Shafira 30 - Angka 30 Adalah Sebuah Rekam Jejak Gemilangnya Berbisnis Fashion Muslimah


Halo apa kabar semua sobat muslimah yang aku cintai nih. Memasuki tahun yang baru di 2019 ini, aku pribadi mau menggeser opinion terhadap pangsa pasar dalam membelanjakan fashion muslim terutama seperti dress pesta yang akhir-akhir ini seperti butuh banget buat di stock. Nah aktivitas "menggeser" ini adalah sebuah mindset untuk semakin membudayakan membeli hasil karya-karya lokal dan dalam produk fashion muslim yaitu SHAFIRA.

(30 Years Journey of SHAFIRA)

 
30 tahun bukanlah angka yang sedikit ya, jika diibaratkan umur, kondisinya semakin matang dan ternyata mengenal brand SHAFIRA ini menurut pengalaman pribadi adalah ketika masa kecil, disaat mamah dan papah memakai setelan baju sarimbit (couple) untuk Idul Fitri sekitar tahun 2000 an, membuat aku cukup amaze dengan pendekatan bisnis yang membuat mamah dan papah beberapa kali kulihat memakai setelan baju muslim dari brand SHAFIRA ini. Kalo bisa diambil testimoninya, menurut mamah adalah design nya yang selalu matching dengan masa yang saat itu sedang dibutuhkan oleh pangsa pasar. Dan hari ini ketika diundang dalam perjalanan 30 tahun SHAFIRA, aku semakin excited untuk bisa lebih tau behind the scene kesuksesan bisnis fashion muslim yang bukan hanya di Indonsesia saja namun seluruh dunia. Hari itu di Harlequin Bistro, Kemang, kami sebagai blogger sangat menikmati beberapa koleksi-koleksi terbaru SHAFIRA untuk turut serta menginspirasi di industri fashion muslim yang saat ini sedang menjamur. Proses opening lalu mengahadirkan 3 narasumber diantaranya Ibu Feny Mustofa sebagai founder, maas Deni sebagai CEO dan mas Setyawan sebagai head fashion designer nya SHAFIRA.

Pertama-tama Ibu Feny mengucapkan terima kasih atas kehadiran kami semua dalam membersamai perjalanan 30 tahun SHAFIRA, karena SHAFIRA bisa bertumbung dan berkembang saat ini, tidak luput dari peran teman-teman media yang kini sudah tergantikan dengan wajah-wajah berbeda, yaitu kita para kaum millenials. Yeay! 

(Ibu Feny)
  
(Gabisa foto bareng, aku selfie gini aja hehe)

Ibu Feny menceritkan pula gagasan dalam menjalankan bisnis fashion muslim ini berawal dari passion nya di bidang sosial. Hanya sederhana namun bisa berdampak besar dan sangat nyata, sosok Iby Feny yang tentu sangat hangat dan dermawan ini pada awalnya ingin memberikan bantuan kepada panti atau yayasan tanpa memerlukan seorang donatur, sehingga bisnis yang ia jalankan adalah penggerak untuk itu.  Tekad dan keinginannya menjadikan ia membangun bisnis fashion muslim pada tahun 1989, yang mana saat itu sangat jarang sekali menemukan interest and needs dari konsumen untuk mengenakan jilbab. Namun ibu Feny tidak menjadikannya sebuah halangan, sehingga menghasilkan brand SHAFIRA ini adalah brand busana muslim pertama di Indonesia dan memberikan laju yang nyata di industri fashion Indonesia. Keren banget ya ibu Feny.

Penjelasan beliau tentang membangun bisnis fashion ini pada awalnya hanya beberapa karyawan saja, dan kini bisa mencapai ribuan karyawan untuk yang berbasis di Bandung (sebagai outlet pertama) dan 24 store SHAFIRA yang telah tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Dan pada akhir semester II nanti akan ada 35 store SHAFIRA yang tersebar di Indonesia.
(Mas Deni-CEO of SHAFIRA)

 
Berlanjut pada penjelasan dari mas Deni selaku CEO SHAFIRA, tentang target para kaum millenial dalam memenuhi kebutuhannya bisa melalui kecepatan yang bisa dipertanggung jawabkan dalam bentuk men-delivery kan produk. Sehingga kedekatan customer dengan brand tidak sebatas membeli barang saja, harapannya ketika fenomena 20.20 saat era revolusi muslim terjadi, brand SHAFIRA mampu menjadi kiblat fashion muslim di seluruh dunia. Jangan sampai ketika era tersebut, para anak-anak millenial ini menggeser pembeliannya beralih pada produk luar. Strategi bisnis yang dijelaskan oleh mas Deni disini adalah needs dari para kaum millenial dalam membelanjakan sebuah produk dengan adanya improvement, yaitu pengadaan kode QR pada setiap barcode yang dilabelkan pada masing-masing item fashion. Harapannya brand SHAFIRA ini menjadi kepercayaanya dalam berbelanja karena menghadirkan fitur-fitur yang lengkap seperti layaknya katalog.

(Mas Setyawan-Head of SHAFIRA Fashion Designer)


Selanjutnya narasumber ketiga, yaitu mas Setiawan sebagai fashion designer SHAFIRA akan melakukan presentasinya tentang World Wanderer sebagai tajuk sepanjang tahun yang menvisualisasi akan eksistensi brand SHAFIRA dalam menciptakan karya di industri fashion muslim.
SHAFIRA telah banyak menorehkan karya, terbukti dengan partisipasinya dalam event fashion skala nasional juga internasional sehingga secara langsung menampilkan pada dunia tentang keindahan islam melalui industri fashion. Dalam rekam jejak 30 Years Journey of SHAFIRA, brand ini akan menggenapkan langkahnya mewujudkan karya dengan memproses masjid-masjid indah yang ada di 5 benua di dunia sebagai proses inpirasinya. Design untuk World Wanderer ini langsung dipresentasikan oleh mas Setiawan 3 diantaranya yang dapat saya rangkum sebagai berikut,

1. Eropa

Masjid dimana banyak mendominasi warna silver serta path-path yang futuristik sehingga design dari baju nya nanti menyentuh pada warna silver yang memberikan kesan edgy and modern.

(Cantik banget yaa)


2. Asia

Terinspirasi di Indonesia dengan Masjid Baiturahman sebagai ikonik nya masjid di Indonesia yang juga menyimpan banyak sejarah berupa tragedi tsunami Aceh. Untuk jenis design kainnya yaitu kerawang gayo dengan motif hitam dan oranye yang memberikan kesan sangat futuristik dan warna yang menjadi interest tersendiri. Dan juga seperti display dibawah ini yang menggunakan kain serat Garut dengan kualitas yang terbaik.

(menggunakan serat Garut)


3. Africa

Terinspirasi dari masjid Casablanca dan Maroco.
Untuk Casablanca dengan mesjid tertua dengan tampilan mozaik nya dan warna nya pun mengambil warna rempah-rempah yaitu merah dan oranye sebagai ikonik hasil bumi dari benua Afrika itu sendiri.


(Menggunakan motif mozaik khas Afrika)



Lalu mas Setyawan menjelaskan beberapa hal terkait dengan proses design untuk industri fashion ini mengarah pada kualitas bahan yang high quality sehingga jika harga tinggi pasti akan setara dengan output item fashion yang dihasilkan terutama pakaian muslimah syar'i. Juga proses pembuatannya dalam bebebrapa produk hanya 150-250 pcs dan akan tersebar di 24 store, jadi bener-bener limitted banget kan.

Setelah semuanya terpresentasikan, Ibu Feny menjelaskan tentang perjalanan 30 tahun SHAFIRA dengan berbagai kegiatan bertema sosial seperti pembagian beberapa kerudung limited edition kepada setiap customer nya yang datang di store, pemberian cupcakes dan yang terakhir ini yang sangat mengharukan. Yaitu memberikan beasiswa kepada pemuda berbakat dalam bidang fashion design bernama Rahmat. 
(A Rahmat mendapatkna beasiswa)


Aku cukup terkejut dan kagum dengan capaian yang diperoleh Rahmat karena bakatnya yang terus diasah dan semua baju design nya dalam sebuah sketch book keren-keren banget ya Allah. Aku pertama tau sosok Rahmat adalah dari stasiun televisi swasta dan udah langsung excited. Rahmat nantinya akan ditekruit menjadi salah seorang designer dari brand SHAFIRA dan sementara ini berproses dulu dengan mengikuti sekolah design. Ketika diberi pertanyaan tentang dari mana ide untuk membuat semua design nya ini, Rahmat bercerita bahwa sering mendapat inspirasi ketika melihat drama atau film Korea. Hal ini menjadi pemicu semangat buat aku yang diberikan kesempurnaan dengan segala fisik dan juga fasilitas, bisa mengakses internet dengan mumpuni ketika melihat sosok Rahmat yang betul-betul menginspirasi karena bakat yang terus ia asah tanpa rasa lelah hingga SHAFIRA menemukan Rahmat untuk bersama-sama menciptakan karya dalam industri fashion muslim di Indonesia ini. Dan temen-temen bisa mengakses segala hal tentang SHAFIRA melalui website nya ini ya, klik disini. Sehingga perjalanan 30 tahun SHAFIRA ini full akan makna tidak hanya dari segi bisnis saja namun dari segi sosial terlebih peluncuran World Wanderer ini harapannya akan menjadi turning point dalam kiblat fashion muslim di dunia. 

(Selamat 30 tahun ya SHAFIRA dari kami, narablog)

3 komentar

  1. yeaayy sudah bisa url nyaaa.....

    BalasHapus
  2. wah ternyata shafira sudah 30 tahun yaa. lebih muda sedikit dari umurku. hehe

    BalasHapus
  3. Terharu aku pas Kang Rahmat muncul dan sharing. Apalah aku ini yaaa dibandingkan Kang Rahmat. Masih suka males ngerjain apa - apa..

    BalasHapus