7 Cara Preventif Menghindari Covid-19

7 langkah cegah corona
(7 langkah preventif cegah covid-19. Dokpri)


"Dys, kalo udah di rumah aja bisa jadi fokus buat produksi dedek ya"

Me: "Doakan ya kak! Karena aku habis isolasi mandiri selama 14 hari which is...(isi sendiri haha)"

Ternyata ya Covid-19 ini sekompleks ini lho, aku yang pada awalnya merasa sudah baik-baik aja, walaupun di luaran sana mungkin kondisinya ga baik-baik. Tapi aku mengafirmasikan ke diri aku sendiri bahwa everythings gonna be okay kok.

Tibalah dimana aku harus benar-benar mengisolasi diri aku dan juga suami karena diawali dari teman suami yang terkena positif saat cek rapid test. Ceritanya udah lengkap banget sambil curhat colongan juga disini nih, klik disini.

Udah sekritis ini namun masih ada aja yang belum aware terhadap bahaya Covid-19

Nyatanya memang begitu sih warga berflower 62 ini kok bebal buat dibilangin. Kayak kemarin sore aja, waktu sehabis pengumuman sidang Isbat Ramadhan tahun 2020 ini, menjelang Isya aku ada keperluan sebentar berbelanja keperluan dapur untuk sahur pertama kami.

Dan itu di jalan ada arak-arakan para bocah remaja tanggung, pake sarung disampirin gitu, trus entah apa yang mereka pikirkan. Suami aku sampe ngomel-ngomel dong (yang dalam sejarahnya dia termasuk yang bukan tipe nyinyir atau berkomentar) kalo ada sesuatu yang antimainstream terjadi di jalan.

Apa tidak cukup himbauan dari pemerintah juga bersama-sama melihat angka-angka dari positif, meninggal hingga dinyatakan sembuh, kan semua terpampang nyata ya diberitakan, kalo pun ga ada televisi setidaknya mereka pasti ada kalanya cek sosial media juga, tapi kok ga aware gitu. Akhirnya hal-hal yang membuat penyebaran virus ini entah kapan bisa usai, kalo ga ada awareness dari masyarakat kita ini, ya susah.

Coba bayangkan kalo penularan virus Covid-19 itu memang keciiiiil banget terlihatnya, bahkan penyebarannya melalui droplets yang kita itu ga sadar. Saking paranoidnya aku sama penyebaran virus Covid-19 ini akhirnya aku proteksi diri dari serah terima uang secara tunai, aku lebih baik menggunakan kartu debet trus langsung aku semprot antiseptic daripada memberikan uang tunai langsung. 

Lakukan 7 langkah preventif untuk menghindari penyebaran dan juga terpaparnya virus Covid-19

Aku mau share nih untuk lakukan 7 langkah preventif dari memutus rantai penyebaran Covid-19 dan juga insya Allah kita bisa terhindari dari terpaparnya virus Covid-19 ini. 

1. Membudayakan secara mendarah daging untuk selalu cuci tangan.



Budaya cuci tangan, kemana-mana (maksudnya beraktivitas keluar rumah) selalu membawa handsanitizer dan juga tisue basah yang kita gatau dimana tangan kita bergerilya secara refleks dan benda tersebut apakah bebas bakteri atau virus. 

Oleh karenanya dengan datangnya pandemi Covid-19 ini membuat kita semakin menjaga kebersihan, karena sehabis apa-apa selalu mencuci tangan. Hingga stock handwash di beberapa supermarket sangat terbatas kalo sekarang. Pun jangan memakai handsanitizer kalo cuma di rumah aja. Kebiasaan dasar ini yang sempat kita abaikan ini, semoga menjadi titik balik yang baik buat semakin memperhatikan kebersihan, yang dimulai dari tangan kita ini ya.


2. Menggunakan masker


7 langkah cegah corona
(Jangan lupa pakai masker ya untuk preventif Covid-19. Dokpri)
Pemakaian masker harus banget dipakaii terutama ketika berada di luar rumah. Karena demi tidak terkena berbagai macam droplets yang ada di lingkungan luar, apalagi terpaksa banget kita keluar untuk ke supermarket misalnya, ini sangat harus banget pakai masker ya.

Inget bukan masker skincare ya guys, dan usahakan pakai masker kain karena masker medis peruntukkannya untuk para tenaga medis. Ini jug berlaku ketika kita diam di rumah, lalu mendadak badan terasa demam, dan muncul gejala batuk pilek, pakailah masker untuk antisipasi penyebaran virus tersebut kepada keluarga di rumah.

3. Pantau daya tahan tubuhmu


Lihat postingan ini di Instagram

Selamat akhir pekan #Healthies Minkes mau Cerita Tentang Hari Gizi nih. Saat remaja, biasanya aktivitas semakin banyak. Tingginnya aktivitas tersebut, harus diimbangi dengan konsumsi makanan yang cukup & bergizi. Lalu, makanan apa yg banyak dikonsumsi remaja? Ini hasil temuan beberapa riset tentang pola konsumsi remaja. Boleh ngak sih makan makanan tersebut☝️? Boleh, asal tidak BERLEBIHAN sehingga tubuh akan terbebani oleh zat-zat yg tidak dibutuhkan. Perhatikan jg kebersihan tempat, peralatan yg digunakan, tingkat kematangan & cuci tangan dgn sabun sebelum makan. Nah, kalau kalian pernah konsumsi makanan dengan jenis tersebut, kira-kira gizinya cukup ngak ya untuk perkembangan tubuh remaja? Untuk mengetahuinya, yuk lihat kebutuhan kalori harian remaja di slide kedua. Untuk memenuhi kebutuhan energi tubuhmu, sebelum beraktivitas, jangan lupa sarapan. Kebiasaan sarapan harus rutin dilakukan remaja supaya bisa fokus & berenergi sehingga bisa lebih produktif dlm berkegiatan, menunya pun tentunya harus bergizi seimbang. #HGN #HGN2020 #hgn60 #milenialsadargizi #harigizinasional #Giziseimbang sehatnegeriku.kemkes.go.id Follow kami: Facebook : Kementerian Kesehatan RI Twitter : @kemenkesRI Youtube : Kementerian Kesehatan RI flickr : sehatnegeriku 📞HALO KEMENKES 1500567 (24 hours) #kemenkesfact #kemenkestips #KEMENKESRI #sehatnegeriku
Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri) pada

Disini artinya, kita ga boleh abai terhadap apa-apa yang kita makan. Artinya asupan makanan saat ini sangat penting untuk dilihat seperti apa kandungan nutrisi dan sesuai anjuran dari Kemenkes mengenai asupan makanan kita.

Plus jangan lupa untuk tambahan multivitamin untuk jaga imunitas kita, minum air mineral yang cukup serta vitamin dari buah-buahan ini juga penting selama masa pandemi Covid-19 ini sebagai tindakan preventif agar tidak tertular.


4. Tidak keluar rumah kecuali sangat penting banget dan langsung mandi saat sampai di rumah

Ayolah ikutin anjuran pemerintah untuk tetap di rumah aja, sebosan apapun kita sejauh ini akan terasa aman untuk di rumah aja. Dan adapun yang mau keluar rumah, ketika harus dan urgent banget, misal tidak ada yang bisa dibeli secara online atau bekerja karena mendapat upah harian ini tentu harus ikutin prosedur yang sudah diberikan pemerintah ya.

Hal-hal diatas tadi udah mendukung, dan saat dilokasi keramaian ini, usahakan jaga jarak, tidak berkontak fisik juga saat tiba di rumah, segera bilas barang-barang kita beli ini dengan spray antiseptik dan juga diri kita langsung mandi serta baju kita langsung dicuci secara terpisah. Kemarin juga aku lihat beberapa postingan orang di Twitter, pemakaian antiseptic itu sampai dibalur dong, sebadan, kayak dia pake minyak kayu putih atau minyak telon sehabis mandi, plis kalo nemu jangan ditiru ya

5. Putus koneksi dengan binatang yang berpotensi menyebarkan virus

Hindari hewan-hewan yang berpotensi untuk menyebarkan virus. Kita tahu kan kalo awal mulanya virus Covid-19 ini dari binatang kelelawar. Nah karena jenis penyebaran dari virus Corona ini adalah Zoonosis yang artinya penyebaran virus bisa sampai ke manusia adalah melalui perantara hewan.

Adapun yang kita tau kalo beberapa hewan ini seperti anjing, babi, ayam (unggas), kucing, monyet yang dalam riwayatnya hewan-hewan diatas ini miliki potensi menyebarkan virus yang mana virus tersebutlah menjadi asal muasal.

6. Jangan asal sentuh benda disekitar 


Ini penting banget nih guys, kalo pas lagi harus banget keluar rumah, usahakan ga asal-asal pegang benda ya. Memang sih refleks dari kita yang gabisa dihindarkan dan kadang lupa ya, udah di setting sedari rumah buat nanti buka pintu supermarket ga pake tangan, tapi pake siku, eh ujung-ujungnya tetep aja pake tangan haha (ini sih aku).

Udah gitu tersedianya troli atau keranjang, untuk langkah preventifnya, lakukan pembersihan dengan desinfektan atau antiseptik yang kita bawa kepada pegangan baik troli atau keranjang belanja tersebut.

7. Lakukan physical distancing

Nah ini nih, yang awalnya adalah social distancing, saat ini udah pemberlakuan physical distancing. Tidak ada interaksi sama sekali dari membalas jabat tangan orang, cipika cipiki saat bertemu dan baiknya malah saling menundukkan kepala gitu seperti budaya orang Korea Selatan haha.

Dengan adanya physical distancing tentu ada tujuannya biar perpindahan virus itu isitlahnya berhenti di kamu aja deh. Nanit di post selanjutnya aku juga akan bahas mengenai physical distancing nih guys, semoga kita diberikan kesehatan selalu, kekuatan dalam menghadapi cobaan ini dan dimampukan terus bertahan karena Allah sayang terhadap para hambanya. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan ya para pembacaku!

2 komentar

  1. aku di awal-awal masa pandemi justru mengisolasi diri berdua suami. soalnya ada temen suami yang sakit, dan masih nekad ikut kegiatan kantor pula orangnya saat sakit gitu. blom ketauan sakit apa waktu, itu. katanya udah periksa ke dokter, test lab, tapi blom mau ambil hasil testnya. nyebelin banget deh pokoknya.

    sampai 2 minggu pertama masa di rumah aja, tiap ditanya sakit apa masih ngeles terus. padahal temen yang sekamar dia terus sakit bareng anak2nya di rawat di rs. lain udah kasak kusuk curiga. baru deh akhirnya dia dengan santainya bilang: kalian jaga kesehatan semua ya, jangan sampai nularin penyakit. gue kemarin kena covid, tapi sekarang udah sembuh.

    laaaaaaaaaaah padahal dia yang sakit tapi masih sok ke sana ke mari.

    BalasHapus
  2. Suami ku juga baru minggu-minggu ini mulai WFH lagi karena ada beberapa yang mulai positif juga di kantornya. Serem deh beneran. Sebisa mungkin memang kita harus selalu menjalankannya protokol kesehatan dimana pun berada. Semoga kita semua bisa terhindar dari wabah ini ya.

    Semoga semua segera membaik. Sedih banget udah masuk 7 bulan ini.

    BalasHapus