Selamat 4 Tahun Sayangku

 

anniversary-4-tahun
*love sign*

"yang bismillah banget kita menjadi orang tua yah di tahun ini"

Sebuah kata-kata yang menyimpan banyak arti dan juga pemaknaan yang begitu dalam. Ada sebuah pengharapan, ada sebuah tugas yang memiliki tanggung jawab dan ada juga kepasrahan. Saat sedang hancur-hancurnya, seperti mempertanyakan, 

kenapa harus aku ya Allah

Aku mendapatkan nasehat yang panjang dari papah, hari itu, aku menangis tersedu-sedu dengan sangat kepada papahku. Aku bilang, ekspetasiku setelah menikah adalah bisa hamil seperti timeline kebanyakan orang namun aku pada akhirnya adalah pejuang dua garis, dan aku butuh waktu untuk bisa menerima itu semua.

Hingga pada suatu keadaan yang membuatku tersadar, bahwa tidak semua bisa kuraih dengan timeline dan waktu yang aku buat sendiri. To good to be true katanya, tidak seperti itu. Dan sampailah ke tahap aku sama suami benar-benar bisa menikmati masa-masa perjuangan berdua kami ini secara bersama-sama, dilalui dengan sama-sama, tidak ada yang berat merasa berjuang sendiri lalu yang lain leha-leha.

Ya, 4 tahun pernikahan ini mengajarkan bahwa cinta kasih suami kepada istri itu bisa beda-beda. Suami ternyata bukan tipikal yang suka memberikan surprise atau hadiah, karena semua keuangan aku yang mengatur dan seharusnya aku bersyukur akan hal itu. Suami juga bukan tipikal romantic person, yang tiba-tiba memberikan kata-kata manis, dan kadang kata manisnya adalah jokes yang membuat aku ngga bisa membedakan, apakah itu pujian beneran atau bercandaannya dia.

Suami ternyata orang yang membehasakan cintanya lewat mengantarkan aku pergi kemanapun tujuan aku saat itu, ternyata itulah bahasa cinta dia. Dan karena ada cafe di rumah, dia semakin aware akan pekerjaan rumah dan bersama-sama untuk mengerjakannya. One small step, tapi aku sangat mengapresiasinya. 

4 Tahun Itu....

Aku lagi susah payah juga untuk menuliskan hal ini di blog, mungkin karena sudah lama ngga bercengrama di blog, rasanya kayak kaku haha, ngga bisa sat set sat set ni. Tapi lagi mau dirutinkan banget untuk biasa sharing di blog, karena hanya blog lah menurutku tempat mengemas cerita dengan rapih dan urut.

Kalau menurut aku 4 tahun itu sama seperti perjalanan, aku sama suami masih terus berada dalam kendaraan dan perjalanan yang panjang. Sama-sama dalam satu kendaraan untuk melihat dan menemui berbagai macam keadaan yang ada di perjalanan, di depan mata kita. Melewati rintangan ini day by day nya pasti akan berbeda, karena fitrahnya manusia itu bertumbuh akal pikirannya, aku berharap, aku semakin dewasa dalam menyikapi sesuatu hal, baik yang menyenangkanku atau yang membuat aku kecewa.

Semakin bersyukur dan merawat apa yang ada di hadapanku sekarang ini, stop untuk merasa insecure dan membanding-bandingkan kehidupan aku dengan orang lain yang nampak semuanya baik-baik saja, karena sesungguhnya kehidupan itu tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan milik Allah.

Aku juga semakin ingin untuk bisa mendekat kepada Allah, kadang suka termenung sendirian, bahwa mungkin aku lagi jauh sama Allah, padahal Allah selalu dekat. Merasa nyesek akan hal ini dan sedang aku prepare untuk memperbaiki diri.

Di tahun ini juga aku semakin belajar bahwa yang terkuat adalah gimana kita dan pasangan kita, yang lain hanya penonton dan penyorak saja. Ini artinya, segala masukan yang datang dari orang tua, saudara atau ipar kalau baik ya diterima dan bukan berarti langsung di aplikasikan. Karena aku tipikalnya tuh pengen buru-buru menerapkan apa yang orang lain bilang itu benar, padahal belum tentu cocok dengan rumah tangga aku sendiri, karena ini yang jalanin aku berdua dengan suami dan keputusannya tetap balik lagi kepada aku dan suami. 

Aku setuju sih kalau menikah itu ya dunia milik berdua dan yang lain bye, karena memang benar adanya kalau mereka ngga bisa intervensi untuk ikut maunya mereka dong ya. Jadi di tahun kedepan aku ngga bakal musingin kata-kata orang yang kenapa ini kenapa itu, karena sejatinya mereka ya ngga tau kehidupan rumah tangga aku kayak gimana.

The Best Wishes for next...

Kalau bicara harapan, pasti baik-baik dong ya. Aku mau menjadi orang yang pandai bersyukur, ngga nyakitin orang dan yang pastinya punya dampak positif buat orang lain. Aku juga belajar untuk mengelola emosi aku, karena aku akan menjadi seorang ibu yang masya Allah emosinya benar-benar Allah uji dengan sedemikian rupa. 

Allah mengujiku dengan menjadi pejuang dua garis ini mungkin saja Allah ingin melihat titik dan batas kesabaran aku sampai mana. Ikhtiar yang kami berdua jalankan, cara menyikapinya, day by day dengan segala prosesnya pasti dan aku yakin banget Allah melihat itu semua dan aku sadar bahwa aku sedang dipersiapkan.

Bismillah aku belajar untuk banyak hal, semoga aku selalu menjadi pribadi yang terus bertumbuh dan semangat untuk belajar hal-hal baru. Happy anniversary ke empat tahun ya sayangku!

Tidak ada komentar

Posting Komentar