Berbagi Pegalaman Menulis ODOP (One Day One Post)

ODOP-membuat-peluang-baru-dalam-dunia-kepenulisan
(ODOP dan kegiatan menulisku sebagai blogger. Dokpri)

Hai selamat pagi, menyambut hari ini pas banget lagi trending mengenai PSBB Jakarta yang akan diadakan tanggal 14 September 2020 lagi dan semoga kita semuanya sehat-sehat ya. Keadaan paling hebat menurutku saat ini adalah mampu bertahan, karena bertahan itu sulit. Iya gak?

Terakhir aku menggunakan transportasi umum itu ya ketika Februari dan menjadi event offline terakhirku hingga gatau kapan pandemi ini akan usai. Memang memutuskan untuk freelance dan menerima job-job dari rumah, aku tentu mendapatkan peluang yang tidak terlalu banyak karena kondisinya lagi serba terhimpit kayak gini.

Kenapa Grandys Menulis? Emang Penting? Emang Oke? Emang Berfaedah?

Begitulah kumpulan dari berbagai macam respon yang tau kalo aku ga akan pernah nyerah sama keputusan aku untuk menulis. Kegiatan menulis bagiku itu kayak separuh dari jiwaku. Aku menyukai menulis awalnya karena suka baca. Buku bacaan yang menjadi favorit adalah majalah Bobo dan berlanjut ke novel remaja hingga novel romance favoritku. 




Menulis itu sendiri sudah aku abadikan dalam blog masa-masa remajaku, kisah kasih di masa kuliah hahaha. Dan alhamdulillahnya aku sudah lupa password dan ada waktu hiatus cukup lama dari blog itu sendiri ke Tumblr lalu Instagram.

Menemukan keinginan menulis di blog itu ketika ingin mengabadikan jurnal persiapan pernikahan dan serba-serbi kehidupan berumah tangga. Tentu tidak menebar aib ya, ingin membagikan pengalaman yang dirasakan oleh hati dan juga harapannya dapat membantu orang lain yang gak tau jadi tau, sesimple itu sih.

Menulis Itu Membuka Jendela Peluang Yang Sangat Banyak, Jadi Tertarik Kan?

Makin lama peluang itu nyata dari menulis blog ada kesempatan besar yang tak terduga, diminta review sana-sini dan hal itu terkadang membuat sedikit pressure buat diri aku pribadi tidak bisa menulis dengan lepas. 


Harus terkait aturan dengan A B C D hingga pernah dalam beberapa bulan aku tidak menulis blog sama sekali. Isinya cuma rebahan dan tepat ada di satu titik yang aku gaboleh gini-gini aja. Akhirnya bangkit dan kesempatan untuk belajar daring di masa pandemi ini terbuka sangat lebar, tinggal kita menyesuaikan kapasitas dan juga ruang untuk management waktu.

Awal Bertemu Dengan Konsep ODOP Dalam Kegiatan Membuat Konten dan Menulis


Jadi gini guys, aku itu persoalan ODOP udah mengenal dari tahun 2015-an saat mengikuti beberapa program menulis (lebih ke menulis buku). Saat itu fokus hanya pada tulisan dan tulisan, seiring berjalannya waktu, tepat di Agustus 2018 aku menikah dan disitulah aku mulai imengaktifkan blog ini.

Blog ini ga langsung berdomain sendiri, aku mengisinya untuk ikut berbagai macam program komunitas blogger di Indonesia, salah satunya Blogger Perempuan yang di beberapa kesempatan selalu membuka challenge untuk para blogger membuat ODOP.


Awal-awal selalu bersemangat sehingga mendekati hari ke-20 aku dengan segala rutinitas dan belum bagus dalam management waktu, akhirnya menjadi orang yang tertinggal dan begitu juga dengan cerita ODOP-ODOP di tempat lain.

Hingga pada sebuah kesempatan aku ga berani tuh buat ambil challenge ODOP dari komunitas manapun karena selalu berujung ditinggalkan, ketinggalan, dan tidak selesai, sakit kan kalo gitu haha. 

Ketika blogwalking, aku tertarik dengan salah satu postingan blogger soal konsep ODOP yang diadakan oleh kelas ODOP dan langsung aja daftar agar semangat ngeblog aku terus ada.

Walaupun kerikil mulai dari keraguan ingin migrasi ke Wordpress, kalah lomba, beberapa hal teknis dalam blog aku yang masih banyak diperbaharui ini bikin pusing, akhirnya ku putuskan aja lah ikutan ODOP di kelas ODOP ini.

Manfaat ODOP yang aku rasakan

Ya walaupun aku menjadi orang yang gagal, tentu aku bisa membagikan beberapa hal yang setidaknya sudah pernah aku lewati. Jadi ODOP itu bikin penyegaran tersendiri dan sinyal-sinyal untuk bisa bercerita itu tergugah dengan sendirinya.

Ga ada namanya stuck atau kehabisan ide, yang ada ide itu tumpah ruah di kepala dan tinggal nunggu eksekusinya aja (lebay sih haha). So, manfaatnya ODOP ini versi aku:
  1. Menjadi sebuah warisan yang akan terus ada dan dapat dibaca kapanpun (asalkan tau link dan juga password) akibat ODOP ini.
  2. Menjadi penyegaran memori ketika suatu waktu kita berada pada titik terendah dalam hidup, membaca tulisan kita lagi di waktu yang berbeda, memunculkan penghargaan diri yang luar biasa
  3. Sebagai alur dalam penyelesaian masalah, karena manusia ga lepas dari masalah, makanya menulislah.
  4. Sebagai media komunikasi, jika komunikasi verbal tak mampu menyelesaikan. Ini sangat efektif ketika bermasalah dengan seseorang namun tidak bisa kita selesaikan, kita membuat semacam benang merah dan memetik hikmah dari permasalahan tersebut karena ODOP biasanya ada yang bertema.
  5. Memunculkan pengunjung secara organik karena tema yang kita bahas dekat dengan keseharian, yaitu saling bercerita yang artinya sama dengan membangun engange antara pembaca dengan penulis karena apa yang sudah kita bahas, paling tidak mampu menguraikan permasalahan hidup mereka yang saat ini sedang ia hadapi
  6. Menuntaskan deretan panjang draft-draft di daftar blogpost, yang mau tidak mau harus dieksekusi dan menjadi tabungan konten untuk mempersiapkan ODOP. Dengan ikut ODOP, ketiga draft yang teronggok begitu saja akhirnya bisa ke post, dan ini membanggakan sekali haha.
  7. ODOP memiliki kekuatan konten yang otentik untuk bisa memunculkan teori-teori yang hanya kita sendiri yang bisa menciptakannya, bayangkan kita bisa menjadi seorang ahli karena memunculkan teori tersebut
  8. Rutin update isian blog agar tidak penuh dengan kategori sponsored post walaupun hal itu juga menjadi konten organik yang kita suka-suka mereview nya karena kita juga pakai dalam keseharian.
  9. ODOP itu bisa menjadi investasi konten yang evergreen, ada beberapa konsep atau konten yang mungkin nantinya akan menyesuaikan oleh perkembangan zaman, tinggal mau edit dan memperbaharuinya aja sih (kembali lagi yang penting niat bos!)
  10. ODOP ini tak jarang membuka adanya peluang baru lho, ga percaya, simak testimonial dari blogger senior dengan nama panggung Okti Li, aku bisanya manggilnya teh Okti

Beberapa waktu lalu saya dijapri beberapa orang mereka ngajak tawaran kerjasama. Mereka bilang artikel tulisan saya ada yang cocok dan mereka mau tanam link. 

Fee nya, lebih dari sebuah CP dan mereka pilih beberapa artikel. Selidik punya selidik mereka nyomot artikel yang organik dan beberapa lahir dari ODOP ISB ini serius. 
Jadi benar meski ikut ODOP ga ada benefit apa-apa (kata teh Ani cmiiw) tapi bakal dapat keuntungan yang tidak terduga.
Saya telah merasakannya Alhamdulillah.
 

Strategi ODOP Versi Grandys (Semoga Berhasil)


Untuk kali ini aku gamau sampai kecolongan lagi dan berlagak sok sibuk haha, jadinya aku mau meniatkan dalam diri aku sendiri kalo ODOP itu adalah sebuah kesempatan besar bagi aku pribadi untuk membuat konten yang akan menjadi sebuah maha karya.

Jadi yang aku lakukan adalah untuk ODOP bisa sampai selesai:

  • Membuat strategi menabung tulisan H-7 dan memiliki bank ide atau bank tulisan (itu lebih baik)

Kenapa ini penting? Dari ODOP-ODOP sebelumnya, aku selalu ikut di hari ke-5 bahkan ke-7 dan tak jarang pada akhirnya ga bisa menyelesaikannya. Dengan membuat tabungan tulisan pada draft yang sudah tersedia di blog teman-teman, hal ini jauh lebih memudahkan untuk eksekusi kontennya nanti
  • Atur management waktu sebaik mungkin
Aku pribadi jujur aja ga bagus-bagus banget soal management waktu ini, tapi selalu mengusahakan improve dari beragam kesalahan dan gamau ngulang di masa sekarang ini. Akhirnya aku membuat prioritas menulis ODOP ini adalah yang paling utama dan aku kerjakan selalu di pagi hari setelah suamiku pergi ke kantor.
  • Breakdown bank ide tersebut menjadi beberapa point agar bisa menjadi sub-sub judul, sehingga waktu eksekusi menjadi lebih mudah
  • Lebih bagus ketika bisa menyiapkan konten planner ya, ini sudah beserta dengan gambar atau infografis apa yang akan dibuat bersamaan dengan tulisan blog kita. Lalu juga ada data-data pendukung yang artinya kita sudah riset terlebih dahulu untuk memantapkan konten kita.
  • Jangan ngutang tulisan, ini serius sih pake banget, kalo kita sehari aja ngutang tulisan, artinya tingkat tekanan kita buat nulis makin besar karena kepikiran utang itu, sedangkan jadi ga nulis-nulis karena ada rasa berat
  • Terapkan teknis free writing, menulis dengan bebas, bagaimanapun keadaannya dengan tips dari aku membuat blank kolom dashboard tulisan kita, sehingga ga gatel nih buat dikit-dikit edit padahal tulisan belum juga selesai.
  • Selalu minta support orang-orang terdekat, karena aku di rumah berdua sama suami, aku cerita kalo lagi ikut ODOP. Walaupun dia ga ngerti persoalan ODOP ini, yang dia tau aku ada sebuah kegiatan menulis sehingga bisa excuse di beberapa keadaan untuk memberikan waktu satu jam maksimal untuk aku menulis tanpa diganggu.
Intinya sih menikmati proses yang ada, yaitu dengan dijalani, dibuat happy aja dan saling berbagi. Untungnya ODOP dari Komunitas ODOP ini membuat aku sangat nyaman karena bisa sharing dengan tema ODOP yang menjadi minat atau niche kita lalu tema wajib yang hanya ada di satu waktu dalam satu pekan.

Dan ternyata membuat nyaman lagi itu kita ga saling asing satu sama lain, ada sesi perkenalan di tiap minggunya tepat di hari Rabu malam selama satu jam berkenalan dengan semua anggota ODOP ini. Oiya ODOP ini tidak hanya untuk konten blog ya, ODOP juga bisa di share di Facebook dan juga Instagram, makanya ada squad blog, Facebook dan Instagram untuk grup ODOP nya ini.

Harapan besar aku sih bisa menggelorakan terus minat menulis, entah jadinya apa aku ini nantinya di masa depan. Apakah jadi ARTIS berkat konten blog, orang yang bisa jalan-jalan keliling dunia berkat blog, orang yang financial freedom berkat blog, atau menjadi seorang penulis yang royaltinya mengalir seumur hidupnya, we don't know.. Terpenting adalah untuk tidak menyerah untuk menulis!
Terima kasih sudah membaca dan silahkan tinggalkan komentar ya buat aku balas hehe!




7 komentar

  1. Orang-orang yang bisa ODOP di blog itu bener-bener keren deh! Kok bisa dapet aja ide setiap harinya. Pernah ikutan challenge BP nulis 30 hari aja bisa karena ada temanya, kalo ga ada udah nyerah dari awal bukan hari ke-20 lagi haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya ngide ikutan ODOP ini karena ada 40-an draft yang teronggok gitu aja di draft mba, kapan deh bisa posting. Eh beneran the power of ODOP ini sudah 5 postingan draft itu yg terpublish hehe

      Hapus
  2. salut banget sama yg telaten ikut program ODOP
    saya pernah nyoba, tapi akhirnya mengibarkan bendera putih hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. bendera putih tanda perdamaian mba Avy haha, iya sih mba kalo org yg punya segudang kesibukan kayak mba Avy, kayaknya butuh personal Assisten deh

      Hapus
  3. Odop emang seru dan banyak manfaat ya mbak..
    Tapi harus punya time management yg baik juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mba, baru ini aku bisa bener-bener nikmatin ODOP, mungkin karena waktu juga kali ya yang makin lama aku makin bisa handle dan time managemet yg meningkat, walaupun ya masih kelabakan juga sih haha

      Hapus
  4. Luar biasa sekali semangatnya, semoga kian konsisten bersama komunitas ODOP ya.

    BalasHapus