Cara Self Talk Ala Grandys


self-talk


Tentang self talk, jujur aku lupa kapan terakhir aku self talk sama diri aku sendiri. Terkadang, kondisi penuh tekanan sana-sini dan rasanya mau meledak, biasanya aku berdiri di depan kaca dan berdialog dengan diri sendiri sambil menepuk pundak dengan cara butterfly.

Dialog aku cukup singkat sih. Dan aku kalau kayak gini tuh jadinya gampang nangis, entahlah makin bertambah umur, aku ngerasa makin sensitif banget jadi gampang ngeluarin air mata. Di cermin aku bilang, bahwa orang yang ada di hadapan aku ini orang terbaik, orang pilihan Allah yang sedang menjalani hidupnya sesuai skenario Allah. Ngga apa-apa banget kalau ada hal yang ngga sesuai sama maunya kita apalagi yang sudah kita rencanakan dari jauh hari, dan berharap hasilnya terbaik tanpa ada error.

Error nya kejadian dalam hidup kita ngga bisa kita prediksi bukan? Misal di hari ini lagi ng-down karena ada client yang super banyak mau dan kesabaran kita udah tipis banget nih. Biasanya aku melipir ke toilet untuk cuci tangan dan bercermin. Nah di cermin itulah aku ngomong sama diri aku, nanya kabar aku gimana dan selama ini aku sudah cukup kuat kok mengambil peran penting atas diri aku, suami, orang tua, keluarga bahkan teman-teman.

Self talk ini menjadi area penguatan diri sendiri dari hiruk pikuk realitas dunia yang ingin menenggelamkan kita. Afirmasi positif selama ngelakuin self talk itu yang dibutuhkan. Terkadang, kita hanya perlu dikuatkan oleh diri kita sendiri kalo kita ya kuat dan udah ngelakuin hal luar biasa.

Semakin bertumbuh seseorang, aku rasa self talk ini selalu dibutuhkan. Terkadang jangan sampai self talk membuat kita malah merasa insecure dengan memvalidasi kalau emosi negatif kita diikutin. Memang harus ada batas dengan terus positif vibes agar afirmasi yang keluar saat self talk juga tetap positif.

Tapi, terkadang aku self talk nya juga lewat tulisan sih. Biasanya aku bikin dalam bentuk status atau tulisan langsung di buku diary aku yang kadang keisi dan kadang kosong haha. Padahal sayangggg banget kalo buku diary dibiarkan kosong dalam satu hari tuh, progress kehidupan kita seperti tidak ada yang rekam kalau bukan diri kita sendiri.

Self talk juga jadi ajang curhat ke diri sendiri sambil nasehatin diri kita juga

Emang apa aja sih yang aku bahas kalo lagi ngomong sama diriku sendiri?

- gajauh-jauh pas lagi down nya akan sesuatu di kehidupan, aku pasti akan "mencari kekuatan diriku sendiri"

- saat mendapatkan kebahagiaan, aku melihat cerminan diri yang begitu sumringah bahkan tatapan mata yang ngga bisa bohon kalau hal itu menjadi sesuatu yang menyenangkan

- saat sedang mengerjakan sesuatu yang aku ragu, apakah aku sudah betul mengerjakannnya dan ngga yakin akan diriku sendiri

Dengan self talk, rasanya semua hal itu dapat terurai dengan runtut dan juga merasa bahwa diri aku ga sendiri, ada kekuatan besar yang membersamai kita yaitu diri kita sendiri yang selama ini ngga banyak kita ajak ngobrol. Sama seperti pasangan, keluarga dan teman, jika diri sendiri serasa tidak dianggap, tidak bertemu atau bertegur sapa sekadar menanyakan kabar setiap harinya, mereka akan semakin menjauh dan hal itu tentu membuat kepercayaan diri kita terkikis, karena merasa ngga ada diri kita seutuhnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar