-bondong untuk travelling dan juga staycation, kini harus di rumah aja selama tiga bulan tersebut. Lalu melihat pertumbuhan ekonomi yang harus tetap berjalan, harapan aku pribadi sebagai warga negara Indonesia untuk bumi pertiwi tercinta adalah bisa beraktivitas dengan baik sesuai prosedur yang diminta dan coba untuk dipatuhi, karena dimudahkan juga dengan angkutan transportasi publik yang akan mengantarkan kita kepada tempat dimana kita melakukan aktivitas pekerjaan.


Hal ini juga berdampak pada kegiatan enterpreneur atau pengusaha seperti aku yang memulai usaha di bidang fashion, letak dari adaptasi kebiasaan baru ini adalah angka pengguna dan juga customer dalam e-commerce itu cukup tinggi. Dimana setiap pembelian barang secara daring ini akan melalui proses pengantaran dari tempat pengiriman hingga tempat tujuan, apalagi kalo bukan karena adanya sistem transportasi yang memadai dan cukup disiplin dalam melalukan rangkaian kerja mereka untuk tetap menjaga kebersihan, social distancing dan memakai starter kit seperti masker, face shield, sarung tangan dan juga perilaku cuci tangan.

Apa Saja Perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru demi Harapan Ekonomi Membaik?

Adaptasi kebiasaan baru di masa new normal
(In frame: adik. Saat sebelum pandemi covid-19 menyerang bumi pertiwi. Bangga menggunakan MRT Jakarta sebagai transportasi umum. Dokpri)

Bahagia banget ketika bisa mulai berjualan, di tengah masa pandemi covid-19 ini memang akan ada selalu harapan, terutama harapan untuk perekonomian bangsa Indonesia dalam memasuki fase adaptasi kebiasaan baru ini.

Karena masih ada juga teman-teman yang masih belum diaktifkan kembali secara real (masih di rumah aja) karena berbagai pertimbangan, misalkan memang kondisinya sedang drop dan tidak dianjurkan untuk maksa ataupun ngotot masuk kerja.

Pada akhirnya pemerintah dalam Kementrian Perhubungan mengeluarkan sebuah aturan pengendalian transportasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini yaitu Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 41/2020, Surat Edaran No 11, 12, 13, 14 yang mana aturan ini dibuat agar masyarakat Indonesia dan petugas tranportasi publik ini tetap berada pada radius aman namun tetap bisa produktif dari penularan virus Covid-19 ini.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Hadir, Aku Bisnis Daster Murah Meriah!

Kedepannya, insya Allah perekonomian Indonesia akan bangkit, karena sudah banyak inovasi-inovasi baru yang lahir selama masa pandemi Covid-19 ini, sebut saja seperti banyaknya variasi masker dan bahkan masker untuk para teman-teman tuna wicara, lalu hadirnya kolaborasi dalam bentuk konser virtual dan masih banyak lagi kreasi seperti makanan juga yang hadir dan tumbuh di masa pandemi covid-19 ini.

Yang perlu diperhatikan sekali lagi, walaupun kita sudah bisa beraktivitas kembali, bukan berarti ini tuh udah normal lagi ya, masih ada virus yang mengintai dan jika kita tidak disiplin, tidak mengikuti protokol pemerintahan, siap-siap aja, virus covid-19 ini akan merangsek masuk dalam pertahanan tubuhmu, so be careful ya sista!

Progress Buku: Seperti Kisah Kasih di Sekolah


 
sky photoshoot tutorial
(Progress Menulis Buku: Seperti kisah kasih di sekolah. Dokpri)
Teruntuk dia yang selalu ada dalam setiap hembusan nafas ini, selalu abadi dalam ingatan, namun genggamanku rasanya tak cukup untuk membuatnya selalu ada di sisi.

Mengingat hari demi hari Saka selalu disibukkan dengan kegiatan perkuliahan yang tiada hentinya, tak jarang ia sangat merindukan momen-momen bagiaman sang arjuna datang untuk memberikan pernyataan bahwa ia menaruh rasa yang cukup dalam.

Nyatanya itu semua hanyalah ilusi, sedari di bangku SMA, Saka tidak merasakan yang namanya berganti-ganti pacar. Apa mau dikata, ia merasa kepindahannya ke kota tersebut membawanya pada lubang yang sangat gelap, ia dipaksa untuk meraihnya, namun hanya bisa sejengkal saja.

Hari demi hari ia isi dengan sikap adaptasi yang masih dianggap aneh itu, karena kesulitan dalam berbahasa, Saka terkadang ingin menyerah saja terkait perasaannya ini dan juga merasa tidak ada yang bisa ia perjuangkan, toh semuanya netral-netral saja. 

Lalu ia bertanya pada diri sendiri sejauh ini kemana pada akhirnya hati Saka akan berlabuh? Jawaban yang sangat klasik adalah tentu di waktu yang tepat, namun terakdang pernyataan klasik ini akan semakin menambah daftar panjang dari apa-apa yang belum ia rasakan, yaitu rasa cinta.

Kisah cinta yang dirasakan oleh anak-anak muda menurut para generasi babby boomers adalah roman picisan katanya. Jika ditelisik lebih dalam lagi, roman picisan yang sebenarnya adalah ketika hati yang sama-sama ingin bertaut, namun tidak ada tanda keseriusan didalamnya. Sontak saja, yang tadinya damai dan tentram, ketika mendengar kata serius, artinya akan masuk pada jenjang pernikaha.

Tidak selamanya bahwa cinta yang dirasakan itu akan berlabuh pada sebuah ikatan pernikahan. Ada rasa berkorban yang sangat besar, yang menjadi garda terdepan lebih dari sekedar rasa cinta yang singkatnya, aku suka kamu dan kamu suka aku. Rasa hangat yang menjalar, kian perlahan, lalu membuat kadang seseorang kehilangan kendali atas dirinya.

Tak sadar bahwa diperlakukan tidak selayaknya, tidak diberikan rasa cinta namun dipaksa untuk terus memberikan rasa cinta. Apakah ada? Aku rasa perihal cinta ini tidak sepatutnya untuk siapa yang paling berkorban diantara sebuah hubungan, karena Saka merasakan jika rasa suka itu pertama kali jatuh pada paras yang cantik, bentuk fisik yang menarik dan semua itu pupus sudah dari diri Saka.

Membuat hari-hari Saka semakin berat karena mustahil ia memiliki daya pikat kepada kaum adam ini, jujur dari satu sisi yang tidak pernah ia hiraukan ada perkataan, bahwa sudah seharusnya Saka segera mencari pacar, daripada ia yang menunggu kedatangan seorang lelaki dalam hidupnya. Mencelos hati Saka ketika ia terkadang merasa cocok dengan anak lelaki bernama Danas waktu itu sungguh mencuri hatinya.

Dari hari ke hari Danas tidak menunjukkan rasa ketertarikan pada Saka, lalu Saka merasa ia tidak pantas dan lantas mundur secara perlahan hingga suatu hari ia membuat sebuah status di laman Facebook miliknya,

"Apakah aku harus menyerah dan membiarkan rasa ini semakin berkelana hingga tak tentu arah? Saatnya juga aku bisa katakan cinta, namun dengan sangat terhormat."

Status Saka saat itu juga terbaca oleh ayahnya dan langsung dibalas di kolom komentar itu tanpa tedeng aling-aling. Kaget dan bercampur rasa malu yang luar biasa, jangan sampai ia membuat Ayahnya berpikir bahwa Saka tidak serius untuk menuntut ilmu dan mengedepankan status sebuah hubungan. Dalam penggalan rasa malunya itu, Saka diam-diam bertekad suatu saat nanti ketika benar sang pangeran itu datang dalam hidupnya, ia harus memberikan yang terbaik, apapun itu.


Kepada yang selalu jatuh pada pelukan, biarkanlah sesekali ia mendekap dengan begitu erat hingga terkadang berlinang air mata yang tanpa disadari bukti rasa kasih dan cinta yang begitu dalam, dari seorang Ayah. Tak terungkapnya kata-kata bahkan digerus oleh kesibukan dan ini demi kita, demi keluarganya, Ayah sampai lupa bagaimana membahagiakan dirinya sendiri.

---------

"Duh, kamu itu ngerti bahasa manusia apa enggak sih!"

Saka dengan terbata-bata melanjutkan kata-kata sambil tak sanggup melihat siapa yang barusan berbicara seperti itu,

"Iya kak, aku dengar, tapi memang aku tidak sempat untuk membuatnya menjadi seperti apa yang kakak mau."

Semakin Saka berargumen, semakin empuk sasaran untuk menembus batas sanubari di hari pertama ia masuk universitas. Mengingat tahun-tahun Saka kuliah memang masih kental dengan budaya seperti ini, penerimaan mahasiswa baru yang dipenuhi dengan adegan dan juga aktivitas yang akan dikenang dalam hidupnya Saka.

Ia tidak merasa yang gimana-gimana, toh ia sudah terbiasa dengan adegan-adegan seperti itu, dan ia yakin walaupun benar dan salah atas barang-barang yang ia bawa, nantinya akan terkena bentakan juga. Tak banyak harapan bagi dirinya untuk mendatangi sebuah kota pelajar, dimana ia bersikukuh untuk bisa menikmati bangku perkuliahan dari sebuah hasil yang tentu tidaklah mudah, setidaknya untuk dirinya sendiri.

Betapa susahnya Saka masuk ke Universitas saat itu membuat khawatir Ibunya. Berawal dari ujian masuk dan sudah tiga kali yang gagal, Saka dan terutama sang Ibu tidak pantang menyerah. Seperti kasih sayang Ibu yang selalu ada sepanjang masa, Saka merasakan bahwa jiwa dan raga Ibunya itu selalu untuk menyemangati dan mendukung anak-anaknya.

Kesusahan tidak hanya dari sisi finansial saja, Saka melihat dari setiap ucapan tersirat Ibu mengenai wacana bagaimana ia bisa berkuliah asal tidak di Kedokteran. Hati Saka mencelos perlahan, namun bangkit lagi karena saat ini yang terpenting Saka bisa berkuliah. Kesusahan itu menemukan pangkalnya juga, saat pengumuman dan tanpa berpikir lagi, langsung saja, Ibu menemani setiap langkah Saka hingga Saka benar-benar tinggal di kota pelajar tersebut hingga kelulusan tiba.

Dalam masa-masa tersebut, yang paling banyak dirasakan adalah semburat rasa cinta dan seperti haus akan kasih sayang yang dirasakan Saka. Maka ketika ada lelaki yang menghampiri dengan tanpa modus, Saka merasa bahwa lelaki itu memang tulus kepadanya. Ketika tidak mampu membendung cara mengekspresikan cinta dari sisi Saka, pasangan Saka waktu itu lebih mengutamakan harta.

Apapun yang diinginkan oleh Saka, selalu dituruti oleh sang lelaki tersebut. Hanya satu prinsip terkuat dari Saka adalah tidak berani bermacam-macam dengan sang lelaki, hingga pada waktunya tiba, sang lelaki menunjukkan batang hidungnya di depan Ibunya Saka. Terkadang, ada rasa sakit yang begitu kental terasa ketika Saka menjalani masa-masa percintaan di kampus ini yang tidak seindah permulaan.

Tak sekalipun pantai yang menyuguhkan keindahan pesisir pantai, selalu ada yang lebih menarik dari itu. Entah karang yang tertabarak ombak pantai dengan suara yang begitu merdu sekaligus menanam rindu ataupun angin-angin yang membawa kepada siapapun yang ingin pergi sejenak dari riuhnya kehidupan, pasti akan memilih bersama-sama dengan angin pantai. 

Progres Buku: Sebuah Kelulusan, Awal yang Baru

cerita fiksi kehidupan
(Cerita fiksi kehidupan. Dokpri)


“Krek!”

Senja terlihat semburatnya dari arah yang selalu mengembalikannya pada sebuah ingatan di masa-masa bagaimana Ayah dan Ibunya berjuang untuk dirinya agar bisa sekolah dan kuliah.

Rasanya harapan terbaik dari Ayah dan Ibunya ini untuk Saka adalah dapat menyekolahkannya di universitas terbaik dimanapun itu. Intinya keterbukaan dan keleluasaan sudah ada di tangan Saka.
Saka dalam hatinya ingin sekali bisa bersekolah di universitas ternama, dengan fakultas kedokteran yang selama ini ia idam-idamkan. Hidup tidaklah semanis angan-angan, Saka sadar dirinya bukanlah anak dari golongan orang kaya, yang orang tuanya memiliki berhektar-hektar tanah ataupun usaha yang besar, sehingga keinginan kedokterannya hanya berujung menjadi sebuah wacana.

Saka berbesar hati sangat dalam, ia bekerja keras ketika bersekolah semasa putih abu-abu itu adalah demi mendapatkan yang terbaik, namun hidup sekali lagi tidaklah mulus. Saka terus merasa bahwa ia harus tetap melanjutkan hidup. Sama seperti ketika ia tiba di kota masa kecilnya, membawa ia menjadi orang yang sangat terasing.
--------------------------------
Mentari pagi tidak malu-malu untuk membangunkan Saka dari tidur lelapnya, ketika malam selalu membuat ia sangat terjaga. Sangat sulit baginya untuk bisa cepat terlelap, ia sadar kini melihat langit-langit kamarnya, tidaklah lagi sama dengan langit-langit kamar rumahnya, kini ia sudah menjadi anak kos sejati di sebuah kota yang sangat-sangat menyimpan kenangan terbalut rasa suka dan duka.

Ia kembali terlempar pada sebuah memori dimana kesulitan itu hadir dalam hidupnya dan menjadi sebuah keterbatasan yang entah kapan usainya. Ia pun seiring sejalan, selalu berdoa yang terbaik untuk Ayah Ibunya, diberikan kekuatan dalam melalui setiap ujian yang ia saksikan seumur hidupnya.
Hidup Ayah dan Ibunya ini tidak mudah, membesarkan kedua anak-anak mereka, Saka dan Reisa yang tentu miliki mimpi yang besar, cita-cita yang indah, orang tua mana yang tidak sangat mengusahakannya?
Seiring sejalan, dari waktu ke waktu Saka ditempa dengan keadaan yang membuatnya terus belajar arti dari kegigihan dan juga keteguhan dalam menjalani segala macam problema hidupnya sebagai mahasiswa. Padahal, masalah itu masih belum seberapa dari segala polemik yang nyatanya dihadapi oleh Ayah Ibunya.
Saka saat masih duduk di bangku SMP, melihat tengah malam, Ayahnya masih belum tidur, mengusahakan memenuhi dapur agar tetap mengebul, menabung pundi-pundi uang demi pendidikan Saka dan Reisa. 
Saka seringkali tertegun ketika mengingat, kantung mata yang bertambah besar dari hari ke hari untuk Ayahnya yang waktu istirahatnya sangat terampas, demi menjalankan bisnis yang berujung kepada ketidakberhasilan dan juga rasa dikecewakan oleh partner bisnis. 
Lalu dengan lancangnya, apakah Saka akan terang-terangan untuk mengajukan bahwa dirinya ingin bersekolah di fakultas kedokteran, padahal dalam hati terdalamnya ia sudah berusaha sekeras mungkin belajar siang malam, bahkan terinspirasi dari serial The Heirs (Korea Selatan) yang membahas mengenai pencapaian kerja keras dari para siswa-siswanya.

Dalam setiap sujud yang selalu ia lakukan, walaupun ia menerima bahwa kenyataan hidup saat ini ia sudah kuliah di kota tersebut, tentu dengan perjuangan yang tidak mudah, ia masih berharap ada sebuah keajaiban yang terjadi, ketika tiba-tiba ada tiket atau beasiswa yang membawanya pada fakultas Kedokteraran. 

Kesemuanya hanyalah mimpi yang terus tumbuh dari hari ke hari hingga hari berubah menjadi bulan, lalu tahun hingga belasan tahun. Sampai, ia sudah merelakan mimpinya itu, terkubur bersama kebahagiaan dalam bentuk lainnya.
-----
“Ibu, Saka kuliah dulu ya mah, doakan semoga apa-apa yang sudah Ayah dan Ibu perjuangkan, Saka tidak kecewakan Ayah dan Ibu”.

Aku masih teringat kali pertama ketika aku dilepas di kota tersebut untuk menjadi seorang pelajar, tentu bukan hal yang mudah berada jauh dari Ibu. Walaupun sudah sejak aku SMA, Ayah bekerja di sebuah negara yang cukup sulit untuk bisa sering pulang, ya namanya bekerja demi menghidupi keluarga.
Saka sosok yang kuat di luar namun sedikit mudah terkoyak hatinya ketika berhubungan dengan hati apalagi keluarga. Penyematan keluarga cemara untuk Saka sendiri seringkali terdengar dan ia berucap syukur, bahwa memang dalam kesulitan dan juga drama kehidupan Ayah dan Ibunya, apapun itu, mereka telah melewatinya berdua.

Ketika takdir membawa Saka pada sebuah perjumpaan yang tidak biasa dari kota pelajar tersebut, hanya satu yang sangat didambakan oleh Saka, adalah kasih sayang dan perhatian dari seorang Ayah. Mungkin karena jarak dan waktu yang memisahkan kedekatan anatara Saka dan Ayahnya, ia merasa lebih mudah rapuh, kecewa dan menelan pil kepahitan mengenai kepercayaan untuk menaruh hatinya kepada sosok lelaki.

Saka tumbuh tidak hanya menjadi seorang anak yang nurut apa perkataan Ayah dan Ibunya, disisi lain ia miliki mimpi untuk bisa hidup bahagia dengan seorang laki-laki yang mampu mengerti akan jalur pikirannya yang terkadang acak namun seringkali sangat mendambakan keteraturan hidup, kalo berantakan sedikit, marah dan geramnya Saka tak terbendung.

Pernah sesekali waktu, adiknya, Reisa ini yang sangat ia sayangi sepenuh hati, mengalami kejadian yang kurang mengenakan dan membawa dia pada kondisi serba salah. Ia mendapati adiknya ini diperas habis-habisan oleh seorang oknum yang tak bertanggung jawab, pasalnya adiknya ini mudah sekali dikelabui jika persoalan uang.

Mudah memberikan pinjaman, mudah iba akan cerita-cerita picisan yang orang tersebut buat, hanya untuk bisa mendapatkan peruntungan, mengambil uangnya Reisa ini. Ada disuatu momen yang sangat tak terlupakan oleh Saka, adiknya di masa kecil mungkin tidak seberuntung dirinya.

Waktu itu, saat belum pindah ke sebuah kota yang tak bisa disebutkan identitasnya itu, Saka menikmati segala fasilitas yang ada. Boneka-boneka begitu berhamburan di kamarnya, saat itu Ayah dan Ibunya masih aktif bekerja di sebuah perusahaan ternama. Apapun keinginan Saka pasti akan dituruti oleh Ayah dan Ibunya, sejauh itu positif dan membuat berkembang pengetahuan dalam diri Saka. 
Berbeda dengan Reisa yang memang harus sedikit banyak bersabar, keadaan tidak semewah dahulu, saat semuanya masih lengkap dan tersedia. Kini apapun yang diinginkan Saka sekalipun ia tahan-tahan, hingga ia lupa akan seperti apa keinginannya itu ketika masa-masa saat ini ia kembali pada pikiran terdahulu.

Konsep keluarga yang bisa Saka ambil dari semua perjalanan hidup hingga pada akhirnya Saka menikah adalah kemampuan akan timbulnya keyakinan dalam hati Saka yang selama ini tidak ia sadari. Ketika hati kecilnya berkata, 
“Sebaiknya tidak usah kamu teruskan saja hal itu, memang semuanya butuh uang, namun kamu pasti akan menjalaninya dengan rasa keputusasaan yang tak berujung”
Dan itu memang benar terjadi dan dirasakan oleh Saka di masa-masa ia bekerja. Perjalanan Saka masih akan sangat panjang, dengan dimulainya beberapa kisah ini, semoga masih bisa ikutin kelanjutan ceritanya ya.