|
Salah satu yang aku lakukan untuk bumi adalah berjalan kaki ketika mau berbelanja sambil jalan tipis-tipis. Dok: Pribadi |
"Ya Allah toloong banget itu AC nyalainnya pas udah jam 12 siang trus matiin langsung jam 5 sore"
Teriakku dari arah toilet kepada suami yang jam 10 pagi udah nyalain AC kamar. Hari itu terpantau kita weekend di rumah dan sama-sama lagi ngga ada kegiatan untuk keluar rumah seperti ke rumah orang tua atau beli sarapan, secara aku udah mulai sarapan bikin sendiri di rumah.
Akhirnya kejadian nyala dan matiin AC ini sering jadi problematika kami berdua, padahal ini masalah komunikasi aja dan lebih ke awareness suamiku yang belum terbangun soal dampak pemakaian AC kepada iklim di bumi tercinta ini.
Perubahan Iklim Bumi
Kalau bicara soal perubahan iklim yang kita rasakan, sudah sangat jelas ya, aku sendiri dari awal tahun 2022 suka heran sendiri sama kondisi iklim dan cuaca yang ngga menentu. Kadang kan, kita mau ada urusan yang penting dan harus keluar rumah suka cek kondisi cuaca kan.
Pas siap-siap dan sudah diperjalanan tuh terik mataharinya luar biasa panas, dan belum sampai lokasi kita sudah diguyur oleh hujan yang deras. Tentu saja perubahan iklim saat itu disertai oleh mendung, adanya angin yang cukup besar. Ini tuh membuat kondisi tubuh juga mau ngga mau jadi makin adaptif dan ngga jarang jadi gampang sakit kalau ngga kuat imunitas tubuhnya.
Kebayang kan, dari panas terik trus tiba-tiba turun hujan? Pasti pernah ngalamin dong ya, tubuh habis "gobyos" karena berkeringat akibat paparan sinar matahari yang terik lalu ngga lama turun hujan. Bagus kalau kita sedang berada di dalam mobil atau di rumah, namun yang pakai kendaraan seperti sepeda atau motor, bisa kehujanan dan kalau ini menimpa diriku sih, udah sakit keesokan harinya.
Oleh karena itu aku sangat menyayangkan kondisi perubahan iklim yang ekstrem ini membuat aku ingin melakukan sedikit langkah kecil. Dan apabila langkah kecilku ini bisa menggerakan hati banyak orang untuk mau melakukannya, wah dampak luar biasa akan dirasakan oleh bumi tercinta kita.
Dampak yang aku rasakan pada perubahan iklim di Bumi
Aku inget banget, waktu aku ke Karawang, dan di group WA ibu-ibu komplek rumah Tangerang lagi rame soal angin kencang dan sampai beberapa atap fiber gitu beterbangan dan bisa merusak atau lebih parahnya kena orang dan memakan korban.
Ngga lama dari forward berita itu, aku jadi ngalamin juga angin kencang di Karawang padahal di pagi hari dan sampai pukul 12 siang, panasnya minta ampun. Kalian yang tau kondisi udara di Karawang pasti paham banget deh sama kondisi panas, "sumuk", pengap dan bahkan suamiku aja jadi males keluar naik motor di Karawang, bikin lengannya auto belang. Eh ini tiba-tiba angin kencang. Wah aku udah semakin takut akan keberlangsungan bumi ini sih sejujurnya.
Baca Juga: Challenge Jalan Kaki ke Kantor, Serius?
Dilansir dari situs Ditjenppi (Menlhk) bahwa kondisi perubahan iklim ini berdampak sangat luas kepada populasi makhluk di muka bumi ini dan tak hanya naiknya temperatur suhu muka bumi, namun berpengaruh kepada kualitas dan kuantitas air yang sehari-hari kita pakai.
Aku juga melihat bahwa dampak dari perubahan iklim ini tidak hanya sebatas dari yang panas mencrangggg trus tiba-tiba hujan saja, namun bisa berpengaruh kepada terjadinya gagal panen, kuantitas air meninggi akibat adanya banjir karena pengaruh dari lelehan es di kutub dan sampai kepada perubahan perilaku dan mental akibat adanya perubahan iklim ini, lho.
Wah ternyata seberdampak itu ya perubahan iklim ini kepada bumi. Lalu aku melakukan hal-hal kecil dan jika dilakukan secara mindfull dan konsisten, harapannya dapat membuat kondisi bumi lebih baik.
Ini yang aku lakukan demi bumiku tercinta
Aku mulai untuk menerapkan sedikit demi sedikit dan juga pelan-pelan atas langkah kecilku ini,
1. Aku berupaya untuk tidak sering konsumsi daging merah
Awalnya ini tuh karena kondisi kolesterol aku sih setelah aku bekam, jadi aku diminta untuk jaga makanan terutama daging. Sehingga efeknya aku jadi lebih sering konsumsi tahu dan tempe, diselingi oleh ikan segar. Aku jadi jarang berbelanja kebutuhan daging ayam dan juga sapi atau kambing. Wah, setelah aku cari tahu, bahwa daging merah ini memiliki peran penting dalam menciptakan emisi gas karbon dan efeknya terhadap rumah kaca.
2. Mematikan banyak lampu di siang hari
Kondisi rumah yang aku tempati saat ini kurang support untuk mendapatkan pencahayaan yang baik. Artinya sinar matahari pagi tidak masuk ke rumah karena rumah ini menghadap ke arah barat. Masuknya matahari ya saat sinar matahari sore hari dan jadi cenderung gelap temaram, sehingga butuh lampu. Kalau lagi di rumah karena WFH, aku akan mengandalkan satu lampu saja yaitu antara area ruang kerja atau area kamar tidur, selebihnya aku off kan.
3. Membawa tumblr dan tempat makan sendiri
Ini sudah menjadi habit sejak aktif kerja full time, membawa tumblr sendiri dan juga tempat makan yang satu set dengan sendok atau sumpit. Hal ini meminimalisir pemakaian plastik yang saat ini dengan mudah kita temukan dan dapatkan.
4. Membawa kantong belanja sendiri
Aku mengakui, bahwa membawa kantong belanja sendiri ini sulit-sulit gampang ya, karena seringnya lupa dan ngga bawa akhirnya kita pakai kantong plastik. Aku punya strategi sih, karena bawa kantong belanja yang macam goodie bag atau canvas bag ini agak memakan volume, aku cari goodie bag yang sudah ada pouch lipat atau sekalian sama gantungan kuncinya. Ini aman sih ngga akan ketinggalan atau kelewat.
5. Tidak menyisakan sisa makanan di piring makan
Langkah yang amat mudah dan amat dekat dengan kita namun seringkali dianggap sepele dan jadinya abai akan hal ini. Poin terpentingnya adalah dari sisa makanan ini jika bertumpuk dan jadi sampah, akan menghasilkan gas methane dan pengaruh juga kepada efek rumah kaca.
6. Mobilitas menggunakan sepeda atau berjalan kaki
Mobilitas di sini adalah yang sekiranya tidak membuat kita jadi beban ya, kayak misal ke pasar komplek yang biasanya naik motor, sekarang aku prefer untuk naik sepeda atau jalan kaki. Walaupun ada aja dramanya kayak jadi pegel bawa bawaan dan gembolan (kalau jalan kaki) yang banyak, tapi ini worth sih sama dampak yang akan kita rasakan nanti.
Mungkin tidak langsung kita rasakan seperti dicubit di pipi trus kita mengaduh kesakitan, tapi akan jauh lebih baik karena kita mengurangi pemakaian sepeda motor, yang mana emisi gas karbon dioxide nya sangat berbahaya bagi lapisan atmosfir bumi dan hal ini akan linier dengan perubahan iklim yang kita rasakan.
Yuk teman-teman kita berbarengan untuk bisa mengubah pola hidup kita untuk lebih cinta bumi karena perubahan iklim yang kita rasakan sudah benar nyata adanya. Teman-teman bisa berpartisipasi dalam gerakan #UntukmuBumiku dengan #TeamUpforImpact dengan cara-cara di bawah ini (tidak sulit dan tidak memakan banyak waktu kalian)
- Silahkan kunjungi website TeamUpforImpact
- Klik join for now
- Entry data berupa nama dan email kalian
- Klik Team Up Now
- Done, proses selesai
Langkah kalian ini akan sangat berarti sekali untuk keberlangsungan bumi tercinta. Kita juga ingin bumi ini bisa dipijak dan dirasakan oleh anak-anak dan cucu kita nantinya sehingga kita harus bijak dan cermat untuk menghadapi kondisi perubahan iklim bumi saat ini. Jika sudah submit, ceritakan langkah perubahan iklim apa yang akan kalian kerjakan di kolom komentar ya!