Tentang Membandingkan Anak, Pelajaran Sangat Berharga

tips-tidak-membandingkan-anak
Percayalah setiap anak memiliki potensi di dalam dirinya. Tugas orangtua adalah terus support dan memberikan doa-doa terbaik untuknya.

 


Bismillah, aku nulis ini insya Allah udah lebih ikhlas dan bisa mengambil pelajaran karena sudah berlalu juga. Aku sih lebih kepada menjalani hidup yang aku percayai, karena manusia diciptakan untuk bisa berpikir dan bisa mengambil keputusan. Toh, kalau keputusan untuk saat ini dinilai gagal tidak berhasil, bukan berarti akan gagal selamanya bukan?

Aku di sini jadi belajar banget sih, gimana ilmu parenting agar jangan sampai anak-anakku nanti terkena gangguan psikis atau sekarang dikenalnya dengan mental health ya. Karena kondisi ini tuh bikin seseorang jadi trauma, jadi kepikiran dan selalu terbayang-bayang bahwa apapun yang dia lakukan selalu salah atau tidak berhasil.

Dalam hal kecil, kita harus kurang-kurangin untuk bilang 

"Ah, si A udah bisa nyetir masa iya kamu belum bisa-bisa juga"

Atau yang lebih ekstrem menurutku adalah membandingkan kesuksesan seseorang, dari satu orang dengan orang lainnya. Yang jalan hidup seseorang aja udah beda, lho. Mau disamain kayak gimana sih. Anak kembar aja udah beda kok takdir dan qodar hidupnya. Ngga bisa, kita tuh ngga bisa seperti itu. Jadilah orang tua yang bijak, dengan support apapun pilihan anaknya. Yang diyakini oleh anaknya, bukan malah menceritakan kesuksesan anak-anak lain lalu diri kitalah yang dibawa-bawa, kalau bukan perbandingan, apa coba namanya.

Baca Juga: Bagaimana Keluarga Bapak Maman Menghadapi Konflik

Ya okelah, mungkin learning masing-masing keluarga beda-beda, ada yang berhasil dengan harus ada pembanding, biar anak tersebut muncul semangat, untuk bisa lebih maju 1 meter lagi dari anak yang sudah lari sejauh 10 meter. 

Just sharing no to judgement

Aku tuh udah di level gerah deh, makanya ingin menuliskan argumentasiku soal membandingkan anak. Kabetulan aku lahir dari keluarga yang sangat supportive, dan aku dua bersaudara, artinya aku memiliki saudara dan adikku adalah perempuan. Kalau mamahku mau, beliau bisa loh membandingkan antara aku dan adikku. Tapi kedua orang tuaku tidak melakukannya, karena papah pernah bilang. Setiap anak itu akan ada potensinya, sekecil apapun itu potensinya bahkan nyaris tidak tampak potensinya, percayalah anak itu adalah anugerah dari tuhan yang sudah diberikan kelebihannya masing-masing. 

Jadi tidak eloklah membandingkan dan perbandingannya sangat tidak apple to apple, wong yang dibandingkan ini adalah manusia. Manusia adalah makhluk yang berakal, kompleks dan sangat dinamis. Detik saat ini okelah keadaannya semrawut, namun ia memiliki pengalaman bahwa mengambil air wudhu dan menunaikan sholat akan meredakan hatinya, bisa sedikit lebih tenang. Apa hal ini akan sama dengan orang lain yang mengalami kesemrawutan dalam hidup lalu memilih jalan ke arah yang buruk? Engga kan?

Jadi apa dong untungnya seorang orang tua untuk membandingkan.Ditulis oleh Parenting First Cry,

ketika anak sering dibanding-bandingkan, maka kepercayaan diri anak akan semakin menurun. Oleh karena itu, saat kepercayaan dirinya mulai menurun, dari mana ia dapatkan kekuatan untuk bangkit dan bisa keep going?

Came on, para parents biar bisa sadar dan putus mata rantai untuk membadingkan dengan anak. Ingatlah, bahwa anak itu butuh sentuhan kasing sayang bukan hanya fisik, tapin melalui tatapan, ucapan dan kata-kata yang baik. Walaupun kesannya cuek, dan ngga bisa buat kata-kata yang indah, bisa memberikan pujian walaupun itu hanya sedikit. 

Ada pepatah yang aku kutip bagus sekali dan bisa jadi reminder untuk kita semua agar bisa sama-sama belajar untuk menjadi pribadi yang berhati mulia dan dapat mengajarkan kepada anak-anak kita betapa berharganya rasa kasih sayang dan cinta kasih yang tulus,


Anak di pangku dilepaskan beruk di Rimba disusukan
.Aku menulis ini sebagai bentuk reminder ketika menjadi orang tua bukanlah perjalanan yang mudah. Namun ada beberapa hal yang bisa kita kondisikan secara mindfull dan bisa lebih bijak, sehingga tidak ada luka-luka yang tergores dari hati anak-anak kita nanti, walaupun rasa sakit saat menjalin relasi ataupun berkeluarga sudah pasti ada dan terjadi. Terima kasih sudah membaca dan kalau ada yang mau berbagi cerita, silahkan di kolom komentar, ya!

Tidak ada komentar

Posting Komentar