|
Doakan semoga mimpi liburan bareng Traveloka ke Milan ini terwujud ya. Dokpri |
Keinginan aku buat nyenengin kamu itu cuma dua, lho!
Pergi ke Haji atau Umroh dan ke Milan.
Waktu tau ada kata-kata Milan, ya aku pikir hanya sebuah wishlist biasa aja dari orang-orang yang kepengen liburan ke luar negeri. Tapi ternyata setelah hidup serumah, satu tempat tidur, dari mau tidur sampai bangun tidur, liatnya orang yang sama. Mimpi dia untuk Goes to Milan bukan sekadar keinginan liburan belaka, tapi memang keinginan luar biasa yang sudah melekat dalam darah dagingnya. Kenapa aku bisa bilang begitu, tampak lebay? Memang! Awalnya aku ngerasa dia ini lebay banget, apa-apa ngomongin Milan.
Suamiku Fans Berat AC Milan
Berawal dari tau banget kalau suami bahkan seluruh keluarganya dia (khusus para pria-pria, yes karena di keluarganya itu yang wanita cuma ibu mertuaku aja) jadi pas ngumpul-ngumpul, udahlah paling pas ngomonginnya soal bola dan bola. Kita-kita (kakak iparku dan ibu mertuaku) cuma senyum-senyum aja sih ngeliat mereka kayak gitu. Dan akhirnya aku dikasih pengertian sama suamiku kalau memang keluarga mereka keluarga Milan.
Pernah kumpul keluarga dan makan bersama di sebuah resto gitu, semuanya pada pakai jersey Milan, sampai keponakan aku yang waktu itu masih pada kecil-kecil, pakai jersey Milan. Jadi aku udah ngga kaget lagi sekarang-sekarang ini keinginannya untuk Goes to Milan sangatlah bulat.
Trus gimana perasaan aku pas suamiku bilang soal ngajak ke Milan ini, aku tentu saja senang dong. Namun kendala yang lainnya adalah kalau soal liburan, sejak kita menikah, aku amat merencanakan keuangan keluarga. Untuk post liburan, akan aku usahakan untuk bisa terkumpul karena travelling adalah salah satu kegemaran kami berdua namun tetap harus realistis aja dengan kebutuhan primer yang semakin banyak.
Akhirnya kita sama-sama rembug nih untuk wujudkan berlibur ke Milan ini, memang mau kemana aja ya? tanyaku sama suami, dan dia langsung berbinar-binar tuh kalau udah ngomongiin Milan. Katanya sih mau ke dua tempat aja, yaitu Centro Milanelo dan Stadion San Siro.
Kalau nanya ke aku, mau explore tempat apa aja, jujur aku sih ikutin gimana langkah kaki ini menuntun ke tempat-tempat di Milan yang kece-kece itu. Dan setelah aku cari-cari ternyata semua titik di Milan itu indah banget ya, ya ampun jadi ga sabar sih kalau Goes to Milan ini beneran terjadi di hidup aku dan suami, aku bakal senang dan bersyukurnya kayak apa ya?
Cerita Kalau Kita Sedang Liburan
Aku tipikal yang harus ada agenda jalan-jalan, karena bagi aku travelling ini akan mengembalikan jiwa ketenangan dan kedamaian serta merekatkan hubungan pasangan suami istri. Kebetulan kami masih berdua, kami sering ngobrol kalau perencanaan liburan itu sangat penting. Saat liburan bisa enak, budget ada dan setelah liburan jangan sampai merasa bersalah karena udah keluar banyak budget untuk travelling.
Memang sih travelling itu sangat membutuhkan biaya, oleh karena itu menyisihkan budget bulanan atau ketika da side jobs yang kita diberikan fee sejumlah berapapun, ada post liburan yang harus diisi. Ya, walaupun sering suka bolong-bolong ya nabungnya, karena tuntutan kebutuhan di era sekarang ini bund, tapi setidaknya aku berusaha untuk sama-sama meringankan dan memberikan jeda sejenak untuk hiruk pikuk dari Senin-Jumat untuk bekerja (tak jarang Sabtu dan Minggu juga kerja, hehe).
Wajib hukumnya buat aku kalau liburan itu ngga terlalu suka yang mendadak dangdut, ya gimana, karena budget belum disiapin dan juga terkesannya jadi ngga prepare gitu. Untuk cek-cek akomodasinya juga serba mendadak, dan memang paling pas kalau liburan itu sangat di prepare dari jauh-jauh hari dan aku dari dulu pakai terus aplikasi OT dari Traveloka ini. Mulai dari cari-cari hotel, lalu booking tiket pesawat atau kereta.
Dan aku sama suami ternyata udah sejalur sih kalau urusan liburan tuh kadang ngga mau sambil diganggu sama kerjaan kantor dan aku pasti akan memutuskan cuti dari jauh-jauh hari sambil menimbang-nimbang lot pekerjaan aku ini. Karena buat aku liburan itu refresh otak dan mengambil hal-hal yang baru untuk bisa kita syukuri dan lebih mengenal diri atau pasangan kita selama perjalanan liburan tersebut.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan gaya liburan di keluarga suami yang serba mendadak itu, sehingga aku punya post sendiri lagi dengan judul liburan tahu bulat alias liburan yang serba mendadak. Ya gimana ya guys, kalau ngga ada budget tersendiri dan pakai budget untuk liburan, rasanya itu liburan untuk keluarga inti kita.
Tapi over all aku sangat menikmati mau liburan mendadak atau terencana, asalkan aku ikhlas jalaninnya hehe. Kan suka gitu ya (ini aku sih) kalau hati lagi ngga senang gitu, ngapa-ngapain tetap aja salah, jadi aku kurang setuju sih sama yang lagi ngga enak hati dan diajak travelling mendadak, lebih baik sih ajak untuk keluar sebentar, melihat yang hijau-hijau pakai motor aja gitu, bagiku ini udah sangat cukup. Dan ya kalau mau lebih, tetap kudu capcusss travelling.
Cita-cita suami kelak, anak kita mau diajarkan soal Milan
Aku sudah sangat pasrah sih, ketika nanti Allah mempercayakan buah hati kepada kita berdua, dan suami udah ngejagain banget nih kalau anak kita nanti akan diajarkan tentang Milan. Apa aja tentang Milan, ngga hanya bola. Mulai dari sejarah, letak geografis kotanya hingga masyarakat di Milan khususnya para supporter bola tuh kayak gimana.
Aku tersenyum simpul karena begitulah suamiku saking cintanya sama Milan, udah jatuh cinta bangetttt sampai kepengen anaknya juga memiliki kesukaan yang sama. Aku mau mencoba nulis itinerary pergi ke Milan kayaknya harus menghabiskan waktu 5-7 hari selama di sana ya biar bisa explore banyak tempat dan total perjalanan kita juga jauh.
Dan aku sangat berdoa, semoga rezeki anakku untuk bisa trip ke Milan ini benar-benar akan melengkapi kebahagiaan kita berdua.
- Dimulai dari keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta, menuju kota Milan dan kita baru bisa berjalan-jalan keesokan paginya.
|
Source: Bolatimes.com |
- Hari ke-2 di kota Milan kita memutuskan untuk mengunjungi Stadion San Siro terlebih dahulu dan sekalian aja ke San Siro Museum. Karena ini wishlist suami, aku udah putusin buat dia senang-senang di sana, melihat keindahan stadion milik grup bola kesayangannya. Aku kalau ingat betapa dia sampai request kado jersey AC Milan dengan nomor punggung 12 (sesuai tanggal pernikahan kami berdua dan di bawahnya ada nama kami berdua juga) segitunya si Milanisti satu ini. Dan ngga lupa, dia sebelum nikah sama aku, udah ngga kehitung setiap Milan bertanding, pasti akan nobar dengan Milanisti yang lainnya. Tak jarang, suamiku suka cerita betapa beruntungnya Marcel dan jajaran artis lainnya yang ke Milan dan bisa lihat langsung pertandingannya.
- Hari ke-3 menuju tempat yang penasaran banget untuk bisa aku kunjungi yaitu Royal Palace dan Leonardo da Vinci Museum of Science and Technology ini. Ternyata Royal Palace di Milan ini merupakan bangunan heritage dan menjadi pusat pemerintahan kota Milan selama berabad-abad lamanya, kalau sekarang ini berfungsi sebagai rumah pameran seni internasional. Lihat areanya, pas banget buat foto-foto dan mengabadikan momen selama di sini. Dan untuk Leonardo da Vinci Museum ini adalah penghargaan bagi pelukis yang sangat legend itu dengan sains dan teknologinya serta museum ini sudah diresmikan sejak tahun 1953, lho.
- Hari ke-4 aku pakai untuk city tour dan mengunjungi beberapa kathedral yang ada di Milan ini. Ternyata kota Milan ini cantiknya yaaa, setiap sudut kotanya tuh indah mewah dan semuanya serasa begitu pas.
- Hari ke-5 Mulai bersiap untuk packing dan pulang kembali ke Indonesia.
Kebahagiaan untuk melakukan travelling ini menurut aku another level dengan merencanakan travelling nya sendiri dan bisa menikmati selama perjalanan travelling itu. Aku punya sedikit life hacks untuk bepergian dan karena kebetulan aku belum pernah pergi ke luar negeri dan baru di Indonesia aja, aku ingin lebih banyak melibatkan diri aku dengan masyarakat lokal. Kenapa?
Ternyata aku sadar bahwa dengan ngobrol dengan sesama manusia, di wilayah atau kota bahkan negara yang berbeda, akan memberikan efek dan dampak kepada psikologis dan juga point of view kita terhadap sesuatu hal itu menjadi lebih luas lagi. Beruntungnya kita bisa banyak bertanya-tanya tentang asal usul suatu kota atau yang terkenal di negara tersebut. Karena kembali lagi, setiap perjalanan itu harus memiliki value dan juga makna, dan aku jadi ngga sabar menuliskan rangkaian perjalananku itu di blog ini dengan rasa suka cita.
Kalau ditanya kapan buat ke Milan,
wait and see dengan kita terus berusaha menabung dan yang pastinya rencana Allah ngga ada yang tau ya kalau tiba-tiba aja nih aku dapat kejutan dari
Traveloka untuk perjalanan gratis ini ke Milan, pasti suamiku senang banget tuh.
Untuk perjalanan ke Milan ini aku sangat berharap terjadi walaupun aku penuh harapan besar dengan menuliskan mau kemana aja saat ke Milan ini. Kadang aku merasa dengan sering travelling itu membuat hubungan aku sama suami makin membaik dari waktu ke waktu. Membaik di sini bukan berarti kita terus-terusan berantem, tapi yang namanya pasutri dan menjalani kehidupan pernikahan selalu ngerasain pasang surutnya. Dan dengan travelling, tanpa bicara dan hanya saling tatap atau bergandengan tangan, menjawab semua yang ada, aduh puitis banget deh gue haha.
Selalu bisa liburan bareng Traveloka dengan
#LifeYourWay karena ini perjalananku dan suamiku kelak untuk bisa liburan ke Milan dengan harapan travelling ini bisa membawa banyak kebaikan buat keluarga kami dan juga bisa terus mensyukuri hidup ini yang telah banyak memberikan warna dengan segala kejutan-kejutan yang ada.
Jadi siapkah kamu untuk ceritakan impian liburan bareng yang terkasih atau keluarga untuk bisa dapatkan banyak kejutan dari Traveloka? Share di kolom komentar kalian mau kemana untuk liburan impian!