Akhirnya Menikah Dengan Serangkaian Acara

Akad sunda di pernikahan kekinian (wedding story)
(Rangkaian pernikahan dengan akad sunda. Dokpri)

Postingan terakhir dari rangkaian pertemuan hingga pernikahan, tengkyu buat yang udah ngikutin dan mau baca. Ini lebih banyak, semoga gak bosen. Aku cuma mau mendokumentasikan aja dan rasanya ketika menuliskan ini, ada rasa kangen berlipat dan juga rasa syukur. Untuk yang berikhtiar mencari jodoh, tanamkan mindset bahwa kita semua ada jodohnya. Perjuangan gak berakhir tentang perjodohan, masih banyak drama-drama kebingungan di episode lainnya. Semangat buat kita semua, yuk checkidoooot.


Rundown 

04.00: Make up CPP beserta ibu dan adik

07.00:
-WO cek kesiapan sambutan dari CPP, CPW
-Saksi nikah
-Saritilawah
-Khotbah nikah

08.00: Kedatangan rombongan besan CPP
Langsung menuju opening yaitu kirab biasa (CPP didampingi oleh bapak dan ibu CPP) lalu di bawah gazebo penyematan kalung melati, keris dan pemasangan bros dari bapak ibu CPW.

08.10: Sambutan dari pihak CPP

08.20: Sambutan penerimaan dari pihak CPW

08.30: Simbolis penyerahan barang seserahan (dari ibu CPP ke ibu CPW)

08.35: Opening pengantin wanita menuju meja akad di dampingi oleh bridesmaid dan adik kandung

08.50: Pembacaan ayat suci Al-Qur’an, khotbah nikah, ijab qobul, tanda tangan buku dan akte nikah, penyematan cincin kawin mahar

09.40: Sungkem, foto keluarga

10.00: Lepas balon

10.10: Perbaikan tata rias all

10.40: Kirab pengantin (musikalisasi puisi) dan bertemu di bawah Gazebo, penyambutan dari kedua belah pihak, ucapan selamat datang, resepsi di buka dan ramah tamah makan siang

13.30: Lempar bunga, sesi foto, minggel

15.00: MC menutup acara, pengantin dan orang tua turun dari pelaminan
Pengantin foto di pelaminan
Serah terima angpao, souvenir dan kado, makanan berlebih, foto yang terpajang


Nah dari rangkaian acara yang sudah di release oleh pihak WO, pada aktual nya ada beberapa cerita dan sharing dari aku nih, semoga bisa dipetik manfaat dan aku tidak ada niatan menyudutkan pihak manapun, hanya sekedar sharing dan bagi aku ini pembelajaran besar banget. Aku banyak belajar dari persiapan hingga selesai nya acara ini.

Untuk awal banget, saat menuju hari H, di malam harinya kita mengadakan gladi bersih dengan beberapa pihak terkait sehingga terbayang akan prosesi acara di hari H. Aku kasihan aja sama yang dateng hari itu karena kita molor banget sampai jam setengah 5 an aku lupa deh, kita janjian jam 2 siang untuk mulai gladi.
Lalu sampai di hotel aku, mamah dan ade memang sepakat untuk menyewa 1 kamar bersama papah, udah siap semua tuh perlengkapan kita buat mengahbiskan satu malam bersama anak pertamanya ini. Nah, aktual nya super ribeet.

Pertama, papah gabisa tidur bareng kita di hotel karena harus bolak-balik ke rumah  karena ada pakde dan mas Ong dan juga beberapa tamu dari staff kantor papah yang rela jauh-jauh dateng buat ngehadirin acara aku ini, ada yang dari Nganjuk, dari Medan. Buat kak Agnes, Reta tengkyu so much yaa. Terharu kan, tapi kita udah sama-sama ga masalah kok, lagian besonya ketemu.

Drama kedua, ade aku kedatangan tamu temen-temennya dari daerah Jakarta dan bingung harus menginap dimana, akhirnya diminta menginap satu malam aja di Amaris, dan besok paginya mereka datang sebelum akad, ini sempat eyel-eyelan karena bingung menjemputnya gitu. Sampai HP aku dibawa ade dan aku dikamar hotel sendirian gulang-guling gabisa nonton TV juga, makan tomat abis 4 buah dong ditambah kaki aku pegel banget. 

Dan saat aku aktifkan HP, ada drama lagi yaitu baju kemeja abang bawa sendiri dan aktualnya dia gak bawa, emang gak di sounding ulang sama MUA nya. Akhirnya aku diminta santai sama tetehnya dan besoknya udah ada aja itu kemeja dan pas di badan abang.
Besok paginya, pagi-pagi banget di anter om Dedi buat ke Indo Alam, janjian jam 3 dan om Dedi ud ready, sedangkan kita-kita baru bangun, I’m so sorry om Ded L

Sampai di Indo, aku buru-buru ke naik ke atas dan masih belum ada teh Firly dan team.
Aku lumayan nunggu setengah jam di tambah solat subuh dulu baru deh mulai make up. Drama selanjutnya adalah tidak ada pengambilan video dari kamar hotel mempelai pria sejenis cinematic gitu, aku telat banget ngomong ke Fitrah dan ini aku lumayan kecewa. Aku dibawa santai sambil klarifikasi gitu, karena ini paket standart ya jadi semuanya serba standart. 

Aku baru sadar, wah akan ada episode selanjutnya nih. Dan bener aja, saat udah selesai make up lagi handbody-in tangan, kok aku gak di henna ya? Teh Firly merasa karena aku ambil paket standart dan emang gak include gituan. Sedih aku tuh, akhirnya di coba diminta saat resepsi dan alhamdulillah teh Irma nya bisa. Balada banget.
Lanjut ya, saat sedang mau beres di rias, datanglah my best friend ini yang salah satu bridesmaid aku. Dan aku loved banget sama keduanya, Aldila dan Elya, tengkyu so much dear! Semisal mereka berdua ga dateng di awal, udah sebete apa muka aku ini L
(Yang pink Elya, satu lagi Aldila)

(Tapi ga keliatan BT kan)


Dari situ aku semakin berpikir, untuk next wedding saat ade aku nanti, kain bridesmaid ditiadakan dan prefer untuk sounding tone warna yang seragam, sehingga model atau jenis kain yang akan di pakai bisa lebih fleksibel. Hal ini menjadi pertimbangan aku dari kejadian kain bridesmaid ini karena kita tidak bisa memaksakan kehendak temen-temen aku yang mungkin ada berbagai pertimbangan dan dicari win-win solution nya.
Dan saat tidak stabil itu, aku oles-oles oil Joy yang ada di tas aku biar happy aja gitu sambil banyak doa semoga di lancarkan untuk rangkaian acara hari ini.

(Ini proses aku lagi disulap sama teh Firly)

(Ini penampakan di balik anggun-nya Siger)

(Aku tampak depan, asa buleud)
(Agak jauhan deh)
(Selfie sama yg susah diajak foto, my beloved sista. Mirip ga?)

(Tersuka lah foto ala-ala gini teh)



Dan beberapa shoot sebelum akad yang berhasil kami abadikan untuk keluarga

(Mamah Yus lagi mau serah terima barang hantaran)

(Mamah, papah dan ade)


(Si cantik, ade aku)

Aku gak tau sama sekali itu jam berapa, dan saat aku dipanggil itulah baru aku sadar, itulah waktuku.
Aku didampingi oleh adikku dan datanglah Siti Khodijah dan mba Eni langsung masuk barisan bridesmaid. Kita berjalan beriringan menuju meja akad dengan backsong Nisa Saby’an. Aku awalnya gak sadar lho, suami aku yang habis itu bilang.


“Kenapa lagunya jadi Deen Salam, harusnya kan Ya Habibal Qolbi?”
Me: “Eh ya gak tau atuh, aku malah gak ngeuh, yaudah biarin aja toh aku enjoy-enjoy aja tadi”

(Me at meja akad masih senyum-senyum bae nih)

Saat proses salaman dengan bapak ibu, aku yang mau biasa aja jadi gak biasa gitu lho. Karena mamahku pas meluk aku langsung nangis gitu, sesenggukan kan jadi ikutan mau nangis juga. Dan yang bikin jalan gaenak adalah memakai kain dan itu naik-naik ke atas, pakai kaos kaki, udah kemana juga si kaos kaki teh L



Masuk ke sesi akad dan pembacaan mohon restu orang tua, ini sudah aku posting di potingan ini, bisa di cek disini ya 

Itu suasananya haru bukan main, aku baru salam aja udah gemetar suara dan pecahlah tangisku ini.
Lanjut sungkeman, aku rasa di sungkeman ini menguras banyak waktu apa karena tulisanku yang panjang, tapi sudah di koreksi oleh WO dan beberapa mungkin di improve oleh MC. Ini tulisan aku, created by me :)


Sungkeman kepada Mamah


"Mah, waktu mendidik kami tidak hanya berhenti di hari ini, dimana kami akan melangkah menjadi keluarga yang mandiri dalam naungan pernikahan yang baru saja kita mulai.

Ketika lembaran baru akan kami hadapi, rasanya ucapan terima kasih tidak akan berbalas dengan segala pengorbanan yang telah mamah curahkan untuk kehidupan kami.

Pernikahan pada hari ini pun, tak luput dari peran mamah yang luar biasa dalam memberi support kepada kami.


Mah, dari hati terdalam kami mohon maaf dan ampun jika selama ini selalu membuat goresan rasa sakit pada hati mamah baik dari cara kami berperilaku dan ketika berbicara. Bukalah pintu maaf mamah untuk kami agar bisa melangkah dengan penuh kebarokahan dan kebahagiaan yang menyertai.


Mah, kehidupan kami baru saja akan kami arungi dan kami akan tetap selalu cinta dan sayang kepada mamah dalam segala kondisi apapun.

Doakan dan ridhoi kami agar bisa menjadi pasangan yang senantiasa diliputi keberkahan. 

Doakan kami agar bisa menggapai pernikahan bahagia seperti yang telah ibu bangun puluhan tahun lamanya bersama ayah. Sungguh doa dan nasihat dirimu adalah harta yang akan selalu kami tunggu dikala kami menjalankan bahtera rumah tangga.


Mah, terima kasih banyak untuk semuanya.

Untuk segala kelembutan hatimu dan jemarimu dalam merawat kami sedari kecil hingga detik hari ini tidak ada berkurang rasamu kepada kami. 

Untuk segala kesabaran dalam membersamai kami, melihat kami pada akhirnya saling menemukan dan merajut mahligai rumah tangga.


Doakan kami mah, agar bisa menjadi pasangan yang saling surga mensyurgakan, menyenangkan satu sama lain, sakinah, mawwadah, warrahmah"


Sungkeman kepada Ayah


"Ayah, sejak kami lahir hingga dewasa kini, engkaulah sosok yang paling terdepan dalam mendidik. Engkau yang selalu menjadi teladan bagi keluarga kami.


Ayah, tibalah waktunya kami akan melangkah dalam sebuah arena yang baru dan bersiap untuk menentukan arah sehingga bisa mengaplikasikan apa-apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.


Ayah, maafkan kami karena belum bisa berbakti kepadamu dengan baik. Maafkan kami karena begitu banyak hal yang seringkali membuatmu terluka karena tingkah dan ucapan kami.


Ayah, terima kasih banyak telah berjuang untuk membesarkan dan mendidik kami dengan sangat luar biasa. Menggunakan banyaknya waktu untuk mencari nafkah terbaik sehingga lelahmu sulit untuk terurai demi melihat kami menjalani hidup dengan baik dan layak. Terima kasih pula sudah telah mengizinkan kami untuk bersama-sama melaju dalam bahtera rumah tangga.


Ayah, jangan letih untuk memberikan doa dan nasihat kepada kami. Doakan agar kami bisa membangun rumah tangga yang luar biasa seperti yang sudah ayah lakukan.


Terima kasih untuk segalanya Ayah, kasih sayangmu begitu tampak nyata dalam hati kami, dan kami akan selalu sayang dan cinta serta memeluk ayah dalam doa-doa terbaik kami.

 Doakan kami agar bisa menjadi pasangan sakinah, mawwadah, warrahmah."



Yasudahlah lanjut ke sesi foto keluarga, semua sudah beres lalu pelepasan balon di area parkir depan Indo Alam. Teman-teman aku pada dateng dan aku bahagia banget, tengkyu ya kalian semuaaaa. 

(G E M B I R A)


Dan saat pelepasan balon, aku masih megangin aja itu balon, terakhir dong yang ngelepasin. Dan setelah selesai, sudah menunjukkan pukul 10.30 dan itu artinya telat 30 menit dari waktu yang sudah direncanakan.
(Tumben si ade on point amat di kamera)


Buru-buru naik lift dan masuk ruang ganti, dan katanya MUA emang lama, tanpa babibubebo, lepas semua properti dan ganti gaun sambil aku di pasang hena dengan express. Ada drama dimulai dari sepatu heels aku yang dimasukkan ke dalam koper dan kopernya ada di mobil Iwan, jadi ada berapa puluh kali nak kamu bolak-balik ke mobil?
(Bisa juga selfie sama doi)

(A Age motoin aku)

(Temen SMA, masih awet, love)

(Dipotoin Aldila, backstage ini)
(Ini hena yang super mendadak)




Lalu sepatu abang, ketinggalan di hotel (kalo gak salah) dan dia akhirnya pake sapatu mas Adam, tengkyu ya mas. Kesakitan selama prosesi ternyata dia tahan, kasian kamu yang L. Masih ada foto-foto dulu tuh sebelum naik ke atas dan bertemu para tamu. Saat aku keluar, ya ampun orang yang nungguin udah banyak banget, aku kaget tamunya sebanyak itu.
(swing-swing :p)

(UUU gemas)

Yang tadinya di rundown adalah kirab dengan penampilan ASAD di depan pelaminan dan proses kirab nya aku membawakan puisi dan disambut dengan suami juga berpuisi gagal total, tapi aku bersyukur sih karena gak enak banget dan gak sesuai timing aja kalo harus pembacaan puisi di saat udah rame orang banyak kayak gitu.

Oya ini puisi yang aku bikin dan abang juga, dia sempet ogah banget buat beginian wkwk

Me:
"Suamiku sayang..

Jika pada saat itu aku juga belum menemukanmu, maka prasangkaku pada Allah saat itu adalah, akan ada kejutan yang tak pernah aku sangka menjadi hari terbaik seperti hari ini.


Kita yang akan saling membersamai di penghujung hari-hari. Dimana aku sangat yakin pada hari-hari itu, tidaklah selalu bersinar cerah bak mentari, ada saja gemuruh dan tak luput juga dari derasnya hujan serta badai yang datang bersamaan. 

Namun karena genggaman dan eratnya pelukanmu nanti, aku yakinkan sepenuh hati untuk percaya bahwa kehadiranmu adalah menenangkanku dan tetap berada pada jalur yang Allah ridhoi.


Yang sudah berani untuk maju dengan langkah yang mantap, tanpa tapi, bahwa doa-doa kita akan diaminkan oleh penduduk langit.


Yang sudah berani mengesampingkan ego masing-masing untuk mempersatukan bahwa kita adalah berbeda dalam berbagai hal, namun kamu percaya bahwa cinta dan kasih akan mempersatukan.



Yang sudah berani dengan tegas untuk membersamai dengan seorang pemimpi dan mempercayakan bahwa masing-masing dari kita mempunyai mimpi untuk diwujudkan secara bersama dengan lebih hebat lagi.


Yang sudah mau menyiapkan banyak ruang kesabaran untuk segala tingkah yang membuat kamu jengah dan yang aku harap nantinya, dan kau sediakan bahu ternyamanmu itu untukku.


Sehingga aku disini merasa aman dan yakin bahwa kita bisa membangun cinta yang membutuhkan sebuah pondasi penting, yaitu penerimaan dan rasa percaya.


Terima kasih karena telah memilihku sebagai istri di saat kita asing satu sama lainnya.


Terima kasih, karena bersedia menerimaku dengan tulus dengan segala yang ada dalam diriku, sehingga cukup bagi kita berdua mantap melangkah di hari ini dan seterusnya.


Aku akan terus meminta suburkanlah rasa cinta ini yang kian hari setelah diucapkannya ijab qabul itu dengan teramat sangat kepada Allah.

Aku tidak ingin banyak hal selain bisa bersisian, bersamamu melihat betapa berutungnya aku dipilih olehmu. 

Dengan keberanian yang tidak dapat terukur, karena kamu telah memberanikan diri bertamu ke rumah dan juga kita bukan dari lingkaran pertemanan yang sama.


Sungguh betapa besanya Allah dalam menghadirkan keketetapan berupa aku berjodoh denganmu.

Alhamdulillah ya Allah, dipertemukannya aku dengan jodoh sepertimu, yang mau untuk bersama-sama berjuang untuk menciptakan sakinnah mawaddah warohmah dalam pernikahan.

Dari aku, seorang istri yang akan terus belajar dan bertumbuh bersamamu di sepanjang akhir hayat kita menuju ridho-Nya.


Alhamdulillahi jaza kallahu khioro, suamiku"


Dan ini puisi yang harus dibaca dihapal suami

"Kepada istriku terkasih,


Pada saat kita nanti berada pada sebuah tanjakan, yang sangat sulit bagi aku maupun kamu, teriakan keputusasaan yang semakin menggema dan bahkan semuanya terasa begitu rumit, maka aku meminta padamu jangan pernah melepas genggamanku ini. Yakinlah semua proses inilah akan kita lalui bersama.


Terhadap istriku, terima kasih karena telah bersedia menyisakan ruang kosong untuk aku singgahi disaat derai air mata bukanlah lagi menjadi solusi.

Terhadap istriku, dengan kita bersama tak perlu risaukan lagi tentang rindu ataupun pertemuan yang tak berbalas.


Terhadap istriku, bahwa menikahimu adalah bentuk kepercayaan, bahwa aku memiliki partner hidup yang tepat"

Dan btw, sebenarnya itu gaboleh dibacain gitu karena aneh aja. Jadi harus dihapal wkwk, bayanginnya aja udah mules akutuh. Tapi gajadi pada akahirnya, hapalan aku semalem berasa terhempas gitu aja haha.

Akhirnya aku minta untuk aku diiringin aja sama ASAD menuju bawah gazebo dan sesampainya disana, aku di kasih bunga sambil backsong OST Twilight, lalu di kiss keningnya. Itu aslinya malu pisan wkwkwk.

(Di cie in ini teh, sampe si dedek bengong tuh)



Selanjutnya udah dipelaminan, hectic banget, orang antri buat salaman ga berenti-berenti dan aku laper L. Alhamdulillah selama re-touch aku makan dulu di suapin sama WO yang cewek dan saat akad aku juga makan nasi kotak, jadi tips aku biar kuat, kita harus tetep makan ya ladies jangan pake acara drama gak nafsu makan haha.
Seneng dan happy banyak orang-orang dari yang tak terprediksi dateng di acara aku ini. Buat semua  yang dateng dan baca blog aku ini, makasih banyak banget yaa buat menyempat-nyempatkan.
Aku abadikan beberapa netizen nih yang turut bersuka cita di tanggal 12 Agustus (Mohon maaf yang gabisa ke SS, story nya baru di buka esok harinya dan udah ilang wkwk)

(Temen nulis yg kalo ketemu kayak Tom Jerry)

(Mas sam lagi)

(Aaak kakakakachu love)

(SS igs teteh)

(tengkyu budok)

(Nurrr, maaci)

(pantengin live ig)

(Suhu aku nih)

(Akhro ya sayangg)






(photobooth)

(Nuhun keluarga Bandung)

(Menyusul ya sis)

(Ah kita unbiological sister yak, terbaik untukmu tik!)

(Mas e, di tunggu kabar baik dari Medan)


(Ter-LOL emang elu teh -_-)

(Nah yg pake pink Deviati my MUA prewed)

(Nice shoot ungg, so lovely)

(suka ih sama ini, tengkiss mba en)

(Ung-----)


(SMP 1 Rdk, tengkyu gais)

(Ciwi Med, merci guys)

(diambil oleh netizen, gatau wkwk)

(Rismaku :*)


(Akhro mas dan kelompok)





Kita ada acara lempar bunga dan minggle, banyak foto minggle di temen-temen dan itu selfie sih. 

(lempar bunga, yg dapet bapak-bapak -_-)


Setelah acara selesai drama kembali dari kunci motor papah yang hilang entah kemana dan ternyata di selametin sama pak Tohir selaku keamanan di IAS ini, tengkyu ya pak.
Ini penampakan GSG lantai 2 IAS
(Pelaminan aku, standing flower 1 lagi udah di beresin)

(love)

(Tempat makan keluarga dan yang pojok sana photobooth)




(kayak dome gitu)





Nah, drama terakhir dari keseluruhan adalah persoalan dokumentasi.
Jadi ini lesson learned banget buat aku terutama sebagai PIC utama dari rangkaian acara ini bahwa jika kita mengambil paketan, breakdown lah sedetail mungkin dari tiap point di paketannya itu tanpa terkecuali.
Dan ini terlewatnya aku dengan tidak reminder lagi ke bagian dokumentasi. Kelewat tidak ada foto keluarga inti saat resepsi, mana ade aku jenis orang yang gak suka foto, emang dia hobi nya motoin orang dan dia riweuh banget gitu di tanyain sana-sini sama orang plus WO. I’m so sorry ya de, solusi dari case ini membuat foto vector dan di bingkai.

Ini beberapa foto dari wedding seharian di tanggal 12 Agustus


(Kelompok Padasuka, Azkhro semuanya)

(Kelompok Padasuka, Azkhro semuanya)

(Teh Ira, haturnuhun teh)

(Dek Rai dan sikembar, gemas gak si)

(Pakde aku dong, ini yg suaranya booming pas live ig)

(Squad Nganjuk temu kangen dong, ga janjian lho mereka)

(Papah beserta staff nya, mereka sedekat itu sama papah. Manggilnya Ayah)

(Kantor papah)

(Lagi minggle ya kukasih coklatnya ke mas Guntur, selfie deh)

(Ini rose boquet aku masih seger) 

(Kecintaan aku bertambah, bersama dg kalian)

(kado-kadoku)

(Monmaap hinyai)


(Penjaga tamuku, akzkhro sayang)



Alhamdulillah sekian postingan ini bisa selesai juga, terimakasih buat semua supportnya dan my support system, suami dan keluarga. Love you all :)









4 komentar

  1. Alhamdulillah..
    Kayanya masih belum bisa move on ya teh hihihi :)

    BalasHapus
  2. Kalau inget masa-masa itu masih suka degdegan..

    BalasHapus
  3. Meski banyak drama, tapi yang penting pas akad "SAH!" hehe

    BalasHapus
  4. Bahagia selalu sampai kakek nenek maut memishkan yah teh. Amin

    BalasHapus