Covid-19 Ambyar: Disiplin Ciptakan PHBS dan 3M Ya!

covid-19-disiplin-3-M
(Yuk disiplin terapkan 3M: Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Memakai masker. Dokpri)


Sudah 7 bulan ini aku stay at home karena sedang pandemi yang entah kapan akan berakhir. Peningkatan rata-rata orang yang terinfeksi sejaka danya libur yang cukup panjang beberapa bulan yang lalu membuat harus diadakan lagi PSBB untuk Jakarta dan sekitarnya. 

Drama pandemi Covid-19

Sekiranya rasa was-was aku terhadap Covid-19 ini semakin menjadi-jadi saja. Benar seperti pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Riskiyana dalam gelaran webinar Kemenkes Disiplin Covid-19 ini ambayar.

Kita juga gabisa terus stay at home karena ada pekerjaan juga yang mengharuskan kita untuk keluar rumah. Ini akan sangat berpengaruh kepada kestabilan perekonomian tidka hanya dari circle keluarga saja, tapi dalam hal perekonomian negara akan sangat berdampak sangat besar. 

Okelah kita usahakan untuk membuka sampingan seperti berjualan online, menggerakan hal-hal yang bisa dimaksimalkan disaat pandemi ini untuk tetap bisa menghasilkan, tentu tidak mudah juga, belum lagi mencari pasaran dan juga adanya keterbatasan modal.

Aktivitas kita dari rumah aja ini sebenarnya tidak ada salahnya, semua hal dilakukan dari rumah karena kecanggihan teknologi saat ini sudah mumpuni, anak-anak bisa melakukan sekolah dari rumah, pekerjaan yang bisa dari rumah dan kegiatan keagamaan juga dilakukan dari rumah saja.

Terasa melewati bulan Ramadhan, Idul Fitri dan juga Idul Adha yang adanya pembatasan, tidak bisa mudik dan semuanya itu sudah terangkum dalam 7 bulan menuju bulan-bulan entah kapan akan berakhir.

Riuhnya sosmed, melihat rate rendah masyarakat untuk bisa disiplin

Melihat riuhnya laman sosial media sebagai tempat orang-orang beraktivitas di dunia maya, tak lepas dari berbagai kontroversi dan juga belum disiplinnya mereka untuk menghalau Covid-19 dari dirinya sendiri, keluarga dan juga lingkungan. Banyak yang menganggap remeh dan perlahan aku sendiri sadar, tidak ada rasa disiplin ini bisa jadi bahaya buat kestabilan dan juga titik terang dari pandemi ini akan berakhir.

Senangnya aku bisa kumpul virtual dalam upaya membangkitakan rasa awareness mereka akan virus Covid-19 ini yang nyata adanya, bahkan aku yang sedari awal melihat trend angka yang naik, tidak tau pasti juga berapa angkanya, tapi kengerian itu hadir saat makin terus naik secara signifikan dan yang terkena itu sudah ada di circle-circle terdekat lho. 

Baca Juga: Peluang di Era Pandemi, Banyak yang berkreasi dengan masker!

Oleh sebab itu hadir di webinar yang akan ada tiga narasumber kompeten, ada dr. Rizkiyana Sukandhi Putra, M.Kes (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI), Dr. Rose Mini Agus Salim, M.Psi. (psikolog) dan juga Wardah Fajri, S.I.Kom (Founder Komunitas Bloggercrony). 

Membahas disiplin agar Covid-19 ambyar yang menjadi tema di hari ini tak terlepas juga dari peran stakeholder terkait seperti tenaga kesehatan, issue mental health dan juga peran sebuah komunitas tentunya.


Sebarkan 3M agar Covid-19 Ambyar

Istilah displin diri agar Covid-19 ini ambyar rasanya lebih familiar buat kita sosialisasikan ke masyarakat, karena ambyar ini seolah-olah sudah jadi tagline yang di populerkan oleh alm. Didi Kempot dalam tembangnya. Nah, kalo kita ngomongin disiplin, kita gabisa meminta sekelompok masyarakat untuk selalu bisa disiplin kalo bukan dari diri kita sendiri.

Jadi memulai sebuah langkah kebaikan memang dari diri kita sendiri yang sudah konsisten persisten maka dilihat oleh orang lain, bagaimana menggerakan mereka untuk mau disiplin, terutama dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

dr. Rizkiyana menjelaskan bahwa,
"Covid-19 ini membuat adanya gangguan pada saluran pernapasan dan juga radang paru-paru (menyerang utama). Serta disebabkan oleh infeksi Severe Acurate Respiratory Syndrom Coronavirus 2 (SARS-COv-2) Lalu Covid-19 ini menginfeksi kepada Alveoli (Fungsi daripada paru-paru karbon dioksida keluar menghirup oksigen masuk ke tubuh kita). 
Dengan jalur penularan melalui transmisi droplet ketika kita bersin, batuk yang tanpa sadar sudah beredar di telapak tangan, gagang pintu atau benda-benda lainnya."

Kondisi ini membuat kita dilarang untuk saling berjabat tangan, melakukan kontak fisik, selalu jaga jarak, tidak mengusap wajah, terutama bagian mata dan hidung ketika tangan kita memegang sesuatu benda di luar sana, sebelum melakukan pembersihan dengan sabun atau hand sanitizer. 

3M itu apa sih?

Jadi gengs, 3M itu terdiri dari Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Memakai Masker. So ini diingat-ingat ya untuk kita terus bisa disiplin atas 3M ini dan bisa segera ambyar itu Covid-19 nya.

Selain itu juga pak Rizkiyana menyampaikan mengenai prosentase pemakaian masker di Indonesia ini sudah mendekati angka 80% dengan beberapa persen yang masih jarang atau kadang-kadang pakai masker dan yang tidak sama sekali pakai masker.

Untuk jaga jarak atau kita kenal dengan physical distancing ini ada data yang menunjukkan bahwa perempuan lebih mengenal mengetahui dan menerapkan physical distancing ini daripada laki-laki. Oleh sebab itu, yuk kita disiplinkan diri kita sendiri untuk bisa menyebarkan dan juga menggerakan lingkungan keluarga dan sekitar untuk perilaku taat 3M ini.

Setidaknya kita sudah melakukan adaptasi kebiasaan baru, perilaku ketika sampai rumah.

Lakukan gerakan disiplin dari rumah sebagai bentuk garda terdepan dari mencegah penularan virus Covid-19 ini dengan melepaskan sepatu sebelum masuk pintu rumah dan segera berikan desinfektan atau dicuci dengan sabun, hindari menyentuh benda luar apapun, lakukan CPTS-mandi keramas-ganti baju dengan pakaian bersih dan ketika semunya selesai, barulah kita bisa berinteraksi dan bercengkrama bersama keluarga. 

Selama stay at home baiknya kita terus menjaga dan mengurangi tamu yang datang ke rumah, selalu memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang di rumah, aktivitas fisik dari rumah dan berjemur selama 15 menit di jam 10 pagi, dan selalu menebarkan positive vibes di lingkungan rumah sehingga menghindari stress seluruh anggota keluarga.

Disiplin=Mau menerima kebaikan

Berbicara disiplin, erat kaitannya dengan bagaimana diri dan jiwa kita bisa mau menerima kebaikan dalam hidup. Seperti pemaparan bunda Romi yang ramah sekali dan juga awet muda ini, rasanya kita juga perlu ya menyadari dulu bahwa disiplin itu sesuatu yang begitu mulia lho.

Di masa pandemi seperti ini tidak hanya keadaan fisik yang terdampak, kita juga sedikit merasakan tekanan dari sisi kesehatan mental. Oleh sebab itu ketika muncul sebuah kebijakan, yang tentu tujuannya bagik untuk kita, apakah kita mau menerimanya?


Bunda Romi berfokus kepada adanya Moral Virtue. Ketika kita sebelumnya mengawali diri dengan perilaku CPTS dan juga 3M, tentu butuh namanya konsistensi baru bisa mempengaruhi lingkungan untuk terbawa hal-hal positif dan yang dianjurkan, apalagi di era pandemi seperti sekarang ini.

Moral Virtue ini dijelaskan oleh bunda Romi ada 7 meliputi:
  • Empathy: Dimana kita memiliki rasa memahami perasaan orang lain tidak bersikap acuh 
  • Hati nurani (Consciene): semua punya hati tapi apakah punya hati nurani, karena hati nurani adalah menyarakan mana yang benar dan juga salah
  • Self control: Mampu mengendalikan diri terhadap hal-hal apakah berefek baik dan buruk sebelum melakukannya
  • Respect: Jika kita ingin dihargai, pantaskanlah orang lain mendapat perlakuan yang sama untuk membuat diri mereka berharga
  • Kebaikan: Berbuat baik dengan melihat keadaan orang-orang di sekitar kita yang berhubungan dengan kesejahteraan.
  • Toleransi: Bagaimana melihat sisi individu yang tentu kompleks dan menerima perbedaan yang individu tersebut percayai
  • Keadilan: Memperlakukan orang lain sesuai porsinya sehingga tidak ada rasa keberpihakan satu sama lain
Rasanya ketika bunda Romi menjelaskan satu persatu soal Moral Virtue ini jadi bahan refleksi diri aku ini yang selama 7 bulan pandemi ini mungkin ada sikap yang rasanya terlalu egois sehingga timbul cuek bebek salah satunya jadi tidak empathy dan juga respect.

Manusia Makhluk Sosial dengan Berkomunitas, Ada Rasa Yang selalu dipupuk

Seneng banget kalo udah saatnya kak Wawa (sapaan untuk founder Bloggercrony) yang kalo ngomong itu kayaknya enak banget di dengernya dan materinya selalu kita nantikan mengenai pentingnya berkomunitas di era pandemi ini.

Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak bisa lepas dari yang namaya sikap membatasi diri terhadap orang lain, ditambah keadaan pandemi pastinya membuat berbagai sektor terasa terhimpit.

Hadirnya komunitas, baik komunitas blogger dan non blogger yang tentu harus miliki value ini disampaikan oleh kak Wawa kepada kita semua untuk bisa memberikan hal-hal konten yang awalnya berat tapi dapat diterima oleh masyarakat sebagai sebuah hal yang mudah diterima plus bisa dipraktekkan.


Di masa pandemi seperti sekarang ini, kak Wawa bersama Bloggercrony sudah melakukan banyak hal untuk bisa terus saling berbagi, support satu sama lain dan menghadirkan program yang seru banget.
 
Awal pandemi di bulan Apri 2020 Bloggercrony melakukan aktivitas sharing bersama hal-hal yang dilakukan selama masa pandemi dan berlanjut di bulan Juli 2020 untuk meramaikan timeline Twitter pada sebuah gerakan untuk membumikan pemakaian masker.

Saat itu kita posting keseruan membeli dagangan kepada para pedagang yang udah disiplin pakai masker, menggerakan perekonomian dan timeline juga rasanya lebih segar karena serentak bersama-sama dan ada value yang sedang diangkat.

Yang gak terlupakan adalah keseruan acara 17-an secara virtual dan itu diikuti secara daring oleh member Bloggercrony, dengan bisa seru-seruan sama lomba yang diadakan ini, kita bisa jadi kreatif, tidak merasa kesepian dan juga bosan.

Program yang befokus pada kesehatan mental dengan mengajak kolaborasi dengan beberapa tenaga ahli dan ini aku pernah mengikuti, rasanya jadi unek-unek ini ada yang tersalurkan gitu, legaaa deh!

Jadi buat teman-teman yang sedang baca di blog post aku kali ini jangan lupa untuk share ke teman-teman yang lain mengenai pentingnya disiplin 3M agar Covid-19 ambyar dan kita bisa menjalankan kehidupan dengan senormal-normalnya ya. Jika ada yang mau didiskusikan, boleh banget lho di kolom komentar ya!

8 komentar

  1. terima kasih kak Grandys informasinya. semoga semakin disiplin di tengah corona yang belum berakhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul kak, terapkan 3M itu ya ehehe biar makin ambyar nih covid-19 nya

      Hapus
  2. Ntah aku mo komen apa nih mbaaak.. tiap baca tulisanmu selalu sukaaaa🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai kak tengkyu so much sudah mampir dan meninggalkan jejak, aku juga suka tulisamu kak :)

      Hapus
  3. Jabat tangan ini agak sulit ya mbak, bbrp org "gak keenakan" untuk menolak kalo diajak salaman gitu :(

    BalasHapus
  4. Catet Dys eleng2 3M ojo lali, makai masker, menjaga jarak dan mencucuci tangan pakai sabun. Kalau aku sih yess ga tahu kalau abang2 di luar sana yg masih boncengan 3 lah, masih nongkrong g jaga jaraklah, masih banyak sliweran g pakai masker lah..huaaaaaa kudhu tak kapaknooo ngono hahaha

    BalasHapus