The End of The F***ing World (Review): Betapa Kerennya Karakter James dan Alyssa


Review The End of The F***ing World lengkap
(Review The End of The F***ing World lengkap ala Grandys. Source pict: IDNTimes.com)

"Betapa menyebalkannya menjadi remaja yang gitu-gitu aja, kita selami masing-masing pikiran kita dengan sebuah perjalanan yang baru. Dengan kisah cinta yang tidak biasa" ~ James dan Alyssa di The End of The F***ing World


Review The End of The F***ing World - Pecinta Netflix mari kita rapatkan barisan! Lama banget ya Allah beneran aku ga update blog ini dan finally aku bisa nulis lagi, walaupun hanya sekedar draft dulu, yang penting nulis terus dan konsisten soalnya lagi bermasalah soal postingan nih, ada rasa ga percaya diri yang muncul, apalagi pas habis nonton The End of The F***ing World ini, jiwa memberontak dan sekenanya aku sebagai manusia muncul perlahan.

Guys, kalian pasti tau dong serial The End of The F***ing World ini yang sudah tayang sejak 2017 dan aku di tahun 2020 baru nonton sekaligus dalam dua seasonnya. Jujur aja The End of The F***ing World ini film dark comedy, namun ada keseriusan yang tersirat dalam filmnya plus bikin merem melek, kadang deg-degan juga sama scenne yang gak biasa dihadirkan dalam film The End of The F***ing World ini.

The End of The F***ing World: Season 1 tentang persoalan perjalanan, kisah cinta hingga rasa memiliki

Kenapa kategorinya dark comedy sih buat The End of The F***ing World ini? Ya karena ada pembunuhan yang ditampilkan dari awal scenne. Dari sosok James (Alex Lawther) merupakan sesosok remaja 17 tahun yang pendiam namun memiliki pikiran yang sangat dalam, tidak banyak berkata-kata bahkan berekspresi ini melabelkan dirinya adalah psikopat.

Pasalnya, dia kerap membunuh beberapa binatang, hingga ia hapal berapa jumlahnya yang ia bunuh sampai-sampai, ia ingin sekali merasakan apa yang ia rasakan, dengan mencelupkan tangan kirinya di sebuah penggorengan frenc fries yang dibeli oleh ayahnya, dan membekas hingga ia remaja.

Permasalahan keluarga yang terbawa hingga ia remaja saat ini adalah berupa luka di masa lalu dimana ia menyaksikan sendiri bagaimana ibunya bunuh diri, saat menemani ia memberi makan bebek. Terlihat begitu tertekan yang sangat luar biasa dari diri ibunya ini, lalu tiba-tiba aja gitu nyeburin mobilnya di danau dan James, karakter yang pendiam ini, memang sudah tidak ada ekspresi sejak ia masih kanak-kanak. Beneran The End of The F***ing World ini bikin mindblowing banget.
Aku ga nyangka ada ya yang bisa memerankan sosok James yang tanpa ekspresi kayak gitu wkwkwk di The End of The F***ing World. Beneran dapet banget aura, trus plot dan juga tone yang senada dengan iringan back song yang luar biasa kece di serial The End of The F***ing World ini. Aku sampai kepo, lagunya apa aja disni, soalnya musik-musik klasik, pas banget dengan dramatisasi yang dibuat untuk melengkapi kesempurnaan dari film The End of The F***ing World ini.

Sosok kedua yang makin membuat film The End of The F***ing World ini bisa aku nikmati dalam dua hari saja dengan jumlah total 2 season dan masing-masing season ini ada 8 episode adalah sosok Alyssa yang rupawan, cantik dan tanpa polesan make up apapun dia tampil begitu menawan dan memikat hati James.

Kebayang kan kalo sepasang muda-mudi dimabuk asmara udah jadi kayak gimana. Nah, di film The End of The F***ing World ini, kita ga akan nemuin drama menye-menye khas sinetron Indonesia, justru disini tuh malah banyak adegan diam, saling menyelami perasaan masing-masing dan banyak dialog dalam hati gitu lho guys.

Suatu hari mereka kabur bersama dong, si James dan Alyssa ini. Lalu membuat kekacauan dan mereka harus menyelesaikan berdua, ga megang banyak duit. Hingga tiba di sebuah rumah bagus yang ternyata milik professor Clive, yang mana dia penyuka seksual ke arah kekerasan gitu. Ternyata nanti ada hubungannya dengan kisah Bonnie yang akan kita lihat di film The End of The F***ing World season 2.

Parahnya, dari sisi orang tua Alyssa juga ya ampun gemesin deh! Ibunya itu lho, kayak gabisa tegas, dan merasa Alyssa ya gapapa gitu gak pulang. Beda dengan ayahnya James yang ga begitu diceritakan banget, tapi terlihat ia sudah hidup sendiri tapi masih mengkhawatirkan anaknya itu.

Klimaks di film The End of The F***ing World season 1 ini adalah kematian Clive itu yang membawa James dan Alyssa pada petualangan selanjutnya karena di season 1 ini aku baru sadar kalo James yang merasa dirinya Psikopat, ya ga se-psikopat itu, buktinya dia masih ketakutan setelah membunuh Clive. Padahal, rencananya James melakukan perjalanan bersama Alyssa ini adalah ingin membunuhnya, sebagai respon atas dirinya bisa membunuh objek yang lebih besar. Kacau bet dah film The End of The F***ing World ini.

The End of The F***ing World: Season 2 tentang kekuatan cinta!

Berbicara cinta kayaknya gabegitu pas kalo dialami oleh Alyssa dan juga James. Pasalnya setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh mereka, Alyssa menemui bapaknya disebuah tempat yang dekat dengan pantai dan menggunakan mobil cargo gitu lho.

Kacau banget pokoknya, sampai di titi Alyssa merasa oang tuanya benar-benar membuat dia gila dan akhirnya mereka berpisah karena James terkena tembakan polisi (secara mereka ODP dalam kasus pembunuhan professor Clive ini. Dan tau gak, kemunculan Bonnie di season 2 ini nambah seru dan ngasih warna yang sangat unik di film The End of The F***ing World ini.

Bonnie yang sedari kecil sudah menjadi harapan ibunya untuk bisa sukses, kuliah dan menjadi orang yang benar-benar diatas rata-rata, menjadi sangat terpuruk ketika Bonnie ini bertemu dengan professor Clive. Padahal Bonnie gak kuliah, dia bertemu saat ikut secara diam-diam kelas professor Clive ini.

Yang kocaknya adalah ketika Alyssa sudah pindah ke sebuah Cafe (plis ini Cafe kenapa di tengah hutan sih) karena menata hidup yang baru bersama ibunya di kediaman adik tiri ibunya ini, Alyssa akan menjalin maju mundur perasaannya ketika James hadir lagi dalam hidupnya. Padahal disini dia sudah merencanakan menikah lho.

Baca juga: Film Mindblowing Dipersembahkan Oleh "The Platform"

Bayangin, kocaknya Alyssa ini pake wedding dress yang cantik banget menurutku, lalu dipake buat pergi-pergi (ngebolang gitu), alhasil jadi kucel, tapi kok tetap indah dipandang sih wkwk. Dan kesedihan merambah pada hati James, pasalnya ayahnya meninggal dan abu kremasi dalam guci, bentuknya menjadi pasta (aku gatau respon harus sedih apa gimana, geli banget soalnya sih disini).

Dan teror terjadi pada Alyssa, dikirimkannya peluru dengan guratan nama Alysa (tanpa S nya double) dan dia merasa tidak terancam, karena penulisannya salah. Hahahaha asli kocak parah si film film The End of The F***ing World ini kalo dinikmati di waktu senggang, bisa meredakan stress berkepanjangan dengan konflik intrik yang cukup menggelikan namun menghibur.

Kalian kalo penasaran, dan merasa review aku mengenai film The End of The F***ing World ini terlalu spoiler, waaah jangan sangka, karena masih ada kejutan-kejutan luar biasa kalo kalian memutuskan buat segera nonton film The End of The F***ing World ini. Ditambah dengan hiburan musik-musik klasik yang pas banget dengan setiap adegan mereka, pokoknya paling suka sama film mindblowing kali ini dipersembahkan untuk serial Netflix: The End of The F***ing World. Selamat menonton!!


15 komentar

  1. Ga bisa ngebagangin pakai baju dress cantik buat ngebolang tuh gimana ya rasanya haha pasti pada dilihatin banyak orang. Baca ini jadi ikutan gemesh deh Dys. Sayangnya aku g pakai netflix huhuhu, mungkin buat yg seneng nontin film ngebantu banget ya

    BalasHapus
  2. Kadang aku binggung mau nonton Netflix saking banyak pilihan film dan drama yang menarik. Hahha. Tapi asik nih ada rekomendasi film yang wajib aku tonton :)

    BalasHapus
  3. yah spoilernya sedikit padahal aku paling suka kalau mau nonton film itu dispoilerin mba, kalau orang lain kan ga suka ya, kalau malah suka hehheeh, kayaknya menarik niy filmnya baca spoilernya yang kayaknya kocak gitu

    BalasHapus
  4. Wah bikin tertarik nih nonton series ginian, aku suka tipe tipe yang kayak gini soalnya banyak kejadian yang tak terduga gitu

    BalasHapus
  5. waa ko aku kepo sama film satu inii, kebetulan malam ini nggak ada tontonan dan yakin nggak bisa tidur karna abis minum kopi, mau nonton ini aah ehhehe

    BalasHapus
  6. sepertinya cuma aku yang ketinggalan tontonan di Netflix, sampe sekarang ngga pernah nonton Netflix loh kak, serius deh.

    BalasHapus
  7. Ceritanya bagus (walau aku sdh ngga remaja lagi..ahahhaha). Aku belum tahu film ini krn belum.langganan Netflix. Sebuah pembelajaran dari sudut pandang sebagai orangtua juga nih yg bisa diambil dari film ini

    BalasHapus
  8. pas banget aku lagi kehabisan judul buat ditonton haha jadi penasaran kejutan lain dari film iniii

    BalasHapus
  9. Aku nonton sekilas-kilas kisah ini juga, dek..
    Belum nonton full karena aku pikir ini kisahnya satire yaah...ternyata bener.
    Lucu thriller jadi menegangkan.

    BalasHapus
  10. Aku belum selesaiii nih mba nonton yang ini. Memang seru pisaan yaaa dan intriguing

    BalasHapus
  11. Wkwk ceritanya gokil banget! Ada cafe di tengah hutan lalu berpetualang pakai wedding dress! Seru banget ceritanya kaaa

    BalasHapus
  12. Aku kok bingung ya mengikuti penggalan-penggalan cerita di atas hehehe... Nyampur-nyampur semua ya kisahnya. Tapi seru juga nih untuk diikuti dengan berbagai kejadian unik yang ditampilkan.

    BalasHapus
  13. Udah lama bgt ak ga lihat film ,keseringan nont drama korea mulu nih aku kwkwk. Boleh jg nih ak rekomen in ini ke tmn ku yg suka film2 kayak gini

    BalasHapus
  14. Unik jln ceritanya ada kafe ditengah hutan dan jalan2 pake wedding dress...ini seru sih

    BalasHapus
  15. Ternyata ini kocak ya pilemnya? Aku pikir dr judulnya bakalan agak serius dan bikin mikir hehe.
    Tapi tetep ada pesan/ hikmah yang bisa diambil ya hehe

    BalasHapus