Kaleidoskop Selama Perjalanan 2019

kaleidoskop selama 2019 sebagai IRT
(Meninggalkan 2019 dan menyambut 2020 dengan bahagia pastinya! Dokpri)

Hallo everybody!

Akhirnya aku bisa juga menuliskan kaleidoskop selama 2019 ini yang sudah saya lewati plus ada resolusi yang jadi satu bagian dalam postingan kali ini biar enak aja sebagai rekam jejak HAHAHA.

Sebenernya, jujur, so mixed feeling banget mau nulis soal kaleidoskop selama 2019 ini, pasalnya takut akunya nulis yang sedih-sedih, yang drama-drama karena tidak hanya kebahagiaan yang aku rasakan di 2019 ini tapi banyak hal yang bercampur aduk menjadi satu kayak adonan bolu pisang.

So, bismillah kita mulai ya! (Eh percaya apa engga, aku meneteskan air mata lho pas mau masuk nulis bulan Januari haha, emang ya, menulis itu adalah proses healing terbaik).

1. Januari

Bulan dimana awal-awal tahun masih hangat-hangatnya dalam hubungan pernikahan (sampai sekarang juga masih alhamdulillah semoga sampai nanti) dan itu ngaruh banget sama postingan instagram dan blog aku yang roma-romanya dekat sama kehidupan rumah tangga.

Mulai mencoba dan belajar banyak dengan keputusan untuk tidak bekerja di pabrik lagi, karena jujur aja ada rasa yang berat karena bekerja selama 4 tahun lebih di Bandung (dan belum dapat achieve apa-apa) yang mulai merasa takut akan ketidakcukupan financial. Hadirnya beberapa ejekan saat pertama kali bikin video dan aku blank akan hal tersebut lalu di komen seperti mbah dukun, tak apalah itu semua aku telan karena pelangi akan hadir disaat yang tepat.

2. Februari

Super adaptasi dengan kegiatan sebagai full time freelance dan sempat denial dan kesal dengan orang-orang yang terus mempertanyakan mengapa aku tidak kerja lalalal, padahal toh belum ada anak juga. Mempertanyakan idealisme aku ketika sudah ada anak maka tidak bekerja di luar terutama di pabrik, padahal kenyataannya belum dikaruniai buah hati.

Dan mulai muncul pertanyaan-pertanyaan kapan hamil. Mencoba menenangkan hati yang berkecamuk tidak tentu arah namun selalu ada tempat bersandar dan bersujud yang terus aku syukuri. Tentu dengan support utama dari keluargaku yang bergitu appreciate terhadap apapun yang aku dapat dari ngeblog sejauh ini.

3. Maret


Dreams come true! Bisa menikmati keindahan alam dari Labuan Bajo, sebuah destinasi impian saat berencana honeymoon sama suami, namun terealisasi dengan bersama keluarga suami namun tanpa suami, lalu aku mencoba berbahagia karena emang sebagus itu dan kesempatan untuk menikmati hal ini tidak akan datang keduakalinya ketika kesempatan pertama saja aku tolak.

Aku juga mulai aktif di KIMI (Komunitas Ibu Muda Indonesia) dan beberapa postingan blog juga ada yang menceritakan tentang beberapa aktivitas dan juga challenge seru nan menantang mulai dari beberes, berdamai sama diri sendiri.

4. April

Setelah pulang dari Labuan Bajo, rasanya itu moment terbaik dan sampai-sampai ga lelah buat update dan posting tentang Labuan Bajo. Walaupun, jujur aja langsung berasa bokek habis itu haha.

Aku juga merasa sangat adaptasi dengan ritme kehidupan di Jakarta dan sempat nangis tersedu-sedu karena merasa sangat lelah dan merasa diri ini lemah, padahal orang lain kuat-kuat aja setiap hari merasakan desak-desakan dan macet di jalan tapi kenapa aku engga. Kembali lagi, semua keluh kesah aku terbuka sama suami.

5. Mei

Lebaran pertama bersama suami dan bareng-bareng, membuat aku merasa lebih berbahagia dengan buka puasa lalu sahur bersama. Dan ada rasa ketakutan ketika menghadapi hari lebaran tiba adalah pertanyaan kapan memiliki anak. Aku sempat ada rasa stress kenapa aku belum hamil juga.

6. Juni

Seneng banget karena adikku diterima disebuah konsultan dan relate banget dengan dia yaitu jurusan pengindraan jauh. Lokasinya pun di Cibinong, dan aku bersama-sama mamah sempat nginep bareng dan nemenin ade sampai hari pertama ia kerja dan fix juga jauh lagi dari mamah, dan mamah kembali lagi masih sendiri, sementara papah belum bisa balik dari Papua.

7. Juli

Merasa up and down dalam dunia freelance ini makin terasa lalu sedikit demi sedikit ada saja postingan selipan untuk bercurhat ria dan menandakan aku lagi berada pada kondisi yang tidak baik-baik saja.

Pas dengan moment suami sedang ikhtiar pada sebuah jalur BUMN hingga setelah tes fisik, dia tidak lolos. Awalnya nyesek, karena tentu aku sudah ada harapan, namun bismillah pasti akan ada jalan terbaik setelah ini. Aku pun terus menyemangatinya dibalik ada rasa teriris yang mengikuti.
 

8. Agustus

Satu tahun pernikahan, bersama-sama refleksi diri. Sering terjadi friksi yang terkadang membuat aku sungguh lelah dan ingin teriak namun aku sadar, ketemu sama suami hanya beberapa bulan dengan istilahnya, terbukanya kontak pandora dalam pernikahan aku tentu harus siap. 

Tidak hanya dia yang memiliki kekurangan, aku pun sama dan tidak hanya aku saja yang ia bisa terima masa laluku, namun aku tentu harus seutuhnya bisa berdamai dengan masa lalu dia. Aku semakin sadar, mungkin rasanya Allah belum waktunya untuk memberikan kepercayaan kepada kami berdua dalam bentuk buah hati.

9. September

Penghargaan pertama menang lomba blog di Wedding Exhibition Bekasi, walaupun juara 3 tapi merasa sangat berharga. Akhirnya tulisanku mengenai pembacanya, yaitu sang juri. Merupakan sebuah penghargaan buatku terus memacu diri untuk ikut serta lomba blog, walaupun nyalinya selalu up and down karena ada sensasi harus percaya diri banget.

10. Oktober

Menangis tersedu-sedu karena ada rasa bersalah akan sebuah jalan pilihan ini, merasa tersudutkan dengan beberapa obrolan bahkan beberapa case yang tanpa sadar aku selalu menitikkan air mata. Merasa telah mengecewakan kedua orang tuaku atas pilihan aku ini. 

Meminta kepada suami diberikan pencerahan gimana kalo aku kerja lagi aja, jadi semuanya membaik. Ditengah-tengah aku berujar seperti itu, tanpa terasa ada bagian dalam dasar hatiku tidak setuju, berteriak dengan sangat kencang bahwa aku lelah jika harus berkutat dengan pabrik lagi, membanting stir apakah mungkin. 

Lalu aku perlahan mencoba membuka hati, bahwa sebuah keputusan akan berakibat banyak dan terima lalu tak gampang mengeluh dan menyesal dari keputusan itu, seperti yang dinasehatkan papahku.

11. November

Sebuah penghargaan di tahun ini karena memenangkan lomba blog Yoforia sebagai juara utama dan auto meluk mamah dengan sangat erat. Bisa trip bareng mamah, walaupun berdua tapi itu membuat ukiran kenangan manis dan makin baper kalo merasa jauh sama mamah, mamah sendiri di rumah, tapi ga mungkin buat aku nemenin mamah. Merasa sangat baik-baik saja saat semuanya tenang dan melepaskan apa yang memang tidak bisa aku pegang.

12. Desember

Merasa orang-orang semakin sensitif ke aku, karena belum juga hamil, sampai aku diminta untuk datang ke alternatif yang diindikasikan aku ini bermasalah. Itu rasanya bukan hanya lebih dari sakit, namun ada harga diri yang tercoreng sekian persen. 

Kami berdua ingin program hamil, namun sedang kita rencanakan pada tahun depan, diam-diam seperti ini bukan berarti tidak kita pikirkan bahkan cuek. Semoga bisa menjadi refleksi terbaik dan sama-sama menjadi bahan pelajaran untuk merekomendasikan sesuatu, bisa dicek terlebih dahulu latar belakangnya seperti apa. 

Eh ternyata terlalu panjang jika dibarengin sama postingan resolusi, mungkin postingan resolusi bisa aku share di media sosial atau jangan-jangan di share di email haha. 

Pokoknya harapan aku di tahun 2020 nanti adalah bisa lebih bahagia, lebih sayang sama diri sendiri, mengurangi friksi-friksi yang berarti dalam sebuah hubungan dan mendoakan yang terbaik buat semua keluarga muda yang sedang berjuang, dan teruntuk suamiku yang akan berjuang dengan sebuah tes dimana itulah yang didamba oleh kebanyakan orang, jika memang qodarullah kamu disana semoga inilah jalan terbaiknya. Dan segera diberikan buah hati yang lucu dan menggemaskan seperti apa yang kamu cinta dan citakan ya suamiku.

7 komentar

  1. Masya Allah sist
    Padahal kalau aku liat di IG postingan dirimu ceria semua dan aku syukak
    Lanjutkam sist
    Btw pdhl nikahny juga barusan y
    Gimana aku yg baru 8 th dpt anak hiks hikss... napa y orang2 suka kepo
    Wes semangat selalu yak smoga makin sukses semuanyaaa

    BalasHapus
  2. Rangkuman 1 tahun yang begitu detail~ ikut senang dan ikut sedih bacanya. Beberapa baca kaleidoskop teman-teman blogger, semakin tersadar kalau hidup kita ternyata memang seperti roda yang akan terus berputar ya mba :>

    By the way, semoga di tahun mendatang, akan ada lebih banyak kebahagiaan yang datang di hidup mba, dan akan lebih banyak kemudahan serta jalan untuk mba meraih mimpi-mimpi yang mba punya. Semangat untuk 2020 mba! :D

    BalasHapus
  3. Semangat ya mba gak ada yang gak mungkin kalau Allah sudah berkehendak menitipkan anak pada kita, tidak perlu ditanggapi ocehan yg tidak penting dr orang lain perkara kehidupan kita, oiya saya salut sama mba karena pernah menang blog, saya malah belum pernah hihi

    BalasHapus
  4. Semangat terus ya mbak. Tiap orang pasti punya masa up and dodown-nya. Sedih boleh. Galau juga boleh. Asal jangan lupa setelahnya bangkit dengan ide dan semangat yang luar biasa ��

    BalasHapus
  5. Grandyssss, sabar yaa dan terus ikhtiar. Tahun ini masa transisi jadi freelancer. Udah kelihatan kan hasilnya menang lomba dan sepertinya kamu enjoy the process.
    Tebelin kuping Aja dg omongan orang yg menuntut ini-itu

    BalasHapus
  6. Semangat yah kak Grandys, doa yang terbaik buat kak Grandys semoga semua impian yang belum terwujud, bisa terwujud di tahun 2020 aamiin

    BalasHapus
  7. Semangaaaat mba ;). THN 2020 harus ttp optimis, think positively, selalu berdoa. Masalah anak, itu udh hak Allah semata, jd ga usah dipikirin kata orang2 yg suka nyelekit. Mereka mah cuma bisa nyinyir dan dan ga sadar nyakitin org yg mendengar. Aku prnh di posisi itu, dan skr udh ga peduli LG Ama kata2 org yg negative. Bikin stress sendiri kalo kita pikirin mba :)

    BalasHapus