Covid-19 Itu Apa Sih?

apa sih corona, bedakah dengan covid-19?
(Apasih Corona? Emang beda sama Covid-19? Dokpri)

Setelah genap satu bulan ini benar-benar stay at home dan juga suami memang sudah WFH juga aku pada akhirnya ga betah juga kalo harus memendam apa-apa yang aku rasakan mengenai si Corona ini. 

Beberapa waktu yang lalu aku sempat tidak mau mengaktifkan berbagai macam pemberitaan mengenai covid-19 ini demi menjaga kewarasan aku secara pribadi yang memang jadi mudah kebawa dan overthinking. Terlebih kalo melihat keadaan suami juga harus bolak-balik kantor (walaupun dijadawlkan) rasanya tetep aja was-was gitu.

Corona apa sih?

Jujur aja aku sebel banget sama orang-orang yang menyepelekan virus corona ini tuh sebagai virusnya orang kaya, katanya orang miskin ga ada yang kena virus ini. Trus ada juga yang masih gamau ikutin aturan pemerintah untuk tetep di rumah aja. 

Ada yang masih tetap beraktivitas di luar rumah (kecuali yang memang harus bekerja di luar rumah karena penghasilannya harian) tentu ini juga ada pengaturannya yang guna melindungi diri dari terkena sebaran virus corona ini. Kalo udah kena ke diri kita, jangan salah dan anggap sepele, yang kemungkinan terkena juga bisa jadi adalah orang-orang tersayang dilingkungan tersebut.

Apa karena memang ga terlihat kayak serangan zombie gitu kali ya jadi banyak yang masih menyepelakan dan ini seiring sejalan sama beberapa influencer terutama content creator untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat buat tetep di rumah aja. Menghibur dan materinya dapet banget juga sambil refresh terus selama kita di rumah aja sama dengan memutus rantai penyebaran virus covid-19 ini.

Oke here we go mengenai pengertian dari virus covid-19 ini ya guys. Aku ambil gampangnya aja ini buat semakin memudahkan mencerna atas pengertian dari pandemic virus ini yang mulai meresahkan. Dari minggu kedua sejak kedatangannya di Indonesia udah sungguh meresahkan sampai aku balik ke Jakarta dari Jogja harus cancel tiket pesawat 7 orang dan memutuskan naik mobil rentalan.

Jadi virus corona itu adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia dan sudah bermutasi dengan berbagai bentuk. Yang familiar oleh kita adalah SARS dan MERS, ya itu adalah salah satu dari virus corona. Nah, untuk covid-19 ini adalah salah satu dari virus corona yang dinamakan covid-19 ini adalah terdiri dari akronim gitu guys.

  • Co (Corona)
  • Vi (Virus)
  • D (Desease)
  • 19 (Angka tahun ditemukannya virus berawal dari Wuhan China)
Sehingga kita jadi lebih tau kan guys, kalo selama ini virus yang dideskripsikan seperti bola-bola rambutan ini memang tidak terlihat dengan mata telanjang. Tapi bukan berarti kita jadi menyepelekan juga. 

Penderita Covid-19 apakah bisa sembuh?

apa sih corona, bedakah dengan covid-19?
(Doc: Pexels by  Cottonbro)

Angka-angka dari penderita covid-19 ini makin bertambah bulan, terlihat meningkat. Grafik ini membuat kita menjadi bertanya-tanya apakah para pendertia yang sudah positif oleh covid-19 ini bisa dinyatakan sembuh lalu seperti apa hubungannya dengan lingkungan setelah ia dinyatakan sembuh?

Sebelum masuk pada pertanyaan sembuh atau tidaknya, yuk coba kita cari tau dari mana sih covid-19 ini menyebarluas. Nah, pemberitaan khususnya dari Kemenkes menunjukkan update informasi mengenai covid-19 ini dan kita bisa terus update, karena penanganan dan juga penyembuhannya ini tergantung dari virus tersebut, maksudnya karena virus ini tergolong baru ditemukan, maka akan muncul terus temuan dan juga simpulan lain.


Kalo penyebaran covid-19 itu melalui tetesan, tetesan itu ya bisa berasal dari batuk, bersin dan juga nafas. Memang tanpa disadari kita kalo bernafas itu ternyata mengeluarkan droplet (tetesan kecil beberapa nano) yang jika terkena orang lain dan ia suspect covid-19, tertularnya itu kemungkinan sangat besar. Apalagi jika tetesan itu jatuh tepat di benda-benda mati seperti gagang pintu, pegangan tangga dll.

Untuk pasien itu sendiri, positif covid-19 itu berasal dari apakah ia dengan gejala atau memang sudah ada penyakit kompleks yang mengenai dia sebelumnya. Kekuatan dan juga imun tubuh saat ini sangat diperhatikan. Bisa dinyatakan sembuh tanpa perawatan medis khusus jika levelnya setelah pengecekan rapid test ia mendapatkan positif namun belum cek swab. Dengan melakukan karantina selama 14 hari, memisahkan diri dan seluruh penggunaan wadah makanan (isolasi diri) dan anjuran untuk terus rajin cuci tangan dan ga sembarangan buat memegang wajah.

Apa saja yang bisa kita lakukan untuk covid-19 ini agar tidak menyerang diri kita?

apa sih corona, bedakah dengan covid-19?
(Doc: Pexels by Edward Jenner)

Hal-hal yang sudah dihimbau oleh pemerintah dari dimulai untuk stay at home, melakukan pembatasan interaksi langsung dan social hingga physical distancing, lalu anjuran untuk cuci tangan, memakai masker dengan baik dan benar, tidak mudik, nah ini tolong untuk dilakukan dengan sepenuh hati agar korban tidak makin bertambah.

Kemarin ada yang DM aku mengenai kontra untuk tidak mudik, menurutnya banyak orang-orang yang kesusahan di perantauan dan memilih opsi untuk mudik karena ya sudah tidak bisa bayar kontrakan lagi, dimana upah yang diterima harian dan tidak ada produksi selama masa covid-19 ini. Lalu aku hanya bilang, kalo ini ya anjuran dan himbauan dari pemerintah hingga Presiden RI sudah memberlakukan tidak mudik per hari ini.

Lalu aku sendiri pun sehabis mengalami sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya dan rasanya harapan aku saat tau kabar itu udah tipis banget, rasanya udah pasrah, rasanya ajal itu udah dekat gitu lho huhu. 


Pengalaman Aku dan Suami Karantina Dirumah Selama 14 Hari karena ada teman suami yang positif setelah rapid test 

Jadi sudah tepat dan genap satu bulan aku benar-benar full time di rumah aja dan suami juga satu minggu kemarin sejak tanggal 10 April 2020, tidak ada kegiatan piket di kantornya.

Lalu aku juga sudah merencanakan cerita-cerita selama masa self quarantine ini tapi masih semuanya di draft dan tepatnya menurut aku belum saatnya deh cerita tentang korona, eh tapi pada hari ini, tepat di hari Kamis 16 April 2020 saat setelah Ashar, suami aku mendadak beristigfar, dia kondisinya sedang WFH dan aku lagi streaming film series di Netflix.

Aku memicingkan mata, lalu aku tanya, "kenapa?"

Dia ga langsung jawab, dia agak pucat, dan aku jadi curiga kan, wah ada apa nih. Trus dia info kalo ternyata di kantonya ada hasil rapid test karena beberapa infonya ada dewan yang sudah positif corona tanpa gejala (OTG). Hasi rapid test temannya itu positif, dan dia kontak dengan temannya itu saat tgl 10 April 2020 dia terakhir menyiapkan sebuah pertemuan dengan orang tersebut.

Aku langsunng diam tentu ga ingin menambah kepanikan kami berdua, langsung aku mengambil masker, dan saat itulah aku langsung keinget mamah papahku dan juga adikku. Ya Allah aku belum bertemu mereka semuanya, lalu aku ga ingin sampai hari terakhir ga bisa liat mereka. Aku sedih banget, tapi entah kenapa kesedihan kali ini bisa banget aku tahan.


Aku juga kepikiran sama mamah dan ayah yang ada di lantai 1 rumah ini, lalu suami minta aku buat tidur terpisah selama 14 hari untuk dia isolasi mandiri. Lah, aku membantahnya dengan mentah, wong kita udah kumpul pas kemarin, masa sekarang minta dia doang yang isolasi. Dalam artian (walaupun belum ada hasil rapid test suami dan belum juga melakukannya) aku sudah sama statusnya seperti dia.

Aku sedih banget guys, asli, rasanya badan aku auto gerah banget, dan aku berusaha untuk ga panik, aku juga belum ngabarin mamahku yang di Karawang, karena gamau mamah jadi kepikiran dan jadinya malah overrated gitu.

Dan kalian tau ga sih, aku ini udah lebih dari 10 hari kondisi PDAM di rumah itu airnya keluarnya kecil banget, kayak air seninya kucing. Dan berdampak sama torn untuk mengisi kebutuhan air dilantai 2 tidak terpenuhi. So, kita udah lebih dari 10 hari ini bolak balik untuk sekedar BAK BAB Wudhu dan juga mandi.

Kepikiran kalo aku nahan pipis karena memang sebegitu magernya boss, kalo tiap kebelet harus naik turun tangga, pernah kita kelelahan seharina karena membuat full stock air di lantai 2 dan habis itu kita ga lakuin lagi karena jadi cape banget. Kebanyang ga sih keselnya kami berdua. Dengan issue kayak gini, mau gamua kita self isolated banget dan kebutuhan kami berdua disupply oleh mamah dari lantai 1.

Sampai tadi pun, aku masih mengusahakan pakai masker kalo ke bawah, ya mau gimana, di lantai 2 ga ada air gitu. Dan drama air ini selesai juga tepat di hari Minggu 19 April 2020 (hampir lebih dari 10 hari keadaan sangat miris tanpa air).

Cukup panjang lebar ya kalo cerita mengenai virus covid-19 ini yang sungguh membawa banyak perubahan buat kehidupan banyak orang. Dan teman-teman, stay tune di blog aku karena setiap harinya akan ada cerita-cerita seputar covid-19 ini dan juga kehidupan rumah tangga aku nih yang siapa tau menjadi insight tersendiri dalam membuka wawasan kalo covid-19 ini ga seremeh itu. 


Sumber referensi berita: https://kumparan.com/page/corona

6 komentar

  1. Kadang akupun juga gemesh kalau ada yg g ikutin anjuran pemerintah, yg ada virus makin kemana mana sehingga jumlahnya terus bertambah. Semoga badai Covid 19 segera berlalu dan kita bisa tenang saat berada di luar tdk seperti dikejar kejar zombie ya. Wkwkkw ngakak pas Grandys bilang "moso isolasi sendiri ke suami haha" ya isolasi bareng dong ya kan udh suami istri wkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih masih banyak yg belum aware masa mba, trus harus dibuat kayak zombie yg kliatan ngejar-ngejar gitu kali ya baru pada sadar buat diem di rumah aja. Itu emang saking dia lagi shock kali ya, sampe gamau aku kena suspect juga, toh udah barengan ngumpul pula wkwk

      Hapus
  2. Ya Allah I feel you.. pasti rasanya Deg degan yah tapi tetap tenang adalah kunci yah. Semangat Grandys, semoga kamu sekeluarga negatif yah❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah sudah keluar tes swab nya hari kemarin mba, dan negatif, jadi insya Allah aku dan suami aman sekarang. Lega banget dan cukup overrated selama 14 hari, mana air ga ada, makinnn makinnn deh

      Hapus
  3. Waaa sudah dirangkum semua sama Grandys. Lengkap banget. Makasih ya

    Semoga pandemi ini segera berakhir ya. Aku capek and bosan #stayathome kelamaan :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin mba, harapannya pandemi ini berakhir biar bisa berjalan normal kembali ya mba..dan makasih banyaaaak udah mampir k blog aku mba Oline!

      Hapus