Elaborasi dengan Kaum Millenial dengan "Waqf Wave" by Rumah Zakat

Assalamualaikum sobat muslimah kesayangan aku semuaaaa. Semoga kabar baik ataupun kurang menyenangkan pada hari Selasa nan cerah ini tidak mengurangi rasa kebersyukuran kita atas segala nikmat luar biasa dari Allah ya. Terkait dengan rasa syukur nih, alhamdulillah banget aku selalu reminder diri aku untuk selalu belajar bersyukur. Ingat tentang anjuran kalo kita bersyukur dengan apa yang ada di hidup kita, insya Allah, Allah akan menambah nikmat berkali-kali lipat menurut apa yang terbaik bagi Allah. Sudah selayaknya aku sebagai umat muslim, dengan cara bersyukur ini tepatnya sebagai kaum millenial (karena kelahiran 94 ya, jadi masih masuk hehe) aku bisa membelanjakan harta aku di jalan Allah.

(Launching Gelombang Wakaf oleh Rumah Zakat)


Alhamdulillah pagi ini di Lantai 7, GoWork FX Sudirman, aku bisa mengikuti acara launching Gelombang Wakaf yang diadakan oleh Rumah Zakat untuk pertama kalinya. Saat memasuki acaranya, aku registrasi terlebih dahulu dan disitu ada beberapa banner yang menarik perhatian aku diantaranya

(Ternyata! Monas! Emas Monas!)
Nah, kebayang ga selama ini emas yang ada di Monas adalah hasil dari wakaf? Sama, aku juga engga haha. Berikutnya adalah
(Ternyata Jamaah Haji di Aceh juga!)
Dana tambahan haji 20M bagi jamaah Aceh, wah kok bisa? Ternyata mendapatkan dana tambahan haji dari wakaf produktif Habib Bugak Asyi. Dan terakhir adalah sohabiyah dari Nabi Muhammad, yaitu Utsman bin Affan yang mewakafkan sumurnya kepada kaum muslimin dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar sehingga dapat dibelikan kebun kurma dan hasilnya dibagi menjadi dua. Yang pertama untuk disodaqohkan kepada fakir miskin dan sisnya untuk ditabung. Tabungan Ustman ini masih ada dan terus bertambah sampai sekarang lho. Masya Allah begitu mulianya bentuk wakaf yang telah diteladankan dari jaman sohabat Nabi Muhammad ini ya.

Dengan adanya gerakan Gelombang Wakaf ini ini membuktikan adanya movement yang terus dilakukan karena menunjukkan ekonomi syariah yang memainkan peran dalam pembangunan di Indonesia ini. Hal ini berkaitan langsung dengan visi dari Rumah Zakat ini dalam melakukan gerakan ini yaitu filantropi kemanusiaan dan pemberdayaan. 

Bentuk dari filantropi kemanusiaan sendiri seperti pembangunan rumah sakit, klinik sedangkan pemberdayaan dalam bentuk pembangunan desa berdaya. Oleh sebab itu aku punya tanggung jawab besar sebagai kaum millenial dalam memberikan kontribusi memanjukan Indonesia dalam meminimalisir gap 2% dalam kesenjangan pertumbuhan ekonomi ini adalah dengan memajukan sebuah desa. Jika untuk kota, yang perlu konsentrasi adalah di angka penganggurannya. Jika kita berhasil menyelesaikan permasalahan ekonomi di desa, sama saja mengurangi sekitar 40% permasalahan ekonomi di Indonesia. Wah, lumayan signifikan kan guys!

(source:from my oppo)
Kenapa harus desa banget yang dituju? Karena, kesenjangan 2% itu berasal dari titik-titik desa yang perlu sekali dilakukan dorongan dalam memberdayakan Indonesia. Hal ini menjadi bukti tersendiri bahwa kurangnya edukasi kepada publik dan masyarakat dalam mengenal wakaf ini. Semakin terbuktikan kepada saya sendiri, yang mengenal wakaf dalam bentuk properti yang besar dan pasif, seperti masjid atau tanah kuburan bahkan dalam bentuk charity. Padahal dalam aturannya, wakaf dapat berbentuk uang, emas, mobil atau barang lain untuk kepentingan sosial. Nantinya akan di kelola dengan baik oleh nazhir sehingga itulah yang disebut sebagai wakaf produktif untuk bangsa dan negara kita.

Berdasarkan presentasi dari data BWI (Badan Wakaf Indonesia) bahwa potensi wakaf mencapai 180 Triliun dan baru dimanfaatkan mencapai 400 Milyar di tahun 2018. Wah, sangat potensial jika movement ini sangat-sangat diviralkan, begitu istilahnya untuk pendekatan kepada kaum millenial. Sehingga gelombang wakaf ini diharapkan bisa menjadi tsunami ini menyasar pada kaum millenial yang jumlahnya 40% kurang lebih dari total keseluruhan penduduk Indonesia.

Selama ini saya mengenal secara familiar dan sudah dilakukan juga seperti zakat, sodaqoh dan infaq. Tidak seperti wakaf yang  yang tidak ada nisab nya sehingga semua orang bisa berwakaf . Oleh sebab itu dalam presentasinya pagi ini, pak Nur Efendi (CEO Rumah Zakat) akan melakukan aktivasi dengan media sosial dan membentuk komunitas agar pendekatan kepada kaum millenial ini semakin terasakan.
(Pak Nur-CEO Rumah Zakat)


Pak Nur juga berharap pada tahun 2023, saat revolusi muslim sedang berlangsung, Indonesia berada pada stage 4 dalam Waqf Blueprint, yaitu Managing Waqf as a Vital Financial Instrument seperti pembangunan jalan tol, pembangunan perkantoran dan perumahan dalam keuangan yang islami. Dan stage 1-3 nya itu adalah sebagai berikut:

  • S.1 Managing Waqf as a Charity
  • S.2 Managing Waqf as productive asset, seperti pada layanan publik seperti rumah sakit dan klinik, pertanian, sekolah dan islamic center. 
  • S. 3 Managing Waqf as a Real Bussines Sector yaitu berupa elaborasi dengan instrumen yang ada
(Pak Nur saat menyampaikan materi step peluncuran GW)


Dan sebelum proses pengesahan dari launching gelombang wakaf ini, pak Nur memberikan step-step dari peluncuran gelombang wakaf ini sebagai berikut:
  • Launching GW 
  • Digital activation 
  • Public activation 
  • Roadshow GW d 18 provinsi -5.323 desa berdaya, 200 H lahan produktif, 50.000 UMKM sekolah klinik dan rumah sakit


(Mba Selly dan anaknya yang super gemas)

Selanjutnya adalah yang paling dinanti, karena kita kehadiran mba Selly Geovanni sebagai owner dair Batik Trusmi. Mba Selly memaparkan tentang perjalanan bisnisnya dalam kurun waktu kebelakang bahwa kita tidak perlu takut akan keputusan yang telah diambil. Karena dari ceritanya ini, dulu mba Selly menikah dengan suami di umur 17 tahun dan menjalani bisnis batik ini benar-benar bikin aku terharu dan semangat aja, kalo semuanya itu memang ada waktu dan kita harus siap dan menerima semua proses manis dan getirnya itu. Hingga pada suatu fase, mba Selly mendapat ujian bahwa dua dari tiga tokonya tutup, dan bersama dengan suami, mba Selly mengetuk pintu lain dalam berupa menjalankan wakaf ini. Masya Allah ya sharing nya ini, bikin aku tergugah untuk jangan sampai mencintai dunia dan melewatkan hal-hal dalam mengalirkan rezeki kita kepada orang lain, yang mana dalam rezeki kita itu ada hak orang lain.

(Selamat menggelombangkan Wakaf!)

Dan proses launching ini pun ditandai dengan penandatanganan oleh pak Nur, mba Selly. Rame dan seru banget, hati aku juga menghangat karena proses menuju movement yang sangat mulia. Demikian hasil proses launching gelombang wakaf yang penuh khidmat dan juga menjadi bahan refeleksi bersama dalam menelaah kembali tujuan hidup kita di dunia ini. Terima kasih banyak buat tim Rumah Zakat dan semoga dengan adanya pemberitaan di media sosial ini, insya Allah gelombang yang diharapkan menjadi tsunami wakaf ini mengena bagi para pembaca untuk melakukan wakaf ini demi keberlangsungan dan tentu kebarokahan dunia akhirat. 


11 komentar

  1. Wakaf ini investasi dunia akhirat ya. Di dunia bermanfaat buat orang banyak, di akhirat jadi pahala yang terus mengalir. Andai semua orang sadar akan wakaf dan juga zakat, tentunya di dunia ini ga akan ada lagi tuh sistem pajak..

    BalasHapus
  2. OMG ku kagum padamu selalu aktif di setiap kesempatan *.*

    BalasHapus
  3. Keren nih acaranya. Dan keren juga programnya. Soalnya, sejauh ini, wakaf tuh identiknya sama orang tua yang udah mandiri dan berpenghasilan besar sehingga sudah punya banyak tanah untuk berwakaf. Padahal wakaf gak hanya dengan harta tetap yang nilainya besar saja, ya.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah eventnya sekalian dakwah yah say. Dapat mengingatkan kita terjadap jasa Rasulullah dan Sayidina Umar. Semoga banyak kaum millenial yang melek akan wakaf yah setelah acara ini berlangsung

    BalasHapus
  5. Eventnya bagus banget ya teh. Seneng deh kalo punya kesempatan dateng ke acara-acara gini

    BalasHapus
  6. Aku baru tau juga emas monas itu wakaf. Hhe.
    Keren ya programnya ini, anak2 nuda jadj lebih antusias untuk menyisihkan rezekinya ke wakaf. Lumayan nabung untuk masa depan akhirat hehe

    BalasHapus
  7. Sangat menginspirasi. Membaca cerita event ini sungguh merinding

    BalasHapus
  8. Baru tau juga mba kalau emas yang monas dari Wakaf

    BalasHapus
  9. Sekarang wakaf jadi semakin mudah ya. Siapa saja bisa wakaf.

    BalasHapus
  10. Masyaallah keren ini acaranya, keren ini programnya. Jujur aku baru tau ada ini. Semoga dengan artikel yg kamu tulis ini, jadi ladang pahala juga ya karena udah bantu menyebarkan ❤

    BalasHapus
  11. keren banget acaranya..
    ajakin ding teh ke acara yg berfaedah seperti ini hehehe

    BalasHapus