Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Sebagai perempuan, berdaya itu menjadi sebuah jalan kebahagiaan. Dokpri)
Hari Ibu dan Perempuan - Menjadi perempuan yang berdaya saat ini bukan lagi dengan diiming-imingi dan menolak menjadi full time mom, tapi ketika seorang perempuan berdaya di bidang ekonom, walaupun ia tidak bekerja kantoran, dalam arti bisa memberdayakan dirinya dengan skill-skill yang ia miliki dan berkolaborasi dengan kemajuan teknologi, maka tingkat kesejahteraan seorang perempuan lebih baik.

Menurut data, angka kekerasan, perdagangan anak, perkawinan anak ini menurun angkanya ketika seseorang perempuan ini mampu berdaya dari segi ekonomi yang dilihat dari apa yang menjadi skill mereka. Dan tidak menutup kemungkinan, perempuan sendiri dapat melakukan kekerasan sebaliknya seperti yang diberitakan beberapa hari terakhir ini, perempuan yang melakukan kekerasan kepada suaminya yang mengidap stroke.



Aku sebagai perempuan, yang sudah menikah merasakan banyak sekali perasaan-perasaan yang mendekati kepada rasa tidak berdaya ketika sudah tidak berada pada pekerjaan kantoran. Merasa menjadi tidak memiliki power daripada yang sebelumnya (ketika masih ngantor) dan alhamdulillah suami mengerti dan cukup sabar ketika aku selalu membahas terkait pekerjaan ini.

Merasa tidak berdaya ini memang wajar aja sih menurutku dan ketika mendapatkan materi dalam pertemuan "Shenergy Kreasi" bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dihadiri oleh Mentri KPPPA, ibu Bintang Puspayoga yang juga mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan ini ada pada level pemberdayaan ekonomi dalam UMKM dengan meningkatkan akses pengetahuan, pendampingan dan juga jejaring kerja yang mendukung kemajuan UMKM mereka.


Perempuan yang berdaya Indonesia

Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Opening yang hangat dalam Shenergy Kreasi bersama ibu Bintang Puspayoga. Dokpri)

Ibu mentri juga menyampaikan perihal perlindungan terhadap perempuan dalam sisi sebagai pengusaha ekonomi, fungsi domestik, fungsi pengasuhan yang sudah melekat sehingga diharapkan kedepannya mampu memberikan fasilitasi dalam hal ini dan tujuan dari visi dan misi presiden RI untuk menghasilkan SDM maju dan unggul ini adalah kolaboasi yang baik akan pemberdayaan dan juga pengasuhan yg baik.

Sempat disinggung bahwa perempuan bisa lebih maju, sebagai pelaku ekonomi, memperluas dari segi domestik itu bukan dari kantoran jam 8 ke jam 5 sore, tapi pemahaman akan tempat kerja yang luas yaitu mencari peluang baru seperti mendapatkan pekerjaan baru dari segi teknologi digital. Dan saat ini tidak hanya kemajuan dari ekonomi UMKM saja, tapi sosial budaya Indonesia dapat diambil peran secara aktif oleh perempuan yang berdaya ini.

Peningkatan dalam kewirausahaan, menciptakan dan juga mendorong ekosistem kewirausahaan

Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(talkshow inspiratif bersama Arto, Diajeng, Hana Keraf dan Kirana L. Dokpri)

Membangkitkan inspirasi perempuan melalui perkembangan wirausaha dari segi teknologi digitalisasi. Mampu mengakses teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan saat ini berekesempatan mengobrol secara langsung yang dimoderatori oleh Kirana Larasati. Dimulai dari:

  • Mas ArtoSoebiantoro (Gambaranbrand Group)
Semasa kuliah di luar negeri dan pulang ke Indonesia lalu bekerja di sebuah periklanan terbesar di dunia dan berkantor di Jakarta ini belajar dengan dunia brand-brand. Lalu 6 tahun kemudian keluar, mengembangkan brand-brand lokal Indonesia. Pada 2 tahun perjalanan awal, mas Arto menggunakan motor keliling. Dan mengapa mendirikan Gambaranbrand Group ini karena jarang sekali stasiun tv mau menceritakan brand-brand lokal ini.

Mas Arto menceritakan pengalaman dengan pendekatannya untuk menaikkan brand-brand lokal ini seperti kisah seorang komikus di Bali, yang hanya ingin membuat 90 cerita karena memang mau 90. Ketika di pasaran, akan dijual 30jt per satuannya. Sehingga dari sini mas Arto mengambil kesimpulan, kenapa dia cuma mau jual 90 komik saja, berarti semakin segemented pasarnya, semakin luxury juga nilai jualnya.
  • Diajeng Lestari (Hij Up)
Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(bersama mba Diajeng, serasa adeeem. Dokpri)

Mba Diajeng bercerita bahwa sedari kecil jiwanya ini sudah bawaannya untuk memonotize, lalu semakin diperkuat dengan background pendidikan saat kuliah pada politik dan mencoba menganalisa tentang terjadinya krisis moneter yang pernah menimpa Indonesia salah satunya tidak terjadinya siklus perekonomian yang bagus.

Artinya menjadi sebuah pekerjaan bersama dengan pemerintah juga untuk memberdayakan dalam segi UMKM ini sehingga permasalahan ekonomi Indonesi mampu terselesaikan.

  • Hana Keraf (Du'anyam)
Merupakan sebuah bidang kewirausahaan yang memberdayakan para mama-mama yang ada di NTT tidak hanya mengandalkan dari pekerjaan mereka di ladang, karena banyak yang mengalami resiko pada kesehatan mereka. Sehingga, ketika hadir pangsa pasar dan kemajuan teknologi yang diperkenalkan pada mereka mulai dari sistem order menggunakan smartphone, kemudahan dan pemberdayaan mereka sangat meningkat.

Terbukti pada ajang bergengsi, ASEAN games ada 17000 exlempar terjual Du'anyam dengan logo Bhin Bhin (cendrawasih), Atung (rusa Bawean), Kaka (badak Jawa). Luar biasa bukan! Karena menganyam adalah salah satu contoh dari warisan budaya Indonesia dan setiap sudut Indonesia juga kaya akan seni menganyam ini. Jumlah mama-mama yang melakukan kegiatan pada Du'anyam ini ada 1005 orang dan yang aktif dan teratur on job ada sekitar 600 mama. Bahkan tak hanya di Indonesia, Du'anyam sudah dikenal di mancanegara terutama di Amerika.

Membangun sebuah bisnis, perempuan juga bisa!

Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Lanjut kisah inspiratif selanjutnya oleh Sherlyana, Sara Dhewanto, Sylvia Surya. Dokpri)
Pada session terakhir, akan sama-sama lebih mengenal diri untuk menguatkan pondasi jk ingin membangun sebuah usaha seperti yg d lakukan oleh Sherlyana (Head Of Seller Development Belanjacom), Sara Dhewanto (Duithape) dan Sylvia Surya GoFood Top Merchant Kopisoe.

Pada pembahasan mengenai bagaimana mba Sara Dhewanto ini mendirikan Duithape ini karena pengalaman saat ia pernah mendapatkan sebuah dana amanah yang jumlahnya cukup besar dan tidak memungkinkan untuknya mengurus secara manual, sehingga saat ia mendirikan Duithape ini, para nasabah memang tidak memiliki buku rekening.

Cerita yang memiliki kisah inspiratif dari mba  Sherlyana dalam belanjadotcom ini mampu memudahkan akses orang-orang yang ingin berbelanja tapi tanpa harus keluar dan setidaknya menyisihkan waktu untuk ke mall di tengah kepadatan aktivitas yang produktif ini. Sungguh sebuah solusi jika menjalankan bisnis seperti apa yang dibutuhkan dan dicari oleh orang lain.

Begitu juga dengan Sylvia Surya sebagai owner dari Kopisoe ini yang tidak merasa putus asa dan lepas harapan pada maraknya kopi-kopi yang sedang menjamur saat ini, karena konsep Kopi yang ia jual seperti coffee shop dengan pendekatan pada penyebutan nama-nama jadul begitu juga penerapan pada menu-menunya. Dan Kopisoe ini tidak hanya menjual kopi-kopi saja, menjual juga non-kopi, sehingga siapapun bisa mengunjungi dan menikmati di cafe Kopisoe ini dengan perbandingan 50:50 wah ini dia yang membuat menarik.

Hari Ibu dengan Inspirasi Shenergy Kreasi oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Dari kami yang insya Allah menjadi perempuan berdaya Indonesia. Dokpri)

So, sangat fun banget bisa hadir untuk memperingati hari ibu yang sebentar lagi akan kita temui dan bulan Desember memang lekat dengan hari ibu bukan? Dan konsep Shenergy kreasi yang diusung sangat cerdas oleh KPPPA ini mampu memberikan inspirasi kepada seluruh perempuan di Indonesia untuk terus berdaya dan melatih skill yang ia miliki dengan penambahan ilmu pada teknologi dan digital. 

1 komentar

  1. Acaranya seru pasti ya, mba. Dan belakangan ini aku juga lagi nyemplung bareng di komunitas ibu yang punya bisnis. Baik online maupun offline. Dan rasanya tuh nano nano mempelajari perjuangan mereka. Tapi, pada akhirnya tetap bisa berkarya dari rumah

    BalasHapus